Tanda-tanda Hubungan LDR yang Sehat dan Langgeng Sampai Pelaminan

Siapa orang pertama yang kamu kabari ketika mengalami sesuatu yang menyebalkan atau menyenangkan? Pasanganmu seharusnya jadi yang pertama, atau se...

hercampus.com
Ilustrasi hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR) 

BANGKAPOS.COM -- Menjalani hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR) bukanlah perkara mudah bagi sebagian pasangan.

Beragam tantangan dan godaan yang seringkali datang merenggangkan hubungan membuat banyak pasangan khawatir menjalani LDR.

Adapun LDR kini menjadi fenomena umum di dunia kencan.

Jika dulunya LDR dijalani oleh pasangan yang sudah membina hubungan asmara, kini istilah LDR juga berlaku bagi pasangan yang saling mengenal di dunia maya.

Tak jarang, LDR kandas di tengah jalan karena masalah sederhana seperti komunikasi.

Pasangan LDR menghadapi sejumlah tantangan dalam menjaga hubungannya tetap "menyala".

Lantas seperti apa hubungan LDR yang sehat?

Berikut ulasannya, seperti dirangkum dari sejumlah sumber sebagaimna dikutip dari kompas.com:

Tanda LDR yang sehat

1. Intim secara emosional

Siapa orang pertama yang kamu kabari ketika mengalami sesuatu yang menyebalkan atau menyenangkan? Pasanganmu seharusnya jadi yang pertama, atau setidaknya orang-orang utama yang kamu kabari.

Tak peduli seberapa jauh jarak antara kalian berdua, keintiman secara emosional seharusnya tetap terjaga.

"Ketika terhubung secara emosional, kita juga dapat merasakan kebutuhan, rasa takut, dan kesenangan pasangan kita, seperti halnya kebutuhan kita sendiri," ujar psikolog Carmen Harra, seperti dikutip dari Huff Post.

Hal ini idealnya berjalan dua arah. Jadi, tidak hanya kita yang merasakannya, tetapi pasangan juga sebaliknya, sehingga jarak sebetulnya tak jadi masalah.

2. Komunikasi via telepon

Berbicara di telepon adalah cara terbaik untuk tetap terhubung.

Karena begitu banyak yang bisa hilang apabila hanya mengandalkan teks.

Luangkan waktu untuk melakukan percakapan mendalam di mana Anda dapat mendengar suara satu sama lain atau melihat wajah satu sama lain. 

3. Kita mengenal orang-orang terdekatnya

Mengenal keluarga dan sahabat-sahabat dekat pasangan adalah langkah penting dalam sebuah hubungan jangka panjang.

Jika keluarga mereka tinggal di tempat yang jauh atau hubungan baru seumur jagung, mengenal keluarga dan sahabat pasangan kita lewat cerita-ceritanya adalah pertanda yang baik, seperti dikutip dari Business Insider.

Artinya, mereka berusaha membangun jembatan antara kita dan orang-orang terdekatnya.

Hal ini juga merupakan pertanda bahwa mereka bangga dengan hubungannya denganmu dan ingin orang-orang terdekatnya tahu siapa yang mereka cintai.

4. Tanya kabar di pagi dan malam hari

Menanyakan kabar atau aktivitas pada pagi dan malam hari sebelum tidur juga sangat penting.

“Dengan begitu Anda merasa seperti Anda telah terhubung di awal dan akhir hari-hari Anda. Dengan begitu meskipun Anda tidak bersama secara fisik, Anda masih merasa seperti Anda adalah bagian dari hari-hari satu sama lain," seperti yang tertulis di Brides.com.

Dalam hubungan jarak jauh, pagi dan malam juga bisa menjadi saat-saat ketika Anda merasa paling kesepian karena pada saat itulah Anda biasanya sendirian bersama.

5. Masalah jarak hanya sementara

Jika berencana menjaga hubungan dalam jangka panjang, masalah jarak seharusnya hanya terjadi sementara. Misalnya, terpisah karena pekerjaan tetapi berencan tinggal satu kota setelah menikah.

"Di satu titik, kedua belah pihak mungkin mengupayakan tinggal dekat atau di satu tempat dengan pasangannya," ujar terapis keluarga dan pernikahan Becky Whetstone.

6. Sering-sering deep talk, jadwalkan satu kali seminggu

Harus ada perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan jika tak ingin overthinking dan curiga terus pada pasangan.

