Apa Itu Dome of the Rock di Al-Aqsa, Tempat Pijakan Nabi Muhammad SAW Naik ke Langit

Masjid ini terkenal dengan kubahnya yang berwarna perak dan berdiri di kompleks Al-Haram Asy-Syarif, yang meliputi area seluas 14 hektare.

Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Hendra
dok
Tembok Ratapan yang berada di sisi barat Masjid Al Aqsa 

BANGKAPOS.COM --  Masjid Al-Aqsa, bersama dengan Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah, adalah salah satu masjid suci bagi umat Islam.

Terletak di Yerusalem Timur, khususnya di wilayah Kota Tua, masjid ini telah menjadi saksi dalam konflik yang berlangsung antara Israel dan Palestina.

Masjid ini terkenal dengan kubahnya yang berwarna perak dan berdiri di kompleks Al-Haram Asy-Syarif, yang meliputi area seluas 14 hektare.

Di kompleks ini juga terdapat Dome of The Rock, tempat yang dipercaya sebagai tempat Nabi Muhammad melakukan Isra Mi'raj.

Seringkali, Dome of The Rock disangka sebagai Masjid Al-Aqsa karena letaknya yang berseberangan.

Hal ini terjadi karena Dome of The Rock memiliki sebuah kubah, sehingga seringkali disalahartikan sebagai masjid.

Dome Of The Rock (Kubah Shakhrah) bagian dari Kompleks Masjidil Al Aqsa
Dome Of The Rock (Kubah Shakhrah) bagian dari Kompleks Masjidil Al Aqsa (dok)

Kubah Batu, bagian dari Dome of The Rock, merupakan salah satu bangunan tertua dalam agama Islam dan dibangun pada masa kekuasaan Umayyah sekitar tahun 691 Masehi.

Yang paling menarik dari Kubah Batu bukanlah banguan luarnya, namun ketika kita masuk ke dalam.

Di dalam kubah batu, sebuah pagar cukup tinggi melindungi sebuah permukaan batu besar.

Permukaan batu itulah yang dipercaya umat Islam menjadi batu pijakan Nabi Muhammad SAW saat perjalannya ke langit (peristiwa Isra' Mi'raj)

Sementara bagi kaum Yahudi, mereka meyakini bahwa permukaan batu itulah tempat dimana Abraham (Ibrahim) akan menyembelih putranya.

Permukaan batu besar di dalam Kubah Batu ini ternyata memiliki ruang kecil di bawahnya serupa gua yang bisa dimasuki oleh beberapa orang.

Saat ini, gua tersebut dijadikan tempat ibadah bagi umat muslim.

Di tempat ini mereka bisa sholat dan berdoa.

Mitos mulai banyak terdengar semenjak beberapa orang mencoba mengetuk lantai gua ini dan mendengar suara gema di bawah lantai.

Jawaban atas salah satu misteri di dunia ini mungkin tersembunyi di lokasi Kuil Yahudi yang hancur - di bawah tempat suci Islam yang bersejarah, di bawah permukaan gua ini.

Well of Souls, atau Sumur Jiwa, diperkirakan terletak di bawah lantai gua di Kubah Batu tersebut.

Dilansir dari nationalgeographic.com, tidak pernah ada bukti arkeologi maupun eksplorasi para ahli ke dalam situs suci Kubah Batu.

Al Aqsa

Masjid tersebut merupakan tempat tersuci ketiga dalam Islam yang dikelola oleh sebuah lembaga wakaf.

Umat Islam meyakini Nabi Muhammad SAW datang ke Masjidil Aqsa ini dari Mekkah dalam perjalanan malam Isra Miraj, dan berdoa bersama roh dari para nabi.

Beberapa langkah dari masjid, terdapat Kubah As-Shakrah yang berisi batu fondasi, yang diyakini umat Islam sebagai tempat bertolak Muhammad menuju surga dalam peristiwa Isra Miraj.

Dikutip dari wikipedia, Al-Jami' al-Aqsha adalah bangunan berkubah abu-abu yang berada di kompleks Masjid Al-Aqsha, yaitu di bagian selatan. Kata Al-Jami makna 'masjid', yang berasal dari kata Al-Jumu'ah yang berarti 'mengumpulkan' (untuk salat jama'ah).

Selama berabad-abad, yang dimaksud dengan Masjid Al-Aqsha adalah keseluruhan kompleks tersebut, yang dianggap sebagai suatu wilayah yang suci.

Wikipedia
Wikipedia

Perubahan penyebutan kemudian terjadi pada masa pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah, di mana wilayah kompleks secara keseluruhan disebut sebagai Al-Haram asy-Syarif; sedangkan bangunan yang terletak di bagian selatan disebut sebagai Al-Jami' al-Aqsha, yaitu tempat Umar bin Khaththab pertama kali mendirikan masjid di antara reruntuhan.

Hadits Imam Ahmad menyebutkan percakapan Umar bin Khattab dan Ka'ab al-Ahbar, di mana Ka'ab menyarankan untuk membangun masjid di belakang batu Ash-Shakhrah, sedangkan Umar menolak dan memilih tempat di sebelah selatan untuk membangun masjid dengan kiblat yang mengarah ke Ka'bah saja, sehingga posisi batu tersebut berada di belakangnya.(intisari/wikipedia/nationalgeographic)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved