Pesan Kembaran Mirna Salihin Usai Jessica Wongso Banjir Dukungan Tak Bersalah: Tonton Sidangnya
Made Salihin meminta publik untuk menyaksikan keseluruhan persidangan kasus Kopi Sianida dan tak menyimpulkan hanya dari satu film dokumenter
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM- Dukungan untuk Jessica Wongso terus banjir usai viral film Dokumenter Ice Cold yang dirilis Netflix.
Seperti yang diketahui.Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso menuai kontroversi dan membuat publik memiliki dua pandangan berbeda.
Yakni soal Jessica Wongso yang menjadi dalang pembunuhan Mirna Salihin atau Jessica Wongso tak bersalah alias hanya dijebak.
Sontak saja, dukungan untuk Jessica terus bergulir.
Terkait hal itu kembaran Wayan Mirna Salihin yakni Sandy Salihin tak tinggal diam.
Ia buka suara dengan memberikan pesan menohok di media sosialnya.
Sandy Salihin pun membuat Insta Story dan berpesan ke netizen.
Sandy Salihin pun meminta netizen melihat keseluruhan persidangan dan baru menyimpulkan kasus ini.
"Please, watch the real trial not just because one hour documentary, you can get all your conclusion, (Tolong tonton persidangan sebenarnya bukan hanya karena satu jam dokumenter, Anda bisa mendapatkan semua kesimpulan Anda)," tulis Sandy Salihin.
Untuk diketahui, dokumenter Netflix tersebut menghadirkan sejumlah sosok yang terkait dalam kasus ini, mulai dari ayah Mirna hingga pengacara Jessica Kumala Wongso.

Publik pun memberikan respon beragam atas hadirnya dokumenter ini.
Tak sedikit yang mulai mempertanyakan soal dasar hakim memberikan hukuman 20 tahun ke Jessica Kumala Wongso.
Disisi lain sebelumnya, eks penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap ikut mengungkap fakta dan kejanggalan Jessica Wongso pembunuh Mirna Salihin atas kasus kopi sianida.
Adapun melalui cuitannya melalui X (dulu Twitter) di akun pribadinya @yudiharahap46, eks penyidik KPK ini ikut memberikan perspektif nya berdasarkan pengalamannya.
Dimana ia menilai bahwa ekspresi dan gerak-gerik Jessica Wongso tidak dapat menjadi kesimpulan bahwa dia adalah pelaku pembunuhan atau bukan.
“Banyak yg bahas Ice Cold di Netflix, saya ambil perspektif pengalaman saya sebagai penyidik ketika melihat Jessica lagi ketegasan suaranya & mimik wajahnya masih relatif sama kaya dulu dipersidangan,” tulisnya dikutip Tribun-Medan.com, Selasa (3/10/2023).
“Alhasil menilai gesture tak cukup jadi kesimpulan dia pelaku pembunuhan/bukan ,” lanjutnya.
Ia juga menilai soal gerak-gerik dan kegelisahan tanpa ada bukti.
“Apakah mengira orang yang ketika diperiksa matanya melirik ke atas, keringat dingin keluar, gugup, megang pensil bergetar, gelisah, tangannya gerak kemana mana itu pasti bersalah? tanpa ada bukti itu hanya indikasi aja, bisa jadi dia belum pernah ketemu penegak hukum jadi grogi,” sambungnya.
Ia juga kembali menyoroti soal hukuman penjara Jessica Wongso.
“Tapi sekali lagi hakim ditiap tingkatan peradilan sudah putuskan bahwa Jessica bersalah dan yakin akan putusannya makanya dihukum penjara selama 20 tahun,” ungkapnya.
Disisi lain, menjawab pertanyaan warganet mengenai pembebasan Jessica Wongso, eks penyidik KPK ini mengatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi.
“Jika ada bukti baru dia bukan pelakunya,” tukasnya.
(Bangkapos.com/Vigestha Repit)
Deretan Kasus Besar yang Ditangani Irjen Rudi Darmoko, Pantas Disebut Berpeluang Jadi Kapolri |
![]() |
---|
Berhasil Dilisensikan oleh Telkomsel, 4 Series MAXStream Bisa Disaksikan di Netflix Asia Tenggara |
![]() |
---|
Telkomsel Luncurkan Paket Netflix Bundle Data, Hadirkan Hiburan Berkualitas Mulai Rp49.900 per Bulan |
![]() |
---|
Detik-detik Jessica Wongso Walk Out Saat Jaksa Hadirkan Ahli di Sidang PK |
![]() |
---|
Sosok Helmi Bostam, Saksi yang Jadi Penemu Novum Perkara Jessica Wongso di Kasus Kopi Sianida |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.