Apa Itu Dome of the Rock di Al-Aqsa, Tempat Pijakan Nabi Muhammad SAW Naik ke Langit

Masjid ini terkenal dengan kubahnya yang berwarna perak dan berdiri di kompleks Al-Haram Asy-Syarif, yang meliputi area seluas 14 hektare.

Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Hendra
dok
Tembok Ratapan yang berada di sisi barat Masjid Al Aqsa 

Jawaban atas salah satu misteri di dunia ini mungkin tersembunyi di lokasi Kuil Yahudi yang hancur - di bawah tempat suci Islam yang bersejarah, di bawah permukaan gua ini.

Well of Souls, atau Sumur Jiwa, diperkirakan terletak di bawah lantai gua di Kubah Batu tersebut.

Dilansir dari nationalgeographic.com, tidak pernah ada bukti arkeologi maupun eksplorasi para ahli ke dalam situs suci Kubah Batu.

Al Aqsa

Masjid tersebut merupakan tempat tersuci ketiga dalam Islam yang dikelola oleh sebuah lembaga wakaf.

Umat Islam meyakini Nabi Muhammad SAW datang ke Masjidil Aqsa ini dari Mekkah dalam perjalanan malam Isra Miraj, dan berdoa bersama roh dari para nabi.

Beberapa langkah dari masjid, terdapat Kubah As-Shakrah yang berisi batu fondasi, yang diyakini umat Islam sebagai tempat bertolak Muhammad menuju surga dalam peristiwa Isra Miraj.

Dikutip dari wikipedia, Al-Jami' al-Aqsha adalah bangunan berkubah abu-abu yang berada di kompleks Masjid Al-Aqsha, yaitu di bagian selatan. Kata Al-Jami makna 'masjid', yang berasal dari kata Al-Jumu'ah yang berarti 'mengumpulkan' (untuk salat jama'ah).

Selama berabad-abad, yang dimaksud dengan Masjid Al-Aqsha adalah keseluruhan kompleks tersebut, yang dianggap sebagai suatu wilayah yang suci.

Wikipedia
Wikipedia

Perubahan penyebutan kemudian terjadi pada masa pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah, di mana wilayah kompleks secara keseluruhan disebut sebagai Al-Haram asy-Syarif; sedangkan bangunan yang terletak di bagian selatan disebut sebagai Al-Jami' al-Aqsha, yaitu tempat Umar bin Khaththab pertama kali mendirikan masjid di antara reruntuhan.

Hadits Imam Ahmad menyebutkan percakapan Umar bin Khattab dan Ka'ab al-Ahbar, di mana Ka'ab menyarankan untuk membangun masjid di belakang batu Ash-Shakhrah, sedangkan Umar menolak dan memilih tempat di sebelah selatan untuk membangun masjid dengan kiblat yang mengarah ke Ka'bah saja, sehingga posisi batu tersebut berada di belakangnya.(intisari/wikipedia/nationalgeographic)

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved