PT Timah Tbk Berikan Pelatihan Budidaya Cabai untuk Gapoktan Sinar Baru

Mudah - mudahan dengan adanya pelatihan ini kami lebih tahu cara-cara menanam dan merawat cabai, agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal

Penulis: Sela Agustika | Editor: Iwan Satriawan
Dok/PT Timah Tbk
PT Timah Tbk saat mengelar Pelatihan bagi masyarakat Desa Paku yang dilaksanakan di Gedung Olahraga Desa Paku, Kecamatan Payung, Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (24/8/2023) lalu. 

BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Harga cabai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kerap terjadi naik turun (fluktuatif), bahkan untuk memenuhi kebutuhan cabai masyarakat masih bergantung dengan Provinsi lainnya. 

Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian cabai di Bangka Belitung, khususnya di Bangka Selatan, PT Timah Tbk memberikan pelatihan bagi masyarakat Desa Paku yang dilaksanakan di Gedung Olahraga Desa Paku, Kecamatan Payung, Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (24/8/2023) lalu.

Pelatihan yang digelar PT Timah Tbk ini diikuti puluhan warga Desa Paku dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sinar Baru.

Mereka tampak antusias menyimak materi dari instruktur. 

Ketua Gapoktan Sinar Baru, Amir Mukimin mengatakan, sangat senang mendapatkan pelatihan budidaya cabai dari PT Timah Tbk.

Pasalnya, pelatihan ini sangat penting untuk menambah wawasan.

“Mudah - mudahan dengan adanya pelatihan ini kami lebih tahu cara-cara menanam dan merawat cabai, agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Karena selama ini kami hanya modal nekat untuk bertani cabai, sebab tidak ada ilmu tentang pertanian cabai," kata Amir dalam rilis, Minggu (27/8/2023).

Kata Amir sebelumnya dalam bertani cabai ini pihaknya tidak menerapkan metode pertanian, tak heran kata dia hasil pertanian cabai mereka belum memuaskan karena kurangnya pengetahuan. 

"Dari pelatihan yang kami ikuti tadi katanya kalau satu rumpun tanaman cabe itu normalnya bisa satu kilo setengah. Sedangkan yang selama ini kami tanam itu cuma berkisar di 7 ons satu rumpunnya. Artinya baru 50 persen dari standartnya, sebab kami menyadari jika ilmu dan juga pengetahuan kami masih kurang. Kami berharap, dengan adanya pelatihan ini, kami dapat merawat dan tentunya memanen cabe dengan hasil yang maksimal," tuturnya.

Dia menyebut, saat ini ada sekitar 10 hektar lahan yang telah mereka tanami cabai yang dikelola sekitar 12 kelompok tani.

Dalam satu kelompok tani itu juga terdapat sekitar 7-10 orang anggota. 

“Hasil cabe itu rata - rata sekitar 200- 300 kilo perminggunya. Nah kalau untuk penghasilannya sendiri itu tergantung harga, sebab terkait harga ini tidak menentu. Terkadang Rp 40.000 hingga Rp50.000 rupiah. Bahkan kami pernah menjual itu diharga tertinggi Rp125.000. Pada saat itu teman - teman pada semangat semua, selain itu kerap kali harganya juga anjlok hingga Rp18.000 nah kalau pas kondisi seperti ini, teman - teman pada down semua," paparnya. 

Dirinya mengaku sangat bersyukur PT Timah Tbk dapat memfasilitasi kegiatan pelatihan untuk para petani dan kelompok petani di Desa. 

Dirinya juga memotivasi para Pokdakan untuk tetap giat menjalankan usaha pertanian cabai.

Apalagi setelah mendapatkan pelatihan sehingga bisa meningkatkan produktivitas hasil pertanian. 

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved