Breaking News

Berita Bangka Selatan

Harga Komoditas Sayuran dan Bahan Pokok  Makin Mahal di Bangka Selatan Pasca Pemilu

Memang ada beberapa kenaikan beberapa sejumlah bahan pokok. Kenaikan secara signifikan terlihat dalam sepekan terakhir

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Sejumlah masyarakat saat tengah memberi sejumlah bahan pokok di Pasar Terminal Toboali, Selasa (20/2/2024) pagi. Pasca Pemilu harga sejumlah komoditas mengalami kenaikan. Khusus cabai rawit dan beras. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Harga bahan pokok di Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung kompak menanjak sejak awal bulan ini.

Bahkan kenaikan harga tersebut cukup tajam di sejumlah pasar tradisional. Tak sedikit pula kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga hingga 65 persen.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMINDAG) Kabupaten Bangka Selatan, Era mengungkapkan, kenaikan harga terjadi terhadap sejumlah komoditas bahan pokok.

Khususnya pada beberapa komoditas pangan di hampir seluruh pasar. Kenaikan bahan pokok terjadi cukup signifikan untuk beberapa komoditas.

“Memang ada beberapa kenaikan beberapa sejumlah bahan pokok. Kenaikan secara signifikan terlihat dalam sepekan terakhir, terutama untuk cabai rawit dan daging ayam ras,” kata dia kepada Bangkapos.com, Selasa (20/2/2024).

Era memaparkan, harga cabai rawit masih cenderung tinggi mencapai Rp100 ribu per kilogram. Harga tersebut mengalami kenaikan mencapai 65 persen dari biasanya atau sebesar Rp40 ribu.

Semula harga cabai merah Rp60 ribu per kilogram. Begitu pula dengan cabai merah besar, harganya tembus Rp100 ribu per kilogram, semula hanya Rp65 ribu per kilogram.

Sementara komoditas lain seperti bawang merah harganya fluktuatif sejak beberapa hari terakhir dan tembus di harga Rp42 ribu per kilogram.

Bawang putih saat ini berada pada harga Rp38 ribu per kilogram. Sedangkan bawang bombay justru stabil pada harga Rp30 ribu per kilogram. Kenaikan tersebut sudah berangsur mulai sejak dua pekan ini.

“Kenaikan harga pada cabai ini sudah terjadi sejak 6 Februari 2024. Kenaikan hanya terjadi terhadap beberapa komoditas bahan pokok,” terang Era.

Lebih jauh ungkapnya, harga ayam broiler yang bulat masih stabil Rp28 ribu per kilogram dan ayam kampung Rp68 ribu per kilogram. Lalu, harga telur Rp30 ribu per kilogram atau Rp1.900 per butir dan ayam kampung Rp66 ribu per kilogram.

Dilanjutkan harga minyak goreng turut mengalami kenaikan Rp1.000 per liter, dari semula Rp15 ribu menjadi Rp16 ribu untuk merek tertentu. Sementara harga beras mengalami kenaikan cukup besar mencapai Rp10 ribu per lima kilogram.

Misalnya harga beras premium kemasan lima kilogram dibanderol Rp85 ribu dari semula Rp75 ribu. Artinya, terjadi kenaikan sebesar Rp10 ribu. Sementara jika per kilogram beras jenis itu dijual dengan harga Rp17 ribu.

Sedangkan untuk beras jenis medium juga mengalami hal serupa, dari semula Rp70 ribu per lima kilogram kini menjadi Rp80 ribu. Per kilo harga beras dipatok Rp16 ribu. Begitu pula dengan harga komoditas gula pasir saat ini dijual Rp17 ribu per kilogram.

“Daging sapi Rp140 ribu per kilogram, tetelan Rp70 ribu per kilogram. Ikan kembung Rp45 ribu per kilogram, tenggiri Rp62 ribu per kilogram. Tetap stabil,” ucapnya.

Kendati demikian kata Era, kenaikan tersebut dikarenakan faktor cuaca. Dampaknya distributor dalam menyalurkan cabai sedikit terkendala sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan pada harga cabai.

Pihaknya memastikan walaupun terjadi kenaikan harga pada cabai. Tetapi dirinya menilai hal itu tidak begitu mempengaruhi kelangkaan pasokan cabai di Bangka Selatan yang begitu signifikan, kemudian bahan untuk komoditi lainnya juga masih terbilang aman

“Stok Insya Allah dipastikan aman. Masih bisa menutupi kebutuhan di Bangka Selatan,” ujar Era. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved