Berita Pangkalpinang
Reksadana Jadi Penyumbang Investasi Tertinggi di Pasar Modal, BEI Bersama KSEI Berikan Edukasi
Kantor Perwakilan (KP) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Indonesia SIPF
Penulis: Sela Agustika | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Kantor Perwakilan (KP) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Indonesia SIPF (Securities Investor Protection Fund) gencar memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat terkait mekanisme perlindungan investor di Pasar Modal Indonesia.
Meningkatnya kasus investasi bodong akhir-akhir ini yang semakin meresahkan masyarakat di Indonesia, termasuk berbagai macam kasus yang terjadi di Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung menjadi upaya yang terus ditekankan BEI bersama KSEzi dan SIPF agar masyarakat paham cara memilih investasi yang benar.
Baca juga: Tim Kibas Sat Narkoba Polres Bangka Bekuk Pengedar Narkoba, Temukan 8 Paket Sabu di Kotak Rokok
Baca juga: Masyarakat Bangka Selatan Diajak Awasi Pemilu Lewat Pengawasan Partisipatif
Kepala Unit Edukasi Layanan Jasa Investor KSEI Ruth Yendra mengungkapkan, pada dua tahun terakhir pertumbuhan investor di pasar modal meningkat signifikan atau naik 93 persen.
Namun hingga Mei kemaren pertumbuhan investor ini melambat atau hanya tumbuh 7,28 persen.
"Adanya investor bodong ini justru ikut merusak kepercayaan masyatakat di pasar modal. Untuk itu dengan mulai ofline kembali investor setelah pandemi kemaren jadi kita berikan edukasi dan sosialisasi untuk menumbuhkan awaraness, informasi dan pentingnya investasi dan instrumennya di pasar modal," ungkap Ruth kepada awak media saat mengelar Media Gathering bersama Media, Jumat (27/7/2023) di Warkop Papa.
Kata Ruth, saat ini tercatat jumlah instrumen investasi yang paling banyak dilirik masyarakat yakni investasi di bidang reksadana dengan data hampir 10 juta investor.
"Jumlah investor Kita di pasar modal ini ada 11 juta dan 10 jutaannya investor ini berinvestasi ke reksadana karena pembukaan rekening mudah, modal kecil tapi dapat imbal balik yang menarik buat investor, khususnya investor yang dananya terbatas," ucapnya.
Baca juga: Brigjen Pol MZ Muttaqien Pamit, Jabatan Kepala BNN Bangka Belitung Bakal Dijabat Brigjen Pol Insneni
Direktur Indonesia SIPF, Mariska Aritany Azis memastikan berinvestasi di pasar modal cukup aman.
Pasalnya para investor yang berinvestasi mendapatkan perlindungan apabila terjadi penipuan dan juga diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Jadi sebelum berinvestasi ini kita harus tau dulu tujuan investasinya apa dan harus melihat apakah investasi tersebut aman. Kalau untuk di pasar modal sendiri kita ada perlindungan seperti SIPF yang menjadi garda akhir apabila investor ini mengalami kerugian atau lain sebagainya. Di sini prosedurnya investor melaporkan ke kami dan kami sarankan untuk konfirmasi ke manajer investasi dan OJK yang berwewenang menangani ini. Dan SPIF ini menjadi garda akhit atau penjamin," jelasnya.
Sementara itu Kepala Kantor BEI Bangka Belitung, Fahmi Al Kahfi berharap melalui edukasi dan sosialisasi melalui media dan masyarakat secara langsung dapat meningkatkan kesadaran akan pehaman investasi agar masyarakat tidak terjebak dalam investasi bodong.
(Bangkapos.com/Sela Agustika)
| Tiba di Bangka Belitung, Kapolda Babel Irjen Pol Viktor T. Sihombing Disambut Tarian Sekapur Siri |
|
|---|
| Sosok SR Tega Tempel Wajan Panas & Setrika Anak Kandung Gegara Makan 2 Sosis, Kini Terancam Penjara |
|
|---|
| WNA Bangladesh Punya KTP Kabupaten Bangka, Terciduk Hendak Bikin Paspor, Kini Terancam Penjara |
|
|---|
| Wali Kota Pangkalpinang Ajak Guru Aktif di Media Sosial Bangun Citra Positif Pendidikan |
|
|---|
| Ibu Kandung di Pangkalpinang Setrika Anak Gara-gara Sosis, Perlahan Sembuh Bersama Keluarga Ayah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20230729-reksa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.