Berita Viral
Tahu Berita Viral Polantas Tegur Anggota TNI Saat Razia Berujung Minta Maaf, Sosok Ipda Asal Babel
Permintaan maaf itu disampaikan langsung oleh perwira bernama Muhammad Hibban Yanshasdi kepada Pratu Jimaris, anggota TNI dari Kodim 1621/TTS.
Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: fitriadi
BANGKAPOS.COM - Anda tahu kabar viral Perwira polisi dari Polres Timor Tengah Selatan (TTS) memarahi anggota TNI saat razia lalu lintas di Soe Kabupaten TTS NTT? Perwira polisi itu akhirnya meminta maaf.
Perwira polisi tersebut adalah Kaur Bin Ops Lalu Lintas Polres TTS berpangkat Ipda.
Permintaan maaf itu disampaikan langsung oleh perwira bernama Muhammad Hibban Yanshasdi kepada Pratu Jimaris, anggota TNI dari Kodim 1621/TTS.
Kapolres Timor Tengah Selatan AKBP I Gusti Putu Suka Arsa dan Dandim 1621 TTS Letkol Infanteri Shobirin juga menjadi saksi permintaan maaf yang dilaksanakan pada Jumat (8/3/2024).
Video permintaan maaf Yanshasdi juga menjadi viral di beberapa media sosial.
"Yang saya hormati bapak Dandim TTS, Bapa kapolres TTS dan seluruh perwira dari Kodim dan Polres TTS serta anggota Denpom Kupang dan seluruh jajaran TNI di mana pun berada, pada kesempatan ini saya Ipda Muhamad Hibban Yanshasdi, KBO Satlantas Polres TTS, atas nama pribadi saya menyampaikan permohonan maaf saya sedalam-dalamnya kepada jajaran institusi TNI, atas perkataan yang tidak pantas yang telah menyinggung para anggota TNI seluruhnya," kata Yanshasdi dikutip dalam video yang viral berdurasi 39 detik itu.
"Saya berharap, permohonan maaf saya dengan hati yang tulus dapat diterima karena ini murni kesalahan dan kekhilafan saya,” imbuhnya.
Kapolres TTS AKBP I Gusti Putu Suka memastikan sinergitas TNI dan Polri melalui hubungan kemitraan sebagai kakak beradik dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat NKRI di Kabupaten TTS tetap terjalin harmonis.
"Terhadap insiden riak-riak antara oknum anggota Polri dan anggota TNI saat kegiatan operasi keselamatan di lapangan beberapa waktu lalu adalah hal yang biasa dan tidak perlu diperbesarkan," ujar Gusti dikutip dari Kompas.tv.
"Oknum Polri yang menggores perasaan oknum anggota TNI pun sudah saling merangkul dan saling memaafkan tak lagi ada hal yang luar biasa dan situasi keamanan di Kabupaten TTS sangat kondusif aman terkendali,” tambahnya.
Gusti pun meminta maaf kepada seluruh jajaran TNI di Kodim 1621 TTS dan di seluruh Indonesia atas insiden tersebut.
Selain itu, lanjut dia, sebagai pimpinan secara internal mewakili institusi Polri, telah mengambil langkah tegas kepada anggotanya itu.
"Pada Kamis (7/03/2024) kemarin, secara internal yang bersangkutan sudah diberi tindakan termasuk dengan anggota lainnya yang bersama-sama di lapangan," kata Gusti.
Gusti juga mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam berlalu lintas dan lengkapi diri dengan pelindung keselamatan berupa helm bagi pengendara sepeda motor dan sabuk pengaman bagi pengemudi mobil.
"Pastikan kendaraan anda dilengkapi surat-surat aman sampai tujuan karena saat ini kegiatan operasi keselamatan masih berlangsung sampai tanggal 17 Maret 2014 mendatang," ujar dia.
Sementara itu Dandim 1621 TTS Letkol Inf Shobirin mengatakan, antara Kodim 1621 TTS dan Polres TTS tetap akur dan tidak ada masalah terkait insiden kesalahpahaman di lapangan antara personel dua instansi itu.
"Yang bersangkutan Ipda MHY sudah secara terbuka menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf atas kekhilafan yang terjadi. Permohonan maaf sudah disampaikan pada Kamis (7/03/2024) sekitar pukul 23:00 Wita dan pada Jumat (8/03/2024) pagi," kata Shobirin.
"Yang bersangkutan telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh sahabat-sahabat anggota TNI se-Indonesia dan Kodim 1621 TTS. Ipda MHY dan anggota saya sudah saling memaafkan, saling merangkul dan juga saling berpelukan dan tidak ada masalah lagi,” imbuhnya.
Usai kejadian itu, pihaknya langsung menggelar apel luar biasa dengan memberikan ketegasan kepada anggota untuk menjaga sinergitas keamanan di Kabupaten TTS, sehingga tetap aman dan kondusif.
Sebelumnya, sebuah video perwira polisi membentak seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), viral di media sosial.
Dalam tayangan video berdurasi 41 detik terlihat anggota TNI dari Kodim 1621/TTS Pratu Jimaris, yang berpakaian preman sedang dikelilingi oleh sejumlah anggota polisi lalu lintas Kepolisian Resor TTS.
Saat itu, sedang digelar operasi keselamatan Turangga yang menyasar kendaraan roda dua dan empat di Kota Soe, ibu kota Kabupaten TTS. Jimaris menyerahkan surat kendaraan dan SIM sambil mengaku sebagai anggota TNI.
Tak lama kemudian, datanglah seorang perwira polisi Satuan Lalu Lintas berpangkat Ipda lalu menyerahkan helmnya kepada salah satu anggotanya. Lalu, perwira polisi itu menghampiri anggota TNI dan langsung membentaknya.
"Kau sopan enggak," kata perwira itu dengan nada tinggi. Anggota TNI itu berusaha menjelaskan, tetapi kembali dipotong.
"Kurang ajar kau. Kau kira saya takut sama tentara. Kau ambil di pos," ujarnya dengan suara tinggi.
Perwira polisi itu diketahui menjabat sebagai Kaur Bin Ops Lantas Polres TTS bernama Ipda Muhamad Hibban Yanshasdi.
Siapa Muhammad Hibban Yanhasdin?
Dia adalah alumni SMA Negeri 1 Tanjungpandan, Belitung.
Sejak SMA dia sudah bercita-cita menjadi polisi bahkan Kapolri.
Langkahnya dimulai saat lulus seleksi Paskibra tingkat nasional tahun 2017.
Pria yang biasa disapa Iban itu, juga memboyong orangtuanya bertemu Presiden RI Joko Widodo.
Iban bersama Ghaizca Dwi Pramesti terpilih mewakili Provinsi Kepulauan Babel untuk bertugas sebagai Paskibra di Istana Negara pada 17 Agustus 2017.
"Kemarin waktu pengumuman, kaget dan langsung nangis, karena teringat dengan orang tua.
Karena akhirnya sudah tercapai cita-cita bawa orang tua ketemu Presiden," ujar Iban, yang saat itu berusia 16 tahun dalam wawancara dengan posbelitung.com, Kamis (11/5/2017).
Keberhasilan Iban juga dianggapnya sebagai kado terbaik.
Pada saat seleksi, ia berulang tahun yang ke 16, tepatnya pada tanggal 5 Mei 2017.
Dia lahir di Tanjungpandan Belitung, tanggal 5 Mei 2021.
Karena menurut Iban, saingannya sangat ketat dan pesertanya memiliki tinggi badan yang lebih darinya.
Namun berkat bimbingan dari pelatihnya Ari Permana dari Polri, Agus Trisna dari TNI-AU dan Iriansyah dari Dispora, Iban berhasil menyisihkan saingannya.
"Pastinya tidak menyangka, karena saingannye ketat. Kalau persiapan sudah dari setahun lalu, seperti latihan fisik, baris berbaris dan mental," katanya.
Komandan pengibar bendera
Tak hanya itu, Muhammad Hibban Yanhasdi alias Iban juga mewakili Bangka Belitung sebagai komandan pasukan pengibar bendera Indonesia pada acara pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (18/8/2018) malam.
Suaranya yang lantang menggema seisi stasion saat menginstruksikan hormat kepada bendera.
“Kepada, sang merah putih, hormaaaaaaaatttt, grak!” kata Iban secara lantang sebelum pengibaran bendera dimulai.
Aksi Iban tersebut tergambar jelas dalam sebuah tayangan langsung yang disiarkan oleh salah satu televisi nasional.
Usai acara, Iban tak memungkiri bahwa dirinya saat itu sempat merasa tegang.
Namun ia punya cara tersendiri untuk menghalau rasa tegang tersebut.
“Tegang pas waktu penghormatan, jadi saya tetap berdoa, dan berkat doa dak lepas itu saya jadi bisa mengatasi rasa tegang,” kata Iban kepada Pos Belitung, Minggu (19/8/2018).
Damai
Kepala Kepolisian Resor TTS Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) I Gusti Putu Suka Arsa membenarkan kejadian yang melibatkan Iban dengan seorang tentara.
"Kejadiannya Kamis (7/3/2024) kemarin sore," kata Gusti, Jumat (8/3/2024) petang.
Gusti mengaku, insiden itu telah diselesaikan oleh kedua belah pihak.
"Tadi pagi sudah clear (diselesaikan)," kata Gusti singkat.
Artikel ini bersumber dari Pos Kupang dan Pos Belitung.
Jejak Kriminal Dwi Hartono, Pemalsuan Ijazah hingga Otak Pembunuhan Ilham Kacab Bank, Ini Profilnya |
![]() |
---|
Terungkap Alasan Bripda MA Lempar Helm ke Pelajar Terjatuh dan Koma, Sebut Karena Refleks |
![]() |
---|
Sosok RS Pengintai Ilham Kacab Bank Sebelum Tewas Dibunuh, Siapkan Tim IT, Pantau Aktivitas Korban |
![]() |
---|
Respons Ridwan Kamil, Lisa Mariana Minta Tes DNA Ulang di Singapura: 1.000 Persen Hasilnya Sama |
![]() |
---|
Jejak Kasus Bripda MA, Polisi Lempar Helm ke Pelajar Terjatuh dan Koma, Begini Nasibnya Sekarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.