Berita Bangka Tengah

Sejumlah Pusat Keramaian di Koba Mulai Sepi, Dewan Sarankan Harus Ada Segmentasi

Sejumlah pusat keramaian di Kota Koba, Bangka Tengah mulai sepi dari kunjungan masyarakat.

Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: khamelia
(Bangkapos/Arya Bima Mahendra)
Lapak-lapak para pelaku UMKM di Alun-Alun Kota Koba, Bangka Tengah. Tampak beberapa lapak sedang kosong dan tidak berjualan. Foto diambil beberapa waktu lalu. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sejumlah pusat keramaian di Kota Koba, Bangka Tengah mulai sepi dari kunjungan masyarakat.

Misalnya di Alun-Alun Taman Hijau Kota Koba yang kini sudah tidak seramai dulu. Begitu pula dengan Pujasera Koba yang perlahan-lahan tidak lagi banyak dikunjungi.

Hal ini pun terlihat dari para pedagang yang memilih pindah lokasi berjualan. Ada pula yang memilih berjualan pada waktu-waktu tertentu saja, misalnya saat akhir pekan.

Melihat fenomena itu, anggota Komisi II DPRD Bangka Tengah, Apri Panzupi memberikan komentar.

Kata dia, harus adanya klasifikasi penempatan pelaku UMKM yang berjualan di meeting point atau pusat keramaian tersebut.

"Pelaku-pelaku UMKM yang berjualan itu harus diklasifikasi secara segmentasi," kata Apri, Selasa (3/10/2023).

Misalnya untuk di Alun-Alun Taman Hijau Kota Koba difokuskan untuk segmen anak-anak dan keluarga. Maka harus dilihat makanan apa saja yang sering dibeli dan dikonsumsi.

Sedangkan untuk di Pujasera Koba, bisa difokuskan untuk segmen remaja dan anak muda.

"Jangan digabung, jangan sporadis. Itu yang menurut saya agak kurang pas," tuturnya.

Ketika tidak ada pembeda itulah yang menimbulkan terjadinya kejenuhan karena antara satu pusat keramaian dan pusat keramaian lainnya yang pada akhirnya dianggap sama saja.

Apri berujar, pekerjaan seperti itu memang harus dilakukan secara terencana karena memang sulit untuk menciptakan pasar.

"Di Alun-Alun Koba itu pasarnya sudah terbentuk awalnya, kemudian bergeser. Jadinya banyak yang dirugikan," terangnya.

Lanjut dia, begitu pula dengan kegiatan-kegiatan yang mengundang keramaian yang juga harus dilakukan sesuai penempatannya.

"Misalnya kayak kegiatan festival yang dilakukan di Alun-alun. Di Pujasera juga harus digelar kegiatan lain agar semua pelaku UMKM merasakan dampaknya," imbuhnya.

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved