Berita Pangkalpinang
Berdampingan dengan Gereja, Masjid Agung Kubah Timah Jadi Simbol Kerukunan Umat Beragama
Keduanya hanya dibatasi tembok pagar, tanda salib dan bulan bintang terlihat berdampingan dekat sekali sebagai simbol toleransi keberagaman antarumat
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Letaknya yang berdekatan masjid Agung Kubah Timah dan Gereja Maranatha di Jalan Jenderal Sudirman merupan simbol tolerasi yang indah di Kota Pangkalpinang.
Keduanya hanya dibatasi tembok pagar, tanda salib dan bulan bintang terlihat berdampingan dekat sekali sebagai simbol toleransi keberagaman antarumat beragama di Kota Pangkalpinang.

Hari ini, Jumat (10/11/2023) masjid Agung Kubah Timah itu diresmikan oleh Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil.
Molen sapaan akrab Maulan Aklil itu didampingi oleh Ustaz Dr. H. Das’ad Latif, Forkopimda, dan tamu undangan lainnya.
Peresmian masjid tersebut ditandai dengan pemukulan beduk, tepuk tangan gemuruh sahut menyahut usai Molen dan Ustaz Das'ad Latif berhasil menarik kain hitam penutup logo kubah timah.
Usai peresmian Molen dan sejumlah tamu undangan lainnya langsung menuju dalam masjid untuk melaksanakan Tabligh Akbar yang dihadiri oleh ribuan masyarakat.
Molen dalam sambutannya mengucapkan terimakasih tak henti-hentinya kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan masjid Agung.
Kata Molen, perjalanan pembangunan masjid ini sudah sangat panjang. Banyak halang rintang yang sudah dilewati.

"Hari ini akan menjadi hari bersejarah untuk masyarakat Kota Pangkalpinang, hari ini bersama-sama kita resmikan masjid Agung Kubah Timah yang sudah lama kita nantikan. InsyaAllah masjid ini akan digunakan untuk ibadah salat dan aktivitas keagamaan lainnya," ujar Molen dalam sambutannya, Jumat (10/11/2023).
Molen juga menceritakan, segenap perjuangan untuk mendirikan masjid Agung di Kota Pangkalpinang ini sejak rencananya tahun 2020 lalu.
Dia juga menyampaikan, masjid ini sengaja dibuat berbentuk kubah saja yang maknanya mengambil dari bentuk dulang khas Bangka Belitung.
Kemudian Molen juga menegaskan, tak seutuhnya masjid yang mampu menampung dua ribu jemaah ini terbuat dari timah, hanya lambang bulan bintangnya saja dilapisi timah.
"Kalau mau semuanya terbuat dari timah, roboh masjid ini tidak akan kuat menahannya. Bulan dan sabit itu beratnya 300 kilogram (Kg) bayangkan kalau semuanya mau kita pasang timah, tapi dengan kita menamakan masjid ini timah kita memiliki icon baru. Beratus tahun timah ada di Bangka Belitung tapi kita tidak memiliki icon dari timah," tuturnya.

Menurutnya, letak masjid yang bersebelahan dengan gereja menandakan persaudaraan yang rukun antar pemuluk agama.
"Nanti akan kita lanjutkan pembangunan kubah yang ketiga dan keempat, masjid ini total bisa menampung 2.000an jamaah. Imam masjid dan marbotnya juga sudah kita siapkan, orang-orang terpilih bukan kaleng-kaleng," pungkasnya.
Molen tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan masjid Agung Kubah Timah ini.
"Saya bersama bang Sopian izin pamit, kami mohon maaf selama ini kalau ada salah-salah dalam memimpin Kota Pangkalpinang. Kami manusia biasa pasti penuh salah dan khilaf, kami sadar tidak mudah menjadi seorang pemimpin, terimakasih semunya," tuturnya.
Ribuan masyarakat datang berbondong-bondong ke masjid Agung Kubah Timah untuk menyaksikan kemegahan masjid yang berhadapan langsung dengan Alun-alun Taman Merdeka Kota Pangkalpinang itu.
Sekaligus mendengar tausiah dari Ustaz Dr. H. Das’ad Latif, S.Sos., S.Ag., M.Si., dalam tausiah tersebut, ustaz Das'ad Latif tak henti-hentinya mebuat seluruh tamu undangan tertawa dan mengajak takbir bersama.
"Datanglah ke masjid, salat berjamaah, mau apapun profesimu ketika masuk masjid pasti buka sandalnya, simpan sepatumu. Allah tidak akan lihat pangkatmu di dunia, kaya atau miskin, Allah lihat amalmu pembuatan mu selama di dunia ini," ujar Ustaz Das'ad Latif dalam ceramahnya.
Bahkan kehadiran masjid tersebut disambut baik oleh pihak gereja GPIB Maranatha.
Ketua Satu Pelaksana Harian Majelis Jemaat GPIB Maranatha Frans Latu Papua saat dijumpai Bangkapos.com, Jumat (10/11/2023) mengaku pihaknya turut mendukung dengan hadirnya masjid di sebelah gereja.
Bahkan Frans berharap, dengan hadirnya masjid Agung Kubah Timah ini bakal semakin mempererat silahturahmi antara umat kristiani dan islam.
"Sejak awal pihak Pemkot Pangkalpinang meminta izin kepada kami untuk dibangunkan masjid kami prinsipnya sangat mendukung hadirnya masjid disebelah kami. Ini menandakan kerukunan umat beragama di Kota Pangkalpinang," sebut Frans kepada Bangkapos.com, Jumat (10/11/2023).
Bahkan diakuinya, ia merasa senang bisa langsung berdampingan dengan tempat ibadah orang muslim itu.
Kata Frans, GPIB Maranatha di Jalan Jenderal Sudirman itu sudah berdiri sejak 1926 lalu.
"Nanti juga pagar sebelah ini bakal dibebaskan, jadi antara masjid dan gereja tidak ada lagi pembatasnya. Kita di Bangka Belitung ini sudah sejak lama hidup berdampingan maka dengan bersebelahan seperti ini semakin membuat kiat rukun dan saling menghormati," tuturnya.
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)
Tinggalkan Mindset Lama, Pemkot Pangkalpinang Fokus pada Keamanan Digital dan Layanan |
![]() |
---|
Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Pemkot Pangkalpinang Perketat Pengawasan Harga Pangan |
![]() |
---|
Sebentar Lagi Dimulai! Ini Jadwal dan Rute Pawai HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Pangkalpinang |
![]() |
---|
UBB dan Bank Sumsel Babel Luncurkan Kelas Kemitraan, Dorong Penguatan SDM |
![]() |
---|
JPU Belum Siap Bacakan Tuntutan, Sidang Korupsi Mantan Camat Sungailiat Ditunda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.