Sosok 'Orang Arab Pute' Memiliki Ilmu Kanuragan dan Linuwih Dalam Kisah Orang Lum dan Suku Mapur

Sosok Akek Antak sudah menjadi cerita turun temurun di Pulau Bangka dan Belitung. Orang Lom juga memanggil Akek Antak dengan sebutan "orang arab Pute"

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Ist
Makam Akek Antak atu Syeikh Syarif Abdul Rasheed itu, diyakini berada di Bangka Kota, Kecamatan Simpang Rimba, Kabupaten Bangka Selatan. Memiliki kijing makam terbuat dari susunan batu karang laut. 

“Beliau adalah orang pertama yang menyebarkan agama Islam ke Pulau Bangka ratusan tahun yang lalu. Dakwahnya meliputi wilayah Mapur, pertama yang membawa Islam dan berkedudukan awal di Gunung Pelawan, lalu ke Pesaren, Air Abik, Mapur, Gunung Muda, Tuing, dan sekitarnya," pungkasnya.

Diyakini Keturunan Nabi Muhammad SAW

Dari penelitian yang dilakukan Tengkeu Deqy, sosok Akek Antak merupakan merupakan tokoh muslim pembawa agama Islam paling awal ke Bangka, yang berasal dari Hadhramaut-Yaman, dengan keturunan Alawiyyin dari Dinasti Azmat Khan.

Mengutip tulisan Tengkeu Sayyid Deqy menuliskan, tokoh tersebut merupakan seorang ulama penyebar agama Islam pertama di Pulau Bangka.

Sosok yang keturunan Yaman-Hadhramaut itu, datang sekitar abad 10 Masehi, dan disebut mempunyai hubungan kekerabatan dengan Nabi Muhammad Saw. 

“Mencermati masa hidup Akek Antak yang dikaitkan genealoginya dengan keturunan Alawiyyin dari Dinasti Azmat Khan. Tahun kehidupan Akek Antak berada pada abad ke 6-7 Hijriah yang merupakan fase perkembangan anak-anak dari Abdul Malik bin Alwi-dan satu hal lagi mengenai hubungan emosionalnya dengan kewalian Turki dan kewalian Aceh,” jelas Deqy. 

“Genealogi Akek Antak, serta masa hidupnya yang berada di tarikh abad ke-6 Hijriah, sangatlah berdekatan dengan perkembangan keturunan Nabi Muhammad SAW dari garis Abdul Malik bin Alwi,” ungkapnya.

Selanjutnya ia juga menjelaskan, meski Akek Antak digambarkan oleh Orang Lum sebagai sosok yang sakti dan banyak mempunyai kekuatan ghaib.

Tetapi dari penelitiannya, jika cerita tersebut dilihat pada agama Islam, disebut dengan kekharomahan dan juga unsur kedekatan dengan Allah.

Deqy menilai, hal itu merupakan suatu kelebihan bathiniah, karena terang dan bersihnya hati, serta untuk menunjukkan bukti-bukti kebesaran Allah kepada orang yang memusuhinya – seperti peristiwa mukasyafah.

Dalam konteks ini - Akek Antak terlibat dalam kondisi yang harus membuatnya melakukan hal-hal yang membuat Orang Lum percaya akan keberadaan Allah SWT.

Masih mengutip pada tulisan Tengkeu Sayyid Deqy, disebutkan juga adanya hubungan kewalian Turki dan kewalian Nusantara yang mana meliputi kewilayahan kewalian Aceh, sehingga sosok Akek Antak sebagai tokoh muslim yang berasal dari Hadhramaut-Yaman, merupakan seorang paling awal yang membawa agama Islam ke Bangka.

“Artinya masih tersambung nasabnya dengan Nabi Muhammad Saw, yang dikuatkan secara arkeologi pada makam Akek Antak yang berada di Bangka kota, memiliki nisan tipe Aceh. Di dalam undang-undang melayu yang berlaku di Aceh, batu nisan itu hanya diperuntukan untuk ulama atau keturunan raja,” ungkap Deqy.

Ia juga menjelaskan, jika adanya batu nisan dengan tipe Aceh tersebut hanya diperuntukkan untuk orang-orang tertentu dari status sosial tertentu.

Dari adanya kaitan tersebut, meski makam Akek Antak tidak memiliki tulisan tetapi memiliki relief Gedung Samar yang banyak ditemukan di Cirebon sehingga berkaitan dengan Sunan Gunung Jati.

“Jadi motif nisan Akek Antak itu menggambarkan sebuah gedung rahasia, yang ternyata tempat itu berada di Turki. Sunan Gunung Jati itu mempunyai ayah yang Bernama Syarif Nurullah Alam Al Azmat Khan, mempunyai kitab yang ditanam di dalam tanah atau Gedung Rahasia yang pintunya sama dengan relief yang ada di nisan Akek Antak,” kata Deqy.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved