Jelang Idul Adha Ratusan Hewan Ternak di Cirebon Terjangkit Penyakit Lato-lato, Berbahayakah?

Apa itu penyakit lato-lato? Berbahayakah, bagi masyarakat, dan apakah dagingnya boleh dikonsumsi?

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: Evan Saputra
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Ilustrasi sapi. Ratusan ekor sapi di Pangkalpinang dinyatakan telah sembuh dari PMK Foto diambil Jumat (24/6/2022). 

Dapat dilakukan pula upaya-upaya biosekuriti yang baik misalnya dengan meningkatkan kebersihan kandang, memberantas serangga penular seperti nyamuk, kutu, caplak.

Selain itu, dapat pula dilakukan pengawasan lalu-lintas ternak untuk mencegah masuknya hewan sakit.

Virus pun dapat dibersihkan dengan beberapa larutan seperti ether (20 persen), kloroform, formalin (1 persen), fenol (2 persen selama 15 menit), natrium hipoklorit (2-3 persen), senyawa yodium (pengenceran 1:33) dan senyawa amonium kuaterner ( 0,5 persen).

Lantas pertanyaan dapatkah karkas dari hewan terserang LSD dapat untuk dikonsumsi?

Mengacu panduan FAO, Widya menambahkan karkas dari hewan yang menunjukkan lesi kulit bersifat lokal-ringan dan tidak ada demam maka harus dibuang bagian yang terkena karena tidak layak untuk dikonsumsi dan harus dimusnahkan.

Sedangkan bagian yang tidak ada lesi masih diperbolehkan untuk konsumsi setelah dimasak dengan pemanasan yang baik.

“Tentunya karkas yang berasal dari hewan dengan kasus akut atau parah dilarang untuk dikonsumsi,” tutpnya.(*)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved