Arab Saudi

Inilah Penyebab Wanita di Arab Saudi Berani Keluar Malam Sampai Subuh

Penyebab wanita di Arab Saudi berani keluar malam sampai subuh lantaran waktu siang digunakan untuk tidur dan cuaca sangat panas.

Penulis: Widodo | Editor: Dedy Qurniawan
YouTube Alman Mulyana
Penyebab wanita di Arab Saudi berani keluar malam sampai subuh. 

BANGKAPOS.COM -- Zaman dahulu wanita di Arab Saudi jarang keluar rumah saat malam hari apalagi subuh.

Bahkan wanita juga jarang mengemudi kendaraan mobil.

Namun berbeda dengan saat ini.

Bnyak wanita keluar malam bahkan sampai subuh.

Hal itu sebagaimana dijelaskan oleh Alman Mulyana dalam video di kanal Youtubenya Alman Mulyana dilansir Bangkapos.com.

Kala itu Alman bersama rekannya mengunjungi pasar tradisional di kota Jeddah, Arab Saudi pada malam hari.

Pasar tradisional sini rapi.

"Seperti inilah aktivitas pasar malam di Kota Jeddah, semua pasar yang ada memang lebih ramai di malam hari karena faktor cuaca yang panas," kata Alman.

Dia menjelaskan bahwa dalam pasar atau pusat perbelanjaan tersebut juga banyak dipenuhi oleh kaum wanita da pria.

"Kalau malam tidak terlalu panas karena tidak ada matahari dan di pasar ini harganya murah-murah dan komplit mulai dari sayuran serta buah-buahan sampai daging," bebernya.

Dia mengatakan biasanya warga disana ketika siang mereka gunakan waktu untuk tidur.

Sehingga di malam hari pengunjung pasar jauh lebih ramai.

Kata Alman Mulyana, perbedaan pasar tradisonal di sini tidak mendengar musik atau tukang ngamen.

"Tuh liat banyak wanita di Arab Saudi banyak keluar malam hari," ujar Alman.

Kendati demian kata Alman wanita tersebut menggunakan pakaian serba hitam dan masih sopan.

Memang sudah kebiasaan gadis Arab kalau dalam perjalanan kemana-mana pulangnya pasti malam.

Bahkan menurut YouTuber asal Indonesia itu, ada beberapa orang Arab Saudi yang pulang jam 1 sampai jam 2 dini hari bahkan sampai subuh.

Alasan wanita Arab Saudi pulang malam-malam itu karena orang Arab pagi sampai siang tidur dan dari siang sampai malam bekerja dan main.

Wanita dan pria memadati pasar dan pusat perbelajaan sama halnya seperti di Indonesia.

Sebab, beragam jenis yang mereka jual mulai dari pakaian, sayuran, buah dan sebagainya.

"Kita di sini banyak menemukan buah-buahan meskipun di negara tandus," ungkapnya.

Selain masyarakat pribumi, menurut Alman para turis pun berdatangan ke pasar tradisional tersebut.

Tampak dalam video juga banyak yang dari Philipina mengunjungi pasar tradisional.

Namun yang menjualkan beragam danganan bukanlah orang pribumi.

"Kalau yang jual di pasar ini kebanyakan dari negara Yaman," sebut Alman.

(Bangkapos.com/Widodo)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved