Berita Pangkalpinang
Kontainer Sampah di Pasar Pagi Pangkalpinang Ditarik Mulai Sore Ini, Amir Beberkan Alasannya
Amir Laode mengungkapkan, ada beberapa alasan ditariknya kontainer sampah di Pasar Pagi. Alasan yang paling mendasar yakni masyarakat dinilai
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM, BANGKA – Pemerintah Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung akhirnya meniadakan bak kontainer sampah di Pasar Pagi.
Di mana seluruh kontainer sampah yang ada di pasar itu ditarik mulai hari ini, Jumat (28/4/2023).
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang, Amir Laode mengungkapkan, penutupan dan penarikan kontainer sampah dilakukan untuk mengatasi persoalan sampah. Terutama permasalahan sampah yang kerap terjadi di Pasar Pagi.
“Terkait Pasar Pagi, memang kontainer sampah di pasar itu kita tidak ada lagi,” kata dia kepada Bangkapos.com, Jumat (28/4/2023).
Amir Laode mengungkapkan, ada beberapa alasan ditariknya kontainer sampah di Pasar Pagi. Alasan yang paling mendasar yakni masyarakat dinilai kurang kooperatif dalam membuang sampah. Seperti membuang asal sehingga menyebabkan sampah berserakan di luar kontainer.
Tak hanya itu, mayoritas sampah yang dibuang di dalam kontainer tersebut adalah sampah dari pemukiman warga, bukan dari dalam pasar.
Padahal kontainer sampah itu diprioritaskan bagi para pedagang di Pasar Pagi, bukan untuk kalangan masyarakat di sekitar pasar. Sebab, pemerintah kota banyak mendapati masyarakat sekitar, bahkan pelaku usaha yang membuang sampah di kontainer tersebut.
Tak hanya itu, ditiadakannya kontainer sampah juga dinilai mengganggu pemandangan dan menimbulkan bau busuk yang dihasilkan.
Sejauh ini pihaknya banyak menanggapi keluhan masyarakat, lantaran keberadaan kontainer sampah membuat kawasan sekitar berbau tak sedap.
“Masyarakat di sekitar Pasar Pagi, Gandaria, Bukit Merapin jangan membuang sampah di Pasar Pagi lagi. Jadi Pasar Pagi clear (Bersih-Red) dari sampah, tidak mengganggu jalan dan tidak mengganggu masyarakat baunya,” tegas Amir Laode.
Lebih jauh ungkapnya, pemerintah kota sendiri telah menyediakan armada pengangkut sampah di setiap kelurahan.
Dari 42 kelurahan yang ada, masing-masing diberikan dua unit mobil pink untuk mengangkut sampah dari pemukiman warga. Sementara itu untuk jalan protokol dan pasar telah diangkut menggunakan 34 unit truk sampah. Sehingga sudah semestinya permasalahan sampah dapat teratasi.
Dia tak menampik, masih banyaknya masyarakat membuang sampah sembarangan dan membuang sampah di kontainer Pasar Pagi lantaran enggan membayar retribusi. Padahal, retribusi yang dikenakan untuk mengangkut produksi sampah masyarakat cukup murah. hanya sebesar Rp15 ribu untuk satu bulan, akan tetapi sebagian warga masih enggan.
Untuk pendaftaran sendiri cukup mudah, warga hanya perlu mendaftar di kantor kelurahan masing-masing.
Nantinya petugas akan mengangkut sampah di kediaman masyarakat tersebut. Apabila rumahnya sulit dijangkau, warga dapat secara kolektif mengumpulkan sampah di depan gang. Dengan catatan sampah telah dibungkus di dalam plastik sampah.
“Silakan mereka berkoordinasi ke Kelurahan yang belum langganan. Mereka bisa bayar tiap bulan Rp15.000 ke mobil pink, jadi efektif,” ungkapnya.
Meskipun demikian kata Amir Laode, dengan ditariknya kontainer sampah ini warga diminta untuk menggunakan jasa angkutan sampah. Sehingga diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran terkait persoalan sampah. Sampai kini pihaknya juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Bahkan selama 24 jam tempat biasa kontainer di Pasar Pagi akan dijaga oleh petugas.
Dengan harapan masyarakat dapat sadar dalam menjaga kebersihan. Selain itu, kawasan pembuangan sampah di Pasar Pagi hanya dikhususkan bagi para pedagang, bukan masyarakat umum.
“Jadi kita khususkan bak penampung itu khusus sampah pasar, masyarakat tidak akan dilayani. Kita sementara sosialisasi, dan sudah dijaga oleh petugas kebersihan. Sampai benar-benar clear. Karena Pasar Pagi bukan tempat buang sampah,” pungkas Amir Laode. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
| Tiba di Bangka Belitung, Kapolda Babel Irjen Pol Viktor T. Sihombing Disambut Tarian Sekapur Siri |
|
|---|
| Sosok SR Tega Tempel Wajan Panas & Setrika Anak Kandung Gegara Makan 2 Sosis, Kini Terancam Penjara |
|
|---|
| WNA Bangladesh Punya KTP Kabupaten Bangka, Terciduk Hendak Bikin Paspor, Kini Terancam Penjara |
|
|---|
| Wali Kota Pangkalpinang Ajak Guru Aktif di Media Sosial Bangun Citra Positif Pendidikan |
|
|---|
| Ibu Kandung di Pangkalpinang Setrika Anak Gara-gara Sosis, Perlahan Sembuh Bersama Keluarga Ayah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/28042023spanduk.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.