Berita Pangkalpinang
Deshanda Craft Perajin Lidi Nipah Manfaatkan Digitalisasi untuk Perluasan Pasar ke Luar Negeri
Sebagai upaya meningkatkan nilai ekonomi, lidi nipah dapat dikreasikan menjadi kerajinan kekinian sesuai dengan permintaan konsumen.
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: khamelia
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Deshanda Craft Lidi Nipah adalah UMKM kerajinan yang mengolah lidi nipah menjadi beberapa produk spesialis home decor.
Sebagai upaya meningkatkan nilai ekonomi, lidi nipah dapat dikreasikan menjadi kerajinan kekinian sesuai dengan permintaan konsumen.
Sebelumnya, lidi nipah hampir tak digunakan sama sekali melalui tangan dingin Eva Deswanti pemilik Deshanda Craft sejak 2020 kemarin lidi nipah ini disulap menjadi nilai ekonomi.
Bahkan keberadaan aneka produk kerajinan dari lidi nipah yang diolah Eva ini pun dikenal sebagai brand kerajinan dari Bangka Belitung yang tidak hanya dilirik oleh masyarakat lokal, akan tetapi tembus ke mancanegara.
Diakui Eva, pemanfaatan digitalisasi yang masif membuatnya semakin dikenal banyak orang, bahkan saat ini sedang dipromosikan ke luar negeri untuk ekspor.
"Kalau untuk yang offline kami titip dibeberapa tempat seperti galeri UMKM, pusat perbelanjaan, tapi yang paling banyak itu memang pada penjualan online seperti Shopee, Instagram, YouTube, itu yang beli bukan hanya orang Bangka Belitung saja," sebut Eva kepada Bangkapos.com, Rabu (8/2/2023).
Kata Eva, satu bulan untuk pengiriman ke luar daerah Bangka Belitung bisa hingga ratusan kilogram.
Berbagai produk Deshanda antara lain Laundry basket, wall mirror, tisue box, table runner, tablecloth, placemat, cover pot, keranjang buah, keranjang botol, pot bubu dan lainnya.
"Kita tokonya di dalam gang, kita mau sewa ruko yang deket kota mahal modalnya tidak cukup, jadi kenapa ga manfaatin handphone yang selama ini kita pegang. Dan kami merasakan betul dampak digitalisasi itu sangat masif untuk penjualan," jelasnya.
Kata Eva, Deshanda sangat mengedepankan prinsip eco green, membuat produk natural yang ramah lingkungan dan estetik, serta menggunakan bahan baku yang 100 persen berada di Babel.
"Kalau sekarang kita lagi belajar untuk ekspor, kemarin beberapa sampel produk kami sudah di kirimkan ke Singapura, dan Kamboja. Kalau yang paling sering produk kami kadang dijadikan souvenir oleh beberapa instansi yang memang lebih mengedepankan kearifan lokal," tuturnya.
Diakuinya, sejak awal ia memang suka membuat aneka kerajinan, hingga kemudian diajak untuk mengikuti berbagai macam pelatihan dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bangka Belitung.
"Sebelumnya saya itu pengrajin cual, kemudian waktu mau produksi ternyata benang-benangnya itu mahal banget. Terus dari Dinas Koperasi mengajak untuk mengikuti pelatihan perajin lidi salah satunya kami, dan berjalan lah sampai sekarang kami mengolah lidi nipah jadi nilai ekonomi," bebernya.
Sekarang kata Eva, untuk memenuhi kebutuhan pemesanan para konsumen ada 50 orang tenaga kerja perajin yang terus diberikan pelatihan dan bimbingan.
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)
Proses Penerimaan PPPK Paruh Waktu, Pj Sekda Babel Pastikan Seluruh Honorer Diakomodir |
![]() |
---|
2.888 Honorer Pemprov Babel Ikuti Pengisian DRH PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Yuri Sagali Resmi Dilantik jadi Anggota DPRD Kota Pangkalpinang Gantikan Dessy Ayu Trisna |
![]() |
---|
HUT ke-268 Kota Pangkalpinang, Gubernur Bangka Belitung Ajak Bersinergi Membangun Kota |
![]() |
---|
Iring-iringan Pakaian Adat ke DPRD, Pj Wali Kota Ajak Bersinergi di HUT ke-268 Pangkalpinang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.