Harun Al Rasyid Masih SMP, Belum Punya Hak Pilih, TKN Prabowo : Anies Ekploitasi untuk Tarik Simpati

Harun Al Rasyid adalah anak pasangan Didin Wahyudin dan Murni,

Ia meninggal ditembak saat kerusuhan dan demo di Kantor Bawaslu pada Pilpres 2019 lalu.

Namanya disebut Anies Baswedan sebagai pendukung Prabowo Subianto.

Dalam debat tersebut, capres nomor urut 01 itu menyebut bakal membawa perubahan di bidang penegakan hukum.

“Tidak kalah penting hadir bersama saya di sini ayahnya Harun Al Rasyid. Harun Al Rasyid adalah anak yang meninggal, pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu, protes hasil pemilu,” ujar Anies.

“Apa yang terjadi? Dia tewas sampai dengan hari ini tidak ada kejelasan. Apakah ini akan dibiarkan? Tidak, ini harus diubah,” sambung dia.

Menurut polisi, Harun Al Rasyid meninggal usai ditembak oleh sosok kurus berambut panjang. 

Seperti apa kisahnya?

Empat tahun lalu, bentrok antara massa dan aparat gabungan Brimob Polri dan TNI terjadi 21 dan 22 Mei 2019.

Bentrok terangkai dengan aksi-aksi demonstrasi di depan Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, menolak hasil pemilu.

Dari lokasi itu, bentrokan merembet ke  kawasan Tanah Abang dan juga Slipi, Jakarta Barat.  

Harun Al Rasyid tercatat sebagai salah satu korban tewas akibat rangkaian kerusuhan 22 Mei 2019 itu.

Harun merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang berasal dari Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Ia masih berusia 15 tahun dan duduk di bangku SMP saat tewas dalam kerusuhan 22 Mei 2019 di kawasan Slipi, Jakarta Barat.

Menurut penelusuran Tribunnews.com, Harun diketahui ditembak dan meninggal di tempat kejadian perkara (TKP).