Erupsi Gunung Marapi

Sosok Muhammad Adan, Korban Erupsi Gunung Marapi yang Tewas Usai Selamatkan Temannya, Ini Kisahnya

Muhamamd Adan adalah mahasiswa Universitas Islam Riau asal Pekanbaru berusia 21 tahun yang tewas usai menyelamatkan temannya. Ini kisahnya.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Hendra
Tribun Pekanbaru
Pelepasan jenazah Muhammad Adan, korban bencana letusan gunung Merapi Sumatera Barat, di rumah duka, Jalan Aur Duri Pekanbaru, Selasa (5/12/2023). 

BANGKAPOS.COM - Muhammad Adan, menjadi satu dari 23 korban erupsi Gunung Merapi yang tewas.

Muhamamd Adan adalah mahasiswa Universitas Islam Riau asal Pekanbaru berusia 21 tahun yang tewas usai menyelamatkan temannya.

Ini kisahnya.

Adan memang tak sendiri dari Riau saat itu.

Ia bersama mahasiswa dari Universitas Islam Riau (UIR) lainnya yakni Nazatra Adzin Mufadhal, Ilham Nanda Bintang, dan Aditya Sukirno Putra.

Muhammad Adan (21) dan Nazatra Adzin Mufadhal (22) telah dikonfirmasi meninggal dunia.

Keduanya berasal dari Kota Pekanbaru.

Satu mahasiswa lainnya, Ilham Nanda Bintang, masih belum ditemukan.

Sementara Aditya Sukirno Putra berhasil ditemukan dalam kondisi selamat dan sedang dalam perawatan.

Menurut Sudirman, paman Adan, proses pemakaman Adan berlangsung pada Selasa (5/12/2023) di Jalan Lintas Timur KM 20, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau.

Pemakaman dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan teman kuliah korban.

Suasana haru begitu terasa.

Sudirman menceritakan bahwa awalnya Adan berencana pergi ke Padang.

Namun tiba-tiba Adan berubah pikiran dan memutuskan untuk mendaki Gunung Marapi bersama teman-temannya.

Baca juga: KISAH Muhammad Afif dan Yasirli Amri, Pendaki Gunung Marapi Saat Erupsi: Hujan Batu, Kami Tak Kena

Adan dan teman-temannya kemudian mendaki Gunung Marapi.

Ketika berada di Gunung Marapi, Adan sempat menelepon keluarganya.

Ia memberi kabar tentang kondisi di Gunung Marapi yang saat itu sedang mengalami erupsi.

Keluarga kemudian mendapat informasi bahwa Adan berusaha menolong tiga temannya yang mengalami patah kaki.

Saat keluarga berusaha menuju Gunung Marapi, mereka mendapat kabar bahwa Adan sudah ditemukan dan dibawa ke rumah sakit Dr. Achmad Mokhtar di Bukittinggi.

Namun, sayangnya, ketika keluarga tiba di rumah sakit, mereka melihat bahwa Adan sudah meninggal dunia.

Paman kandung Adan yang lainnya, Herman saat melepas jenazah di rumah duka di Jalan Aur Duri Pekanbaru mengungkapkan, informasi yang didapat pihaknya dari posko di Agam, Adan sempat menolong tiga rekannya agar bisa selamat.

Namun ia sendiri sudah hampir masuk jurang dan kakinya patah.

"Informasi yang kami dapat di posko Agam, bahwa almarhum ini (Adan) menolong kawannya tiga orang. Padahal ia sudah hampir masuk ke jurang, bahkan kakinya patah keduanya. Ia menyelamatkan tiga nyawa, tapi ia sendiri tidak selamat," tangis Herman pecah, seakan terbayang perjuangan keponakan kesayangannya saat bencana tersebut.

Herman mengatakan, pihak keluarga sudah ikhlas melepas Muhammad Adan, dan memohon maaf atas nama pihak keluarga kepada hadirin yang datang melayat pada Selasa pagi tersebut.

Sementara itu, informasi terbaru dari Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi menyebutkan bahwa hingga pukul 12.00 WIB, Gunung Marapi masih mengalami letusan dan semburan abu vulkanik.

Hari ini saja, Gunung Marapi meletus sebanyak 6 kali dan mengeluarkan abu vulkanik sebanyak 103 kali.

PGA Marapi menyarankan agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung tidak mendaki Gunung Marapi dalam radius 3 Km dari kawah atau puncaknya.

Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik, menginformasikan bahwa jumlah korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi bertambah menjadi 13 orang, dengan 2 penambahan korban yang sebelumnya hilang.

Abdul Malik menjelaskan bahwa proses evakuasi korban mengalami kendala karena erupsi masih berlangsung, dan abu vulkanik yang tebal membuat medan sulit untuk dijangkau oleh tim evakuasi.

Abu vulkanik sudah mencapai kaki bukit, menjadi hambatan bagi tim evakuasi yang harus melewati jalur terjal dan licin.

