Arab Saudi

Terlihat Sederhana Tapi Kaya, Inilah Potret Kehidupan Suku Badui di Pinggiran Kota Makkah Arab Saudi

Orang Badui tinggal di pinggiran Kota Makkah Arab Saudi dikenal dengan Kampung Badui. Berada di dekat Arafah dan hidupnya sederhana meski kaya raya.

Penulis: Widodo | Editor: Dedy Qurniawan
YouTube Alman Mulyana
Orang Badui tinggal di pinggiran Kota Makkah Arab Saudi dikenal dengan Kampung Badui. Berada di dekat Arafah dan hidupnya sederhana meski kaya raya. 

BANGKAPOS.COM -- Suku Badui Arab merupakan suku nomaden (hidup dengan cara berpindah-pindah).

Seorang ilmuwan seperti Ibnu Khaldun, mengungkapkan Suku Badui Arab Saudi adalah orang-orang yang selalu bekerja sama

dalam mengamankan kebutuhan hidup dengan pola pikir padang pasir, sederhana, berperang, dan peladang yang slalu berpindah-pindah.

Salah satu penampilan yang sangat mencolok dari busana masyarakat Arab (termasuk yang dikenakan Raja Salman ketika sampai di Indonesia) adalah jubah yang dikenakan atau bisht.

Yang menarik dari mengenakan bisht ini juga tangan kanan berada masuk ke celah bisht sementara tangan kiri berada di dalam bisht.

Awalnya bisht ini digunakan oleh Suku Badui Arab pada saat musim dingin di Jazirah Arab.

Namun, seiring perkembangan dan modernisasi bisht masuk jadi pakaian kaum elit Arab.

Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Alman Mulyana diunggah 27 September 2022, melihat langsung perkampungan suku Badui Arab Saudi.

Alman Mulyana mencoba masuk ke pelosok untuk melihat kondisi rumah orang Badui.

Orang-orang Badui ini ternyata tinggal di pinggiran Kota Makkah yang dikenal dengan Kampung Badui.

Letaknya berada di dekat Arafah.

Seperti ini kehidupan dan penampakan di perkampungan suku Badui di pinggiran Kota Makkah Arab Saudi.
Kehidupan di perkampungan suku Badui di pinggiran Kota Makkah Arab Saudi. (YouTube Alman Mulyana)

Tak disangka, rumah Suku Badui dilihat oleh Alman Mulyana mulai modern.

Bentuknya kotak dan tidak terlalu besar dibuat bertingkat.

"Itu atasnya kalau di Indonesia kita pakai genteng tapi di sini seperti tempat penampungan air," katanya.

"Dilantai bawah kamar tidur mereka, tapi lantai dua dijadikan tempat penampungan air sehingga membuat dingin," sambungnya.

Selain itu tampak teras halaman itu dihiasi gundukan pasir.

Mereka di sana pekerjaannya bercocok tanam atau kebun.

Tak jauh dari situ terdengan suara mesin dongpeng penyedot air untuk menyiram tanaman.

"Hidupnya itu jauh dari kemewahan, tapi jangan salah bahwa sini orang kaya dan kehidupannya sederhana," bebernya.

Mereka tinggal di gurun pasir namun cuacanya terasa dingin.

Selain bercocok tanam, para warga di perkampungan badui ini juga beternak ayam.

"Jadi di sini mereka tak membeli telor ayam karena mereka beternak," sebutnya.

Kata Alman Mulyana meskipun Arab Saudi terkenal dengan kemewahan dan kaya raya, namun banyak dari mereka yang tidak senang dengan hidup mewah.

"Banyak juga yang tidak senang dengan hidup mewah meskipun kaya raya, seperti yang ada di kampung Badui ini," sebutnya.

(Bangkapos.com/Widodo)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved