SOSOK Untung Cahyono Khatib yang Singgung Pemilu saat Khotbah Sholat Id di Bantul, Dosen Tamu di UAD

Prof Dr Untung Cahyono rupanya pernah menjadi dosen tamu atau dosen tidak tetap di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
tribun
SOSOK Untung Cahyono Khatib yang Singgung Pemilu saat Khotbah Sholat Id di Bantul, Dosen Tamu di UAD 

BANGKAPOS.COM -- Saat momen perayaan Idul Fitri pada Rabu (10/4/2024), viral seorang khatib khotbah menyinggung soal Pemilu 2024.

Ceramah bermuatan politik itu membuat sejumlah jamaah sholat Idul Fitri meninggalkan lokasi.

Peristiwa ini diketahui terjadi di Lapangan Tamanan Bantul, Yogyakarta.

Dalam video viral yang beredar, sejumlah jamaah memilih untuk pulang usai isi ceramah sang khatib menyinggung Pemilu 2024.

Kini terkuak sosok khatib yang khotbah bermuatan politik saat sholat Id di Bantul tersebut, ia adalah Prof Dr Untung Cahyono.

Prof Dr Untung Cahyono rupanya pernah menjadi dosen tamu atau dosen tidak tetap di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Dr Untung Cahyono, M.Hum pernah menjadi bagian dari UAD sebagai dosen tamu atau dosen tidak tetap Al Islam Kemuhamadiyahan (AIK) di Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) yang berakhir pada tahun 2022.

Dikaitkan dengan dengan UAD oleh banyak pihak, Kabid Humas dan Protokol UAD, Ariadi Nugraha, memaparkan sejumlah fakta soal Untung.

"Bahwa kami telah menerima berbagai pesan melalui media sosial terkait video yang beredar tersebut."

"Dalam beberapa postingan yang beredar di media sosial, terdapat komentar-komentar yang mencatut nama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai institusi yang terkait dengan Dr. Untung Cahyono, M.Hum," terang Ariadi, Jumat (12/4/2024).

Ariadi menjelaskan, Untung memang pernah mengajar di UAD, tapi hanya sebagai dosen tamu.

Itupun hanya sampai 2022, tidak berlanjut hingga hari ini.

"Dr. Untung Cahyono, M.Hum. pernah menjadi bagian dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai Dosen Tamu atau Dosen Tidak Tetap Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) di Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) yang berakhir pada tahun 2022."

"Saat ini yang bersangkutan sudah tidak aktif mengajar di Universitas Ahmad Dahlan (UAD)."

"Berbagai informasi yang beredar pada search engine yang masih mengaitkan Dr. Untung Cahyono, M.Hum. dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah kami sesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya saat ini," terang Ariadi.

Untung Minta Maaf

Usai kejadian tersebut, khatib shalat Ied yang viral itu menyampaikan penjelasannya.

Untung meminta maaf dan berharap kejadian itu dapat menjadi pembelajaran baginya.

"Kami dengan tegas menyatakan memohon maaf atas apa yang sudah membuat warga menjadi mungkin terganggu dengan pandangan kami," kata Untung di sebuah rumah makan di Banguntapan, Bantul, Sabtu (13/4/2024), dilansir Kompas.com.

Lebih lanjut, Untung tak ingin permasalahan berlarut-larut.

"Saya pribadi tentu secara tegas, kami manusia biasa, untuk lebih dewasa supaya kami harus lebih berhati-hati,"

"khususnya ketika berbicara di depan forum yang bisa jadi forumnya itu sangat berbeda," ungkapnya.

Terkait alasan tema yang diangkatnya, Untung mengaku ingin belajar banyak hal.

"Ya, saya sebagai sosok Muslim yang harus belajar banyak hal."

"Kalau mengkritik itu ya memang sesuatu yang penting karena ajaran Islam sendiri untuk saling mengingatkan," kata Untung.

Atas kejadian itu, Untung menegaskan, sebelum mengisi khotbah akan lebih berkomunikasi dengan tokoh setempat.

"Yang tidak kalah penting terakhir ini khususnya bagi saya. ketika berbicara dengan bahan teks."

"Saya harus sadar bahwa teks harus saya cermati betul sebelum saya bacakan," kata Untung.

Untung pun mengakui, ia belum berkomