Ramadhan 2024

Kisah Mali, Hidup Jadi Lebih Baik Setelah Mengabdi jadi Marbot Masjid

Kalau jadi marbot itu harus tebal telinga, maksudnya kita tak lepas dari omongan orang lain. Kalau ada kotor sedikit, mungkin orang sudah nanya ...

Penulis: Gogo Prayoga | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
Bangkapos.com/GogoPrayoga
Mali, Marbot Majid At-Taqwa, Desa Air Mesu, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ) 

"Gaji marbot itu Rp500 ribu per bulan, tetapi amang pribadi tidak menuntut itu, amang ikhlas memang untuk memakmurkan masjid," ucapnya. 

Dari berbagai yang telah ia lalui dalam hidupnya, Mali tak memungkiri menjadi marbot masjid tampaknya memiliki dampak besar dalam mengubah hidupnya menjadi lebih baik. 

Mali mengaku setelah menjadi marbot, ia merasa lebih tenang secara rohani dan lebih banyak mendekatkan diri pada yang maha kuasa.

"Amang pribadi setelah jadi marbot ini, merasa hidup itu lebih tenang dari sebelum-sebelumnya. Dibandingkan dulu, sekarang amang ngerasa lebih dekat dengan yang maha kuasa, makanya amang bersyukur jadi marbot," ucapnya. 

Untuk itu ia berharap agar selalu diberikan kesehatan agar terus bisa merawat masjid sekaligus mendekatkan diri pada yang maha kuasa di hari tuanya ini. 

"Amang tidak minta banyak, minta diberi kesehatan saja, biar bisa terus merawat masjid. Amang yang sudah tua ini sudah tidak mau apa lagi, hanya ingin dekat dengan Allah di atas," ucapnya.  (Bangkapos.com/GogoPrayoga)

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved