Prestasi Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI Tak Kalah Mentereng dari Korbannya, Mengaku Pekerja Keras

Dalam laman LinkedIn-nya, AAB mengurai deskripsi dirinya. "Saya adalah pria yang optimis, adaptif, dan pekerja keras," tulis AAB.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Hendra
(KOMPAS.com/M Chaerul Halim)
AAB, Mahasiswa UI yang bunuh juniornya 

BANGKAPOS.COM -- Pembunuhan mahasiswa kembali terjadi.

Belum lupa dari ingatan kasus pembunuhan dan mutilasi yang terjadi di Turi, Sleman, Yogyakarta,

yang menewaskan seorang mahasiswa UMY bernama Redho Tri Agustian.

Kali ini kasus pembunuhan mahasiswa kembali terjadi, menimpa seorang pelajar dari Universitas Indonesia (UI) bernama Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19 tahun).

MNZ dibunuh kakak tingkatnya sendiri, Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23).

Pembunuhan ini terjadi bukan karena didasari masalah atau dendam, melainkan karena pelaku pembunuhan terlilit utang pinjol.

Setelah ditangkap karena membunuh juniornya sendiri, terungkap sosok Altafasalya Ardnika Basya.

Ternyata prestasi pelaku tak kalah mentereng dari junior yang dihabisinya.

Hal ini terungkap dari profil LinkedID yang diduga milik pelaku, AAB.

Kini mendekam di jeruji besi, AAB ternyata dikenal sebagai pribadi yang punya prestasi mentereng, tak kalah dari korbannya.

AAB terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Sastra Rusia di UI dan aktif di organisasi kampusnya.

Di tahun 2019 hinga 2020, AAB pernah menjadi Staf Departemen Sistem Pendamping Internal di HIMARUS.

Lalu selama berkuliah, AAB juga pernah beberapa kali magang dan bekerja paru waktu alias freelance.

AAB juga tercatat pernah menjadi sales hingga project supervisor di sebuah perusahaan selama empat tahun.

Terkait prestasi, AAB pernah menjadi juara di turnamen Karate Tingkat Nasional di tahun 2017 dalam kategori Kelas Junior Putra.

Dalam laman LinkedIn-nya, AAB mengurai deskripsi dirinya.

"Saya adalah pria yang optimis, adaptif, dan pekerja keras," tulis AAB.

Perihal kehidupannya sehari-hari, pemuda kelahiran 2000 itu diduga berasal dari keluarga kaya raya.

Hal itu terlihat dari unggahan salah seorang netizen yang diduga tahu sosok pelaku.

"Tapi pelakunya kan dr kalangan lebih mampu?" kata netizen dengan akun @wlnsiti di Twitter.

Motif Pembunuhan

Keji menghabisi nyawa juniornya, AAB blak-blakan kepada pihak kepolisian.

AAB membongkar motifnya melakukan pembunuhan sadis terhadap MNZ.

Untuk diketahui, MNZ nyatanya telah menganggap AAB sebagai kakak asuhnya.

Namun entah kenapa AAB tega menghilangkan nyawa juniornya dengan cara yang keji.

Ternyata alasan AAB membunuh MNZ karena iri dengan kesuksesan junironya dalam melakukan investasi online Krypto.

Berbeda dengan MNZ yang sukses, AAB justru rugi Rp80 juta karena investasi tersebut.

Alhasil AAB pun gelap mata menikam MNZ hingga tewas.

"Saya tidak ada masalah atau dendam. Saya putus asa aja. Rencana itu muncul pas nganterin korban hari Rabu," ungkap AAB.

Gara-gara investasi yang dimainkan bersama MNZ, AAB harus berutang Rp15 juta ke pinjaman online hingga teman kampusnya.

AAB juga berutang ke MNZ sebesar Rp200 ribu.

Punya banyak utang hingga belasan juta, AAB mengaku orangtuanya yang disebut-sebut sebagai sosok kaya raya sudah tahu.

Namun AAB berusaha ingin menyelesaikan masalahnya sendiri.

"Orang tua bantu, cuma saya mau berusaha menyelesaikan masalah sendiri," akui AAB.

Pasca-nekat membunuh juniornya, AAB sempat ingin mengakhiri hidupnya.

Hal itu karena rasa penyesalan mendalam di diri AAB.

"Pelaku malah sempat berpikiran untuk bunuh diri karena merasa menyesal, karena dia dikejar bayangan korban," ungkap AKP Nirwan Pohan.

Tak cuma melakukan pembunuhan, AAB juga mencuri barang-barang milik korbannya.

Yakni ATM, MacBoook, iPhone hingga uang cash.

Namun barang-barang tersebut belum berhasil dijual pelaku karena merasa bersalah dan ketakutan.

"Belum sempat dijual karena pelaku sejak kejadian itu tiap tertidur langsung mimpi, si korban datang ingin membunuh dia,"

"makanya dia tak ada lagi berpikiran menjual karena dia dikejar bayangin terus," imbuh AKP Nirwan Pohan.

(Bangkapos.com/Fitri Wahyuni/TribunnewsBogor.com/Khairunnisa)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved