Bangka Pos Hari Ini

Tangis Subaidah Tunggu Kabar Dinda, Remaja 19 Tahun Kabur dari Rumah Hingga Ayah Meninggal Dunia

Dinda menghilang begitu saja setelah pamit hendak ke Kota Pangkalpinang pada hari itu. Berbaga upaya sudah dilakukan untuk mencari Dinda. Namun ...

Bangka Pos
Bangka Pos Hari Ini, Senin (08/04/2024). 

Dia menyebut, sejak Dinda hilang, mereka sekeluarga terus mencari kesana kemari. Termasuk Almarhum sang suami yang juga sudah pernah melapor ke polisi. Tak hanya itu, mereka juga telah banyak meminta bantuan ‘Orang Pintar’ dari berbagai desa untuk mencari tau informasi tentang keberadaan sang putri.

“Bukan kita mau sirik atau apa, namanya kita ini berusaha. Udah kemana-mana, di kampung mana disamperin semua, di Balun Ijuk, Permis, Kudang, Simpang Rimba, Kulur, ke Belitung sana walaupun jauh. Baru-baru ini juga baru pulang dari Lepar Pongok,” tuturnya.

Subaidah menyebut, kebanyakan ‘Orang Pintar’ yang mereka temui mengatakan bahwa Dinda berada jauh di luar Pulau Bangka. Namun sebagai seorang ibu, Subaidah mempunyai feeling tersendiri. Entah itu pertanda atau semacam naluri orang tua, Subaidah merasa bahwa Dinda posisinya masih dekat.

“Dekat perasaanku tuh, di sini lah (Bangka-red) dia. Tapi gimana udah keliling-keliling tetap enggak ketemu. Almarhum bapaknya dulu juga kalau pas ke Pangkalpinang pasti nyari-nyari karena perasaannya masih ada dekat,” ungkapnya.

Tidak ada gelagat aneh Lebih lanjut, Subaidah turut menceritakan bagaimana sosok dan keseharian Dinda sebelum hilang dari rumah. Dia menyebut, anaknya itu lama mondok Ponpes AlFatah Temboro, Magetan Jawa Timur.

“Anakku itu semuanya mondok. Dinda ini (mondok-red) dari kelas 4 SD. Sama lah dengan kakaknya, 8 tahun (mondok),” terangnya.

Setelah selesai mondok, kedua anaknya itu kemudian sama-sama mengajar di salah satu Pondok Pesantren yang ada di Selindung, Pangkalpinang.

“Ada sekitar 6 bulan lah (Dinda-red) ngajarnya,” sambungnya.

Subaidah menyebut bahwa sebelum kabur dari rumah, tidak ada gelagat aneh-aneh dari Dinda.

Kendati demikian, Dinda memang merupakan sosok yang pendiam. Ditanyai apakah sebelumnya Dinda pernah bercerita atau curhat tentang isi hati dan perasaanya, Subaidah menyebut bahwa itu tidak pernah. 

“Enggak ada apa lah. Apa karena dia memang pendiam itu mungkin kan. Dia memang pendiam orangnya,” ujarnya.

Selain itu, menurut Subaidah, Dinda juga tidak punya terlalu banyak teman. Bahkan dirinya hanya kenal satu orang teman Dinda yang kebetulan sering main ke rumah.

“Cuma satu yang sering main kesini, orang Balun Ijuk itulah, perempuan, itupun baru berkawannya. Kalau di luar ibu enggak tau,” jelasnya.

Lanjut dia, sebelum menghilang, aktivitas sehari-hari Dinda dimulai sejak pagi dimana dia membantu menjaga anak bibinya yang masih kecil.

Sore hari sampai Magrib barulah dia pergi mengajar di salah satu Ponpes di Selindung Pangkalpinang.

Sumber: bangkapos
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved