Selain Prabowo Subianto, Berikut 7 Sosok yang Pernah Dapat Pangkat Jenderal Kehormatan, Ada SBY

1. Jenderal (HOR) (Purn) Hari Sabarno, 2. Jenderal (HOR) (Purn) Soerjadi Soedirdja, 3. Jenderal (HOR) (Purn) Soesilo Soedarman...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
tribun
Selain Prabowo Subianto, Berikut 7 Sosok yang Pernah Dapat Pangkat Jenderal Kehormatan, Ada SBY 

BANGKAPOS.COM -- Prabowo Subianto menerima penghargaan pangkat Jenderal Kehormatan dari Mabes TNI, Rabu (28/2/2024).

Pemberian pangkat Jenderal TNI (HOR) kepada Prabowo tersebut oleh Presiden Joko Widodo dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.

Ternyata lain Prabowo Subianto, ada 7 sosok yang juga pernah menerima penghargaan pangkat Jenderal Kehormatan.

Lantas siapa saja mereka? Berikut 7 sosok yang pernah menerima pangkat Jenderal Kehormatan selain Prabowo Subianto.

1. Jenderal (HOR) (Purn) Hari Sabarno

Dilansir dari laman Kemenko Polhukam, Jenderal (HOR) (Purn) Hari Sabarno menerima gelar Jenderal Kehormatan pada 1 Oktober 2004.

Selama berkarier di TNI AD, berbagai jabatan pernah diemban oleh Hari Sabarno, di antaranya, Danyonif 320/Badak Putih (1982-1983) serta Dandim 0606/Kota Bogor (1985-1986).

Setelah pensiun, Hari Sabarno ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri Kabinet Gotong Royong (2001-2004) dan Menko Polkam pada 2003.

Jabatan itulah yang mengantarkan Jenderal (HOR) (Purn) Hari Sabarno kepada gelar kehormatan di tahun 2004.

2. Jenderal (HOR) (Purn) Soerjadi Soedirdja

Masih dari sumber yang sama, Jenderal (HOR) (Purn) Soerjadi Soedirdja adalah seorang purnawirawan yang digambarkan sebagai sosok sedikit bicara tetapi banyak bekerja.

Mantan Gubernur DKI Jakarta (1992-1997) ini pensiun dari TNI AD dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen) atau bintang tiga, sebelum menerima gelar Jenderal Kehormatan pada 1 November 2000 saat menduduki kursi menteri.

Selama memimpin Ibu Kota, Soerjadi berhasil membebaskan jalan-jalan di Jakarta dari becak dan membangun banyak fly over.

Mantan Kasdam IV Diponegoro Jawa Tengah (1986-1988) dan Pangdam Jaya (1988-1990) ini berhasil membuat proyek pembangunan rumah susun, menciptakan kawasan hijau, dan memperbanyak daerah resapan air.

Usai turun dari kursi gubernur, Jenderal (HOR) (Purn) Soerjadi Soedirdja diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri (1999-2001) serta Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan atau Menko Polkam (2000-2001).

3. Jenderal (HOR) (Purn) Soesilo Soedarman

Jenderal (HOR) (Purn) Soesilo Soedarman resmi menyandang gelar kehormatan sejak 17 Maret 1993 (HOR).

Saat itu, sosoknya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).

Dia juga pernah menjabat Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993).

Tak hanya itu, Soesilo Soedarman pun pernah menduduki jabatan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat dari 18 Februari 1986 hingga 11 April 1988.

4. Jenderal (HOR) (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan

Bersama Soerjadi Soedirdja dan Agum Gumelar, Jenderal (HOR) (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan resmi menyandang gelar kehormatan pada 1 November 2000.

Kala itu, dikutip dari laman Kemenko Polhukam, Luhut menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia periode 2000-2001 di pemerintahan presiden keempat Abdurrahman Wahid.

Sebelum menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Luhut merupakan Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura.

5. Jenderal (HOR) (Purn) Agum Gumelar

Purnawirawan TNI AD selanjutnya yang mendapat gelar Jenderal Kehormatan adalah Agum Gumelar.

Kenaikan pangkat menjadi bintang empat tersebut diterima Agum Gumelar pada 1 November 2000.

Gelar Jenderal Kehormatan diterima Agum saat menjabat sebagai Menteri Perhubungan pada periode 1999-2001.

Di lingkup pemerintahan, Agum turut menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan.

6. Jenderal (HOR) (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono

Gelar Jenderal Kehormatan selanjutnya diberikan kepada purnawirawan TNI AD Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY pada 15 November 2000.

Kenaikan pangkat kehormatan tersebut disandang SBY saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan semasa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Empat tahun kemudian, mantan Menko Polkam ini maju bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 bersama Jusuf Kalla.

Keduanya diusung oleh tiga partai, yakni Partai Demokrat, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai Bulan Bintang.

Duet pasangan dengan nomor urut 04 itu pun menang dengan mengusung slogan "Bersama Kita Bisa!".

7. Jenderal (HOR) (Purn) Abdullah Mahmud Hendropriyono

Pemberian gelar Jenderal Kehormatan turut diberikan kepada Abdullah Mahmud Hendropriyono atau biasa disapa AM Hendropriyono.

Peningkatan pangkat setingkat lebih tinggi diterima oleh AM Hendropriyono saat diminta menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada periode 2001-2004.

Sebagai Kepala BIN pertama sejak badan ini berganti nama, dia dijuluki the master of intelligence karena menjadi profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen pertama di dunia.

Di atas jenderal, masih ada pangkat Jenderal Besar dengan tanda bintang lima yang diberikan hanya kepada tiga orang di Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (7/10/2021), Jenderal Besar atau jenderal bintang lima merupakan pangkat tertinggi dalam kemiliteran.

Pangkat ini diberikan kepada sosok yang dinilai berjasa sangat besar.

Sejak 1997, baru ada tiga orang yang menyandang pangkat jenderal bintang lima, yaitu Jenderal Besar Soedirman, Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, dan Jenderal Besar Soeharto. (*)

(Bangkapos.com/TribunJabar.id/Kompas.com) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved