Dirgahayu Kepulauan Bangka Belitung 'Provinsi Wartawan'

Pada hari Jumat 9 Februari 2001, persis 22 tahun yang lalu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah

Editor: fitriadi

Fakta bahwa draft RUU Provinsi Babel dibuat oleh wartawan (EP, Andeska, Safari ANS dan Heril Andersen) menjadi landasan legislasi. Tidak ada satupun yang bisa membantah bahwa rapat rapat DPR selama enam bulan bertitik tolak dari draft RUU yang dipersiapkan 4 orang wartawan ini.

Fakta adalah wartawan (Tim Bedepeng) dengan suka-dukanya yang mendatangi satu persatu ruangan kerja anggota DPR untuk mendapatkan 80 tandatangan dukungan Amggota DPR "PENGUSUL INISIATIF" Pembentukan Provinsi Babel.

Mereka juga melakukan lobi dari ruangan ke ruangan Fraksi hingga tingkat pimpinan DPR. Dan tim inilah yang menginiasi/memfasilitasi sedikitnya 12 kali kunjungan Orang Pusat ke Bangka Belitung. (Anggota DPR perseorangan, Komisi II, Wakil Pengusul, Ketum2 Partai Politik, Pimpinan DPR, Tim Khusus Depdagri, DPOD, dll).

Fakta bahwa wartawan senior Panda Nababan Anggota Komisi II DPR yang menjadi "pendobrak" dalam setiap debat pembentukan provinsi dengan para pejabat tingkat regional Sumatera Selatan.

Fakta bahwa wartawan senior Panda Nababan yang "didaulat" menjadi Ketua Pansus RUU pembentukan Provinsi Babel, karena kepemihakannya yang tegas sejak sebelum proses legislasi DPR. Kemudian bersama Darmansyah Husein (putra Babel satu-satunya Anggota DPR RI masa itu), yang ditunjuk menjadi ketua Panja.

Belum lagi perananp wartawan Tim Bedepeng dalam rapat-rapat "gerilya" mengatur langkah dan strategi menghilangkan setiap rintangan serta memuluskan jalan.

Kosa kata "saya" yang mengusulkan, agaknya terlalu individu. Tapi itulah sebuah perjalanan sejarah, sebagai pernik-pernik perjuangan era tahun 1999-2001. Banyak hari dan tanggal bagus yang sebenarnya diam-diam saya "selipkan" dalam proses tahapan pembentukan provinsi.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diperjuangkan di tengah eforia reformasi. Di mana peranan partai politik/DPR dan pers sangat dominan hampir tanpa batas. Sebagai sebuah zaman yang jika dilihat menggunakan kacamata Orde Baru sesuatu hal yang mustahil.

Tim Bedepeng inilah yang manfaatkan media cetak maupun elektronik menjadi alat publikasi sekaligus alat penekan.

Wartawan TVRI Indrajit (putra Babel), melampaui tugas dan kewenangannya dengan "mencuri" slot TVRI agar berita RUU Babel manggung terus di televisi. Sehingga waktu itu hampir tiada hari tanpa berita tentang Babel.

Di masa awal reformasi itulah Banten dan Kepulauan Bangka Belitung lahir, kemudian diikuti 3 provinsi lainnya dengan sejarah yang berbeda.

Perjuangan Babel generasi ketiga di tahun 1999, dimulai pada era kepemimpinan Presiden BJ Habibie menjelang pemilu pertama reformasi 1999. Kondisi eforia pasca jatuhnya Pemerintah Orde Baru menjadi energi perjuangan.

Kemudian proses pembahasan UU Pembentukan Provinsi mencapai puncaknya di era kepemimpinan Presiden Abdurachman Wachid, dimana untuk pertamakali putra Babel Yusril Ihza Mahendra masuk kabinet.

Mendagri Soerjadi Soedirdja (putra Banten dan Yusril Ihza putra Babel) agaknya menjadi tokoh dibalik layar "pemberi angin" pembentukan Daerah Otonomi Baru.

Sidang Paripurna DPR dengan agenda ketok palu persetujuan pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terjadi pada tanggal 21 November 2000. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Lahir Kepulauan Bangka Belitung.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Puasa : Muhasabah Kehambaan

 

Literasi Ramadan

 

Polri dan Pelayanan Publik

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved