Berita Bangka Selatan

Minim Anggaran, Atlet- atlet Bangka Selatan Jalani Karantina Mandiri

Karantina mandiri sudah dimulai per tanggal 1 Agustus ini. Ini dilakukan cabang olahraga untuk latihan pemantapan, mendapatkan kemistri

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
 Para atlet asal Kabupaten Bangka Selatan cabang olahraga catur saat tengah melakukan latihan di Sekretariat KONI setempat, Sabtu (5/8/2023). KONI menargetkan 63 medali dapat dibawa pulang.   

BANGKAPOS.COM, BANGKA – - Atlet-atlet Bangka Selatan yang akan tampil pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2023 menjalani pemusatan latihan alias Training Center (TC).

Mirisnya, para atlet itu harus menjalani karantina mandiri untuk bisa latihan. Hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran yang dimiliki Komite Olah Raga Nasional (KONI) setempat.

Ketua KONI Kabupaten Bangka Selatan, Akbar Alfadjjeri mengatakan, saat ini ratusan atlet yang akan bertanding pada Porprov Kepulauan Bangka Belitung VI di Bangka Barat pertengahan Agustus 2023 mendatang, tengah menjalani karantina mandiri.

Mereka menjalani karantina mandiri terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2023. Karantina dilakukan supaya mereka mendapatkan kemistri antara para atlet, terutama yang bertanding dalam nomor ganda.

“Karantina mandiri sudah dimulai per tanggal 1 Agustus ini. Ini dilakukan cabang olahraga untuk latihan pemantapan, mendapatkan kemistri antara atlet,” kata dia di Toboali, Sabtu (5/8/2023).

Akbar mengatakan, karantina mandiri tersebut dilakukan mengingat anggaran hibah dari Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan yang kian menyusut.

Di mana anggaran untuk Porprov pada tahun 2023 ini KONI hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp5 miliar.

Jumlah itu diklaim jauh lebih sedikit daripada anggaran yang dialokasikan untuk Porprov V di Kabupaten Bangka Tengah pada 2018 lalu.

Setidaknya atlet asal Bangka Selatan yang maju dalam Porprov terdapat 204 orang, sekaligus sebanyak 52 orang pelatih dan asisten pelatih.

Mereka menjalani karantina mandiri di Kantor Sekretariat KONI Bangka Selatan. Walaupun dengan keterbatasan anggaran hal itu diklaim tidak menyurutkan semangat para atlet untuk mendulang medali.

“Tahun 2023 ini hibah yang didapatkan oleh KONI sebesar Rp5 miliar. Memang jauh dibanding hibah di tahun 2018 yaitu sebesar Rp10 miliar dan hibah di tahun 2014 kurang lebih itu Rp8 miliar,” jelas Akbar.

Selama karantina mandiri lanjut dia, perkembangan para atlet dipantau langsung oleh Tim Basel Bedepes. Atau akronim Bersama Kedepankan Prestasi. Pembentukan tim tersebut merupakan turunan dari KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Berdasarkan hasil pemantauan kontingen atlet dari 15 cabang olahraga dinyatakan telah siap untuk berlaga. Dari puluhan nomor yang dipertandingkan cabang olahraga catur ditargetkan meraih 14 medali.

Kemudian bulu tangkis dengan target juara umum, target enam medali. Lalu, cabang olahraga panahan enam medali. Disusul cabang olahraga pencak silat lima medali, biliar tiga medali dan taekwondo tiga medali emas.

“Enam cabang olahraga tersebut akan dioptimalkan guna meraih predikat juara ketiga. Begitu pula cabang olahraga lain yang diprediksi memiliki peluang meraih juara,” sebutnya.

Kendati demikian kata Akbar, pihaknya menargetkan para atlet dapat membawa pulang sebanyak 53 medali.

Dengan capaian enam medali emas harus dibawa pulang. Dengan begitu dapat mengantarkan Kabupaten Bangka Selatan meraih posisi ketiga dalam ajang empat tahunan itu.

“Kami menargetkan 63 emas dan masuk dalam peringkat tiga besar,” pungkas Akbar. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved