Sholat Subuh Kesiangan, Bolehkah Dilakukan? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad dan Adi Hidayat

Sholat Subuh Kesiangan, Bolehkah Dilakukan? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad dan Adi Hidayat

Editor: Evan Saputra
Serambi Indonesia
ilustrasi sholat 

BANGKAPOS.COM - Sholat subuh menjadi sholat yang banyak ditinggalkan. Hal ini bukan tanpa alasan, pasalnya, saat waktu sholat inilah tidur seseorang sedang sangat nyenyak.

Namun bagaimana bila seseorang sholat subuhnya kesiangan, pukul 6 atau 8 pagi, bolehkah dilakukan?

Mari kita simak penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Ustadz Adi Hidayat (UAH)

Ustadz Abdul Somad menjelaskan boleh tidaknya mengerjakan shalat subuh kesiangan.

Shalat Subuh merupakan ibadah yang paling berat untuk dikerjakan.

Pasalnya, waktu shalat ini terletak mulai dari terbitnya fajar shadiq hingga sebelum matahari terbit (syuruq), menurut para ulama.

Di manapun wilayahnya, waktu pengerjaan shalat Subuh pada hakikatnya tetap sama.

Pada waktu ini, kondisi langit masih terlihat gelap.

Tak sedikit orang yang sering terlena dalam tidurnya karena menganggap waktu Subuh masih panjang.

Oleh karena itu tak jarang ada yang bangun dan baru melaksanakan shalat Subuh pukul 6 pagi.

Dalam kondisi shalat Subuh yang baru dikerjakan pada pukul 6 atau selebihnya, apakah masih masuk dalam waktunya?

Pertanyaan ini dijawab oleh Ustadz Abdul Somad (UAS) dalam sebuah forum tanya jawab yang terekam dalam video berdurasi total hampir 19 menit, diunggah oleh kanal youtube TAMAN SURGA.NET, Kamis (18/6/2020).

Berikut jawab Ustadz Somad.

Penjelasan mengenai batas waktu Shalat Subuh dalam video, dimulai dari awal durasi hingga pada menit ke-2.35.

Menurut penjelasan UAS, diketahui bahwa batas pengerjaan dan waktu shalat Subuh dapat ditentukan berdasarkan waktu syuruq.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved