Berita Pangkalpinang

Minimalisir Cemaran Mikroplastik di Sungai, Pemprov Babel Kelola Sampah di TPA dengan Baik

Fery Afriyanto mengatakan pemprov melakukan koordinasi dengan kabupaten kota untuk mendorong agar pengelolaan sampah harus baik.

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: khamelia
(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Bangka Belitung, Fery Afriyanto 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Cemaran mikroplastik di perairan Bangka Belitung (Babel) menjadi perhatian pemerintah provinsi (Pemprov) Bangka Belitung.

Apalagi berdasarkan rilis dari Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton) atau Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah pada 29 Desember 2022 lalu, Provinsi Bangka Belitung (Babel) pernah menjadi nomor empat tertinggi kontaminasi partikel mikroplastik.

Dengan nilai 497 partikel/100 liter, angka ini berdasarkan data dari Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) 2022.

Menyikapi ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Bangka Belitung, Fery Afriyanto mengatakan pemprov melakukan koordinasi dengan kabupaten kota untuk mendorong agar pengelolaan sampah harus baik.

"Ini menjadi konsen kita juga, koordinasi dengan kawan-kawan dengan kabupeten kota, agar dapat mengelola sampah secara baik sehingga yang menjadi problem kita, mikroplastik ini bisa diminimalisirlah ke depan," ujar Fery saat ditemui bangkapos.com, Senin (20/3/2023).

Dia mengungkapkan penyebab perairan sungai bisa tercemar mikroplastik perlu diteliti lebih lanjut, agar mendapat formula yang baik untuk mengelola sampah.

"Umur mikroplastik masuk ke perairan ini kan cukup lama, bukan setahun dua tahun, setelah lapuk di daratan, hanyut dibawa air dan masuk keperairan, ini yang perlu diteliti lebih lanjut, supaya pengelola sampah terutama anorganik ini bisa dikelola sebaik mungkin," katanya.

Dia tak membeberkan lokasi detil sungai yang dominan terpapar mikroplastik, pasalnya bila suatu daerah ada sampah plastik maka akan berpotensi mencemari sungai.

"Rata-rata di wilayah kita ada penggunaan plastik sehingga berpotensi semua menjadi material kecil sehingga hanyut ke perairan, prinsipnya semua daerah harus dikelola sampahnya sehingga tidak menimbulkan dampak negatif yang mencemari lingkungan kita," katanya.

Guna menangani hal ini, Fery berharap pihak kabupaten dan kota mengelola sampai di tempat pembuangan akhir (TPA) lebih baik lagi.

"Sikap kita mendorong kawan-kawan di kabupaten kota untuk mengelola TPA supaya lebih baik lagi sehingga sampah dimasyarakat bisa dikelola lebih lanjut dan  mudah-mudah bisa memberi dampak ekonomi," katanya.

Bangkapos.com/Cici Nasya Nita


 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved