Sosok Randy Alam yang Berhenti Jadi ASN Ditjen Pajak Kemenkeu Lalu Jualan Ayam Geprek, Ini Kisahnya
Inilah sosok Randy Alam, seorang pria yang mundur sebagai ASN Ditjen Pajak Kemenkeu dan lebih memilih jualan ayam geprek. Simak kisah menariknya!
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Hendra
BANGKAPOS.COM - Inilah sosok Randy Alam, seorang pria yang mundur sebagai ASN Ditjen Pajak Kemenkeu dan lebih memilih jualan ayam geprek.
Randy Alam adalah pria asal Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng) yang dulunya adalah seorang ASN di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Ia kemudian mundur dan memilih berjualan ayam geprek.
Sosok dan kisahnya pun viral di media sosial seperti TikTok.
Banyak orang bertanya-tanya mengapa dia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya yang mendatangkan gaji besar.
Seperti apa kisahnya?
Randy Alam mengungkapkan bahwa sebelumnya ia menerima gaji sekitar Rp 15 juta per bulan.
Total gaji itu terdiri dari gaji pokok sebesar Rp 3 juta dan tunjangan kinerja atau tukin sebesar Rp 12 juta.
Alasan utama Randy Alam memutuskan untuk mengundurkan diri dari status Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah karena ia merasa jenuh dengan pekerjaannya.
Dia ingin mencoba hal baru dan membuka usaha.
"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan ASN di Direktorat Jenderal Pajak dan meninggalkan gaji bulanan Rp 15 juta," kata Randy dalam akun TikTok @koki.geprek, pada Jumat, 17 Agustus 2023 dikutip dari Tribun Jateng
Setelah mengundurkan diri sebagai ASN, Randy memutuskan untuk menjadi penjual ayam geprek.
Selain itu, ia juga secara rutin melakukan siaran langsung (live) di TikTok dengan konten berbagi resep ayam goreng tepung krispi untuk hidangan ayam geprek.
Ia hampir setiap hari melakukan siaran langsung di TikTok dengan teliti mulai dari berbagi resep, tips pemberian tepung hingga proses penggorengan ayam.
"Saat ini, saya fokus pada siaran langsung untuk berbagi resep agar bermanfaat bagi orang lain," ujarnya.
Keputusan Randy ini ternyata berbuah manis.
Kontennya yang berisi resep ayam geprek ternyata sangat bermanfaat bagi banyak orang.
Ia menerima banyak pesan dari warganet yang sebelumnya menganggur dan kini berani membuka usaha ayam geprek berkat resepnya.
"Banyak yang mengirimkan pesan langsung, 'terima kasih banyak, sekarang saya bisa kembali mencari nafkah untuk keluarga saya setelah kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID'," kata Randy.
Randy Alam merasa terinspirasi karena upayanya memberikan manfaat bagi banyak orang.
"Tuhan pasti memiliki alasan yang kuat mengapa Dia menempatkan kita di dunia ini dan pada tempat yang kita tempati saat ini. Jangan pernah merasa tak berharga, kalian semua sangat berarti. Oleh Koki Geprek," pungkasnya.
Postingan Randy ini menjadi viral dan telah ditonton oleh lebih dari 11 juta pengguna TikTok.
Unggahannya juga mendapat ratusan ribu likes dan puluhan ribu komentar dari warganet.
Sejumlah netizen mencurigai bahwa Randy memutuskan untuk mengundurkan diri dari ASN DJP karena tekanan psikologis dalam pekerjaannya. Namun, ada juga yang mengagumi perjalanan hidupnya.
"Saya curiga tekanan psikologis di DJP tinggi bagi orang yang jujur. Benarkah, bang?" kata seorang warganet.
"Saya tidak pernah menduga bahwa Bang Koki Geprek, ternyata adalah mantan PNS Kemenkeu. Selamat dan sukses, Bang," ujar netizen lainnya.
"Saya tidak pernah menduga bahwa Bang Koki Geprek, ternyata adalah mantan PNS Kemenkeu. Selamat dan sukses, Bang," kata netizen lainnya.
"Meninggalkan pekerjaan dan gaji untuk berbagi pengetahuan kepada para pengangguran agar mereka bisa bekerja adalah tindakan yang sangat mulia. Termasuk dalam amal jariyah," kata seorang warganet.
"Meninggalkan pekerjaan dan gaji untuk berbagi pengetahuan kepada para pengangguran agar mereka bisa bekerja adalah tindakan yang sangat mulia. Termasuk dalam amal jariyah," ujar netizen.
"Saya sering melihat siaran langsungnya, dan ternyata Bang Koki Geprek adalah mantan PNS," kata seorang netizen.
Mengenai pendapatan dari TikTok, jumlah gaji seorang pengguna TikTok (influencer) dapat bervariasi.
Pendapatan dari fitur Creator Fund bergantung pada total tayangan video, tingkat keterlibatan konten, lokasi pengguna, dan jumlah peserta dalam program tersebut.
Hank Green, seorang TikToker, mengungkapkan bahwa ia hanya mendapatkan beberapa sen untuk setiap seribu tayangan video.
Sementara itu, delapan kreator lainnya mengungkapkan bahwa pendapatan mereka per 1.000 tayangan video berkisar antara US$ 6 hingga US$ 8 (sekitar Rp 88.000 hingga Rp 117.000).
Jumlah tayangan yang dapat dimonetisasi sering kali jauh lebih rendah, dengan nilai maksimum sekitar US$ 17 (sekitar Rp 249.000).
Beberapa influencer mengatakan bahwa pendapatan terbesar mereka berasal dari kerjasama dengan merek tertentu.
Sebagai contoh, TikToker Jalyn Baiden mengungkapkan bahwa ia menerima lebih dari US$ 26.000 (sekitar Rp 381,2 juta) dari sponsor yang meminta konten bermerk dan menjalin kerjasama afiliasi.
Karena itu, pendapatan dari TikTok sangat bervariasi dan tidak hanya tergantung pada jumlah pengikut (followers).
Jadi, perjalanan Randy Alam dari ASN Ditjen Pajak menjadi penjual ayam geprek yang sukses di TikTok adalah inspiratif dan menunjukkan bahwa keberhasilan dapat datang dari keberanian untuk mencoba hal baru. (*)
Inspektorat Pangkalpinang Periksa ASN Diduga Tak Netral, Sanksi Masih Dibahas Bersama BKPSDMD |
![]() |
---|
Guru Honorer Dapat Insentif Mulai Agustus-September 2025, Begini Cara Cek Info GTK |
![]() |
---|
Gubernur Hidayat Mendadak Datangi SMAN 1 Kelapa, Ingatkan Netralitas ASN, Larang Sekolah Pungut IPP |
![]() |
---|
Buktikan Dirinya Bukan Penipu, M. Unu Minta Pejabat ASN di Pangkalpinang Teken Pakta Integritas |
![]() |
---|
Insentif Guru Non ASN Cair Mulai Agustus 2025, Cek Syarat Penerima di info.gtk.dikdasmen.go.id |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.