Baca juga: KISAH DUKA Yasirli Amri, Pendaki Gunung Marapi Tewas di Tugu Abel Tasman, Ig Yasirli Banjir Ucapan

Sosok Yasirli Amri, Mahasiswi Padang Korban Erupsi Marapi

Yasirli Amri pendaki Gunung Marapi yang tewas
Yasirli Amri pendaki Gunung Marapi yang tewas (Instagram)

Seorang mahasiswi bernama Yasirli Amri menjadi korban erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023).

Yasirli Amri telah dievakuasi dengan kondisi meninggal dunia dan jenazahnya selesai diidentifikasi oleh tim DVI (Disaster Victim Identification) Polda Sumbar pada pukul 19.01 WIB, Selasa (5/12/2023).

Yasirli Amri teridentifikasi mahasiswi Politeknik Negeri Padang yang berasal dari Kabupaten Tanah Datar, Sumbar.

Terhadap jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga pada Selasa (5/12/2023) malam.

Frans Swamitra (34) selaku kakak kandung Yasirli Amri mengatakan membawa jenazah korban dibawa ke Jorong Turawan, Kabupaten Tanah Datar.

Jenazah Yasirli Amri direncanakan akan dikebumikan pada siang hari ini.

Ia mengatakan, pada saat kejadian video adiknya bernama Yasirli Amri sempat viral di media sosial.

Kata dia, saat terjadinya erupsi Gunung Marapi, Yasirli Amri sempat meminta bantuan melalui media sosial.

"Adik saya memang hobi dan aktif di media sosial, kebetulan pada saat kejadian masih memegang Handphone (HP) dan mencoba meminta tolong melalui media sosial," kata Frans Swamitra.

Frans juga menceritakan adiknya sempat menghubungi orang tua juga pada saat terjadinya erupsi Gunung Marapi.

Setelah itu, langsung pihak keluarga melaporkan kejadian ini untuk meminta bantuan kepada Wali Nagari sekitar.

"Adik saya orangnya aktif di media sosial. Dia orang yang populer juga di kalangan teman-temannya," katanya.

Selain itu, Yasirli Amri dikenal mahasiswi yang aktif di organisasi dan acara-acara yang ada di kampusnya Politeknik Negeri Padang (PNP).

Frans menceritakan bahwa adiknya yang merupakan mahasiswi Teknik Sipil baru pertama kali mendaki gunung.

"Saat hendak mendaki Gunung Marapi ada meminta izin, dan orang tua mengizinkan. Karena orang yang membimbing dia ada di situ," kata Frans.

Yasirli Amri dikabarkan dievakuasi Senin (5/11/2023) kemarin.

Kabar meninggalnya Yasirli Amri telah disiarkan di Instagram Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang (PNP).

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Innalillahi Wa inna ilaihi roji'un. Telah berpulang ke rahmatullah, salah satu keluarga besar jurusan teknik sipil politeknik negeri padang, teman kita Yasirli Amri DIII Teknik Sipil angkatan 2022. " Korban Erupsi Gunung Marapi"
Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. aamiin ya rabbal 'aalamiin,"

Kini unggahan tersebut banjir doa duka cita dari warganet.

Lantas seperti apa sosok Yasirli Amri?

Yasirli Amri adalah Mahasiswi Politeknik Negeri Padang (PNP) berusia 21 tahun.

Ia menempuh jurusan DIII Teknik Sipil angkatan 2022.

Yasirli Amri pernah dinobatkan sebagai Uni Favorite Politeknik Negeri Padang tahun 2022.

Diketahui sebelum berhasil ditemukan dan dievakuasi tim gabungan Yasirli Amri mengaku sudah tak kuat berjalan.

Ia menyebut kakinya serasa mau patah.

Bahakan wanita berusia 21 tahun itu sempat menelepon ayahnya pasca erupsi Gunung Marapi.

Ia sempat menelepon ayahnya pasca-erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023) sekira pukul 17.30 WIB.

Dalam teleponnya, Yasirli mengaku haus dan sudah tidak sanggup lagi berjalan.

Sepupu Yasirli, Ahmad Gandi Sabri (28) mengatakan, adik sepupunya itu berangkat ke Gunung Marapi, Jumat (1/12/2023).

Saat pamit, Yasirli mengatakan menuju Gunung Marapi bersama rombongan berjumlah 18 orang.

"Di telepon itu, ia menyebut bahwa dirinya haus, kakinya rasa mau patah dan tidak sanggup lagi berjalan," ujar Sabri, dikutip dari TribunPadang.com, Selasa (5/12/2023).

Selain telepon, Yasirli juga sempat mengirimkan video singkat pada keluarganya.

Khawatir dengan keselamatan Yasirli, pihak keluarga langsung mendatangi posko yang berada di Gunung Marapi.

Menurut Sabri ini adalah kali pertama Yasirli mendaki gunung. (Tribun Medan/Tribun Pekanbaru/bangkapos.com/ Dedy Qurniawan)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved