Gempa Turki

UPDATE Jumlah Korban Gempa Turki Sudah Mencapai 2.300 Orang, Nasib WNI Terkini

Jumlah korban tewas akibat gempa Turki diperkirakan terus bertambah karena masih banyak warga terjebak di bawah reruntuhan gedung.

Editor: fitriadi
AFP/ILYAS AKENGIN
Upaya pencarian korban selamat di Diyarbakir, pada 6 Februari 2023, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. - Setidaknya 284 orang tewas di Turki dan lebih dari 2.300 orang terluka dalam salah satu gempa terbesar di Turki dalam setidaknya satu abad, saat pekerjaan pencarian dan penyelamatan berlanjut di beberapa kota besar. 

Karena bangunan asrama itu aslinya merupakan selter gempa.

“Tapi kami masih belum bisa masuk ke asrama sampai saat ini, karena ditakutkan adanya gempa susulan yang akan datang,” tuturnya.

Winda juga menegaskan semua aktivitas dihentikan termasuk perkuliahan, dan memperkirakan hal itu akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.

Kementerian Luar Negeri Indonesia mengungkapkan tak ada WNI yang tewas setelah gempa dahsyat melanda Turki.

Namun menyampaikan ada tiga WNI yang mengalami luka-luka.

500 WNI tinggal di area gempa

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Turki di Ankara mengatakan kemungkinan jumlah korban gempa bumi berkekuatan M 7,8 yang melanda Turki terus bertambah.

Hal itu karena kerusakan bangunan akibat gempa dahsyat yang menghantam negara itu.

"Mengingat kerusakan yang sangat substansial, diperkirakan jumlah korban jiwa akan terus bertambah," kata KBRI Turki, dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/2/2023).

Terkait kemungkinan ini, KBRI pun akan terus melakukan koordinasi dengan beberapa pihak, mulai dari otoritas setempat hingga WNI yang bermukim di wilayah terdampak gempa.

"KBRI Ankara akan terus berkoordinasi dengan otoritas lokal, Satgas Perlindungan WNI serta masyarakat Indonesia di wilayah terdampak," jelas KBRI Turki.

Saat ini terdapat sekitar 6.500 WNI yang terdata tinggal di seluruh wilayah Turki.

"Dari jumlah tersebut terdapat sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya," kata KBRI Turki.

Di antara mereka ada yang merupakan pelajar atau mahasiswa, pekerja organisasi internasional, dan WNI yang menikahi warga lokal.

"Sebagian besar berstatus pelajar dan mahasiswa, sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja di organisasi internasional," kata KBRI Turki.

(Tribunnews/Fitri Wulandari/Wahyu Aji)

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved