Arab Saudi

HEBOH Fenomena Langka Gurun Arab Saudi Berubah Jadi Taman Bunga Lavender

Fenomena langka terjadi di Arab Saudi ketika gurun pasir di sana berubah jadi taman bunga lavender baru-baru ini bikin heboh.

Editor: Dedy Qurniawan
ikidane-nippon.com / Tribun Travel
Ilustrasi - Tambara Lavender Park, taman bunga lavender terbesar di kawasan Kanto, Jepang. 

BANGKAPOS.COM - Fenomena langka terjadi di Arab Saudi ketika gurun pasir di sana berubah jadi taman bunga lavender baru-baru ini bikin heboh.

Fenomena itu terjadi di kota Rafha, Arab Saudi bagian utara dekat perbatasan Irak.

Taman bunga lavender muncul setelah musim dingin di wilayah tersebut

Hujan musim dingin yang lebih lebat dari biasanya telah membuat gurun pasir di bagian utara Arab Saudi ini berubah jadi padang bunga lavender.

Baca juga: Tak Selalu Gersang dan Panas, Daerah di Arab Saudi Ini Ternyata Selalu Turun Salju

Di media sosial, beredar beberapa gambar dan video yang memperlihatkan pemandangan gurun pasir di Arab Saudi yang kini menjadi hamparan taman bunga berwarna ungu terseut.

Bahkan, fenomena yang tidak biasa tersebut menarik perhatian banyak wisatawan dari seluruh jazirah Arab.

Mengutip sumber Al Arabiya, pemandangan indah itu mulai terjadi setelah hujan musim dingin sekaligus membuat banyak tanaman bermekaran di gurun atau padang pasir.

Hamparan taman bunga lavender berwarna ungu itu bisa dilihat di kawasan kota Rafha, Arab Saudi bagian utara dekat perbatasan Irak.

Seorang pengunjung, Muhammad al-Mutair rela berkendara hingga enam jam hanya untuk melihat dan menikmati pemandangan.

Ia menilai kejadian tersebut merupakan fenomena yang cukup luar biasa.

"Tidak ada yang mengharapkan ini terjadi di Arab Saudi. Bau dan pemandangan menyegarkan jiwa," katanya dikutip dari Serambi News.

Hujan deras yang membawa banjir ke bagian barat Arab Saudi akhir tahun lalu telah membawa 'kehidupan' bagi padang pasir itu.

Diketahui bahwa pemandangan bunga lavender memang terjadi selama 15 hingga 20 hari dalam setahun akibat hujan lebat.

Tak mau melewatkan kesempatan menikmati pemandangan indah, ada pengunjung yang rela menghabiskan waktu dengan piknik di sana.

Orang-orang di media sosial pun heboh melihat fenomena langka tersebut.

Namun, ada juga yang kurang senang jika dikaitkan dengan tanda-tanda kiamat.

Kubah Raksasa Mirip Ka'bah

Informasi menarik lainnya adalah Arab Saudi sedang membangun gedung raksasa berbentuk kubus di tengah pusat kota baru yang ada di wilayah ibu kota Riyadh.

Rencana pembangunan gedung itu pun mendapat kritikan, salah satunya karena memiliki bentuk menyerupai Ka'bah di Masjidil Haram, Mekah.

Dikutip dari Kompas.com, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dilaporkan telah meluncurkan proyek Murabba Baru yang di dalamnya terdapat pembangunan gedung kubus itu pada Kamis (16/2/2023).

Dia juga telah mengumumkan dirinya akan memimpin Perusahaan Pengembangan Murabba Baru.

Perusahaan itu akan bertanggung jawab dalam mengembangkan pusat kota modern terbesar di dunia yang berada di Riyadh.

Sebagaimana dilansir Middle East Eye pada Jumat (17/2/2023), dalam sebuah pernyataan, Dana Investasi Publik Arab Saudi, mengungkap proyek Murabba Baru akan mencakup pembangunan sebuah museum, sebuah universitas teknologi dan desain, sebuah teater yang lengkap, dan lebih dari 80 tempat hiburan.

Nah, di tengah Murabba Baru ini, akan dibangun “The Mukaab” yang berarti kubus.

Itu adalah sebuah struktur raksasa berukuran panjang 400 meter, lebar 400 meter, dan tinggi 400 meter.

Struktur itu akan terdiri atas struktur lainnya berbentuk segitiga yang saling tumpang tindih di dalamnya.

Gaya arsitektur The Mukaab disebut terinspirasi oleh wilayah Najd di Arab Saudi.

Baca juga: Potret Perbatasan Tanah Haram dan Halal di Arab Saudi, Ini Aturan di Setiap Wilayahnya

Diterangkan, bahwa The Mukaab akan menjadi tujuan lengkap dan menawarkan pengalaman pertama di dunia, dilengkapi teknologi digital dan virtual dengan holografik terbaru.

Dalam video promosinya, gambar naga CGI terlihat terbang di sekitar struktur itu dan bebatuan melayang di atmosfer, yang mungkin mengisyaratkan jenis holografik yang bisa dinantikan para pengunjung.

Proyek Murabba Baru akan berlokasi di wilayah Riyadh bagian barat laut, tepatnya di sebuah area seluas 19 kilometer persegi yang ada di persimpangan jalan Raja Salman dan Raja Khalid.

Menurut keterangan pers, disebutkan akan ada 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, lebih dari 980.000 meter persegi ruangan untuk ritel dan 1,4 juta meter pergi ruangan perkantoran

Struktur pusat The Mukaab dikatakan akan cukup besar, sanggup menampung pengunjung dari 20 Gedung Empire State yang ada di New York, Amerika Serikat.

Mendapat kritikan Middle East Eye melaporkan, proyek Murabba baru diklaim akan menambahkan pemasukan 180 miliar Riyal bagi perekonomian Arab Saudi dan menciptakan 334.000 pekerjaan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tapi, total biaya yang dihabiskan untuk proyek raksasa itu belum diungkap ke publik.

Beberapa warganet di media sosial juga mengkritik proyek pembangunan The Mukaab.

Bentuk The Mukaab yang dinilai menyerupai bangunan suci paling penting di Arab Saudi, yakni Ka’bah telah mendapatkan kritikan publik.

Bahkan ada yang menyebut The Mukaab sebagai 'Kakbah baru'.

Baca juga: Dabbah itu Apa? Hewan Mitologi Arab Saudi Tanda Kiamat yang Disebut Telah Muncul di Israel

"Membangun Kakbah baru yang secara eksklusif didedikasikan untuk kapitalisme adalah sedikit berlebihan," sebut seorang reporter Intercept bernama Murtaza Hussain dalam komentarnya di Twitter.

Tampaknya (Putra Mahkota) sedang membangun Kakbah-nya. Apakah dia akan menegakkannya sebagai kiblat baru bagi para jemaah?" ucap seorang akademisi Saudi bernama Asad Abu Khalil, dikutup dari Middle East Eye. (Serambinews.com/Firdha Ustin/ Bangkapos.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved