Dirgahayu Kepulauan Bangka Belitung 'Provinsi Wartawan'
Pada hari Jumat 9 Februari 2001, persis 22 tahun yang lalu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah
Tidak banyak yang tahu sebenarnya rencana awal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan disahkan DPR pada Hari Jumat, penghulu dari segala hari tanggal 18 November 2000.
Adalah "saya" yang memilih tanggal 18 November yang kemudian "meleset" itu. Kami memilih hari baik Jumat berkah, hari bertuah tanggal bersejarah, agar mudah diingat, sekaligus menyamakannya dengan hari Kelahiran Organisasi Muhammadiyah salah satu organisasi Islam terbesar Indonesia tanggal 18 November.
Untuk mendapatkan Hari Jumat tanggal 18 November itu, saya melobi Kepala Sekretariat Bamus DPR Ibu Yuliasih dan Kepala Biro Persidangan Pak Djamal. (kelak, beberapa tahun kemudian baik Pak Djamal maupun Ibu Yuliasih, menjadi pejabat tinggi Sekjend dan Wasekjend DPR RI). Undangan sidang paripurna "ketok palu" sudah disebarkan ke pemda dan presedium.
Ketuk palu akan dilakukan tanggal 18 November. Maka meledak eforia ketuk palu.
Bupati Bangka Alm. Eko Maulana Ali mengirim 1000-an orang ke Jakarta dengan Kapal Angkatan Laut. Sebagian masyarakat naik kapal Pelni dari Mentok dan Pangkal Balam. Yang dari Belitung naik kapal cepat dan kapal cargo.
Semua penerbangan dari Bangka dan Belitung ke Jakarta penuh. Kegembiraan ingin menyaksikan ketok palu.
Namun sayang ribuan masyarakat Babel yang sudah sampai di gedung DPR Senayan Jakarta harus kecewa. Acara ketok palu tanggal 18 November batal. Masyarakat sudah terlanjur hadir dengan berbagai pagelaran kesenian yang sudah dipersiapkan.
Sidang Kabinet "dadakan" membuat rencana bergeser. Tidak ada wakil pemerintah yang bisa hadir di gedung DPR. Ribuan masyarakat Babel di gedung DPR tertunduk lemas. Kecewa dan galau. Layar sudah berkembang, tari-tarian, rudat dan barongsai tetap digelar meriah di halaman gedung DPR. Bahkam banyak yang awam mengira mereka hadir menjadi saksi ketok palu, padahal hari itu tidak.ada persidangan.
Bupati Eko Maulana pontang panting mencari fasilitas penampungan dan perbekalan bagi ribuan "pengembira" yang harus tertahan di Jakarta bagi yang bersedia menunggu sampai tanggal 21 November. Masa tunggu 4 hari itu terasa amat panjang dan melelahkan.
Alhamdulillah, akhirnya hari Selasa tanggal 21 November 2000 sidang paripurna ketok palu berjalan lancar.
Ketua Pansus Panda Nababan (wartawan) menyampaikan RUU hasil pembahasan DPR dan Menkumdang Prof. Yusril Ihza Mahandra, putra daerah kebanggaan Babel, sebagai Mendagri ad-intreem menyampaikan sikap pemerintah setuju pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Maka Pimpinan Sidang Wakil Ketua DPR Sutardjo Suryoguritno mengetuk palu persetujuan DPR atas pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sayangnya hanya tinggal ratusan orang Babel yang menyaksikan ketok palu. Sebagian besar dari mereka yang hadir tanggal 18 November, sudah kembali pulang ke daerah. Perubahan jadwal membuat mereka terpaksa surut, karena ketergantungan dengan jadwal Kapal TNI-AL yang membawa mereka.
Monumen Ketuk Palu itu kini hadir di Sungailiat, yang diresmikan tanggal 11 Februari 2023 sebagai simbol kota perjuangan dan untuk mengenang peranan tokoh sentral perjuangan pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Allahu Yarham Dr Ir H Eko Maulana Ali Suroso, MSc. (Bupati Bangka 1998-2006).
UU NO. 27 TANGGAL 27
Setelah ketok palu masih ada proses konstitusi yang ditunggu yaitu Pengundangan UU dalam Lembaran Negara.
| PLN Bangka Belitung Pastikan Pasokan Andal bagi Tambak Udang dan Industri Penopang Ekonomi Daerah |
|
|---|
| Melalui Program PLN Goes To School, PLN Babel Dorong Budaya Keselamatan Listrik dan Literasi Digital |
|
|---|
| Gubernur Hidayat Arsani Berduka, Ditinggal Sahabat Baiknya |
|
|---|
| Marwan Datangi Kantor Kejati Bangka Belitung Pasca Putusan Mahkamah Agung |
|
|---|
| Pj Sekda Babel Fery Afriyanto Ajak Praja IPDN Asal Babel Jadi Agen Perubahan untuk Daerah |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.