Salah satunya adalah meluangkan waktu untuk bisa bertemu atau deep talk.

Kamu bisa menyempatkan bercakap dengan topik-topik yang lebih mendalam satu minggu sekali.

Pasangan LDR yang sehat akan mengupayakan waktu lebih lama bersama pasangan ketika ada kesempatan bertemu secara fisik. Misalnya, berlibur bersama selama sepekan.

Manfaatkan momen itu untuk meresapi seperti apa hari-hari berjalan jika kamu berdua bersama sehari-hari.

7. Enggak perlu nebak isi kepalanya

Satu hal yang membuat banyak orang overthinking akan hubungan LDR adalah mencoba menebak isi kepala pasangan.

Entah itu perasaannya terhadapmu hingga alasan dia tidak menghubungimu saat malam.

Daripada capek menebak-nebak, lebih baik komunikasikan dengan pasangan secara terbuka.

8. Bisa mengelola argumen

Ketegangan akibat miskomunikasi adalah masalah yang sangat rentan terjadi di antara pasangan LDR.

Jika pasangan LDR bisa mengelola argumentasinya dengan baik dan bijak, maka itu bisa menjadi pertanda hubungan yang baik.

Kunci argumentasi ajrak jauh adalah tetap mengomunikasikan apa yang kita rasakan.

Mungkin ada banyak tips yang bisa kita peroleh lewat situs online atau buku bertema kencan, tetapi solusi paling sedrrhana adalah selalu menyampaikan secara lugas apa yang dibutuhkan dari pasangan.

Jika pasangan mengatakan sesuatu yang memicu amarah, sampaikan bahwa itu membuatmu kesal dan tanyakan mengapa mereka mengatakan itu.

Bisa saja, argumentasi ini hanyalah salab pengertian atau adanya perspektif yang berbeda. Ketika salab satu merasa tersakiti, penting untuk meminta maaf.

9. Saling percaya

Kecemburuan adalah emosi yang wajar. Namun, sebagian orang kadang bereaksi secara irasional.
Perbedaan cara meresponsnya sangat penting dalam membina hubungan.

Ketika menjalani LDR, mungkin ada waktu-waktu di mana pasangan kita pergi dengan teman-temannya dan bersenang-senang sehingga memicu perasaan insecure.

Namun, pada akhienya, penting untuk membangun rasa percaya satu sama lain dan menegaskan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Berasumsi pasangan berselingkuh tanpa alasan yang jelas justru bisa menyinggung mereka dan memicu ketegangan dalam hubungan.

10. Saling memberi ruang

Ketika menjalani LDR, tentunya kita punya banyak waktu untuk sendiri. Tapi, penting untuk pasangan LDR memastikan tetap memiliki ruang untuk sendiri.

Kita bisa saja disibukkan oleh aktivitas harian. Misalnya, bekerja. Hindari memicu pertengkaran yang dipicu salah satu pasangan tidak memberikan ruang bagi pasangannya.

"Kita dan pasangan bisa saja saling rindu. Pada saat itu, kita harus tetap mengapresiasi ruang bagi pasangan untuk sendiri."

"Penting bagi pasangan untuk menjaga keseimbangan antara waktu bersama dan sendiri, karena itu untuk menghormati kebutuhan masing-masing," ujar psikoterapis Gary Brown.

Sebab, tanpa hobi dan kesenangannya, seseorang bisa terkungkung dalam hubungan.

Penting untuk menekankan perawatan diri (self care) dan menemukan hal-hal yang dapat membahagiakan kita di luar pasangan dan hubungan.

"Self care dan pengembangan diri akan membuat seseorang menjadi pribadi dan pasangan yang lebih baik, juga kunci menjaga harmoni dalam LDR," kata pakar hubungan dari lahanan kencan online Plenty of Fish, Shannon Smith.

11. Mendiskusikan masa depan bersama

Ketika serius dalam hubungan, tentu muaranya adalah membangun masa depan bersama. Maka jika pasanganmu adalah bagian dari rencana masa depan, kamu tentu tidak bisa membayangkan masa depan tanpanya.

Begitu pun jika pasangan punya tujuan yang sama.

Kamu dan pasangan mungkin punya ambisi dan karir yang berbeda, tapi dalam membina hubungan, pasangan LDR yang sehat menuju ke arah yang sama.

(*/kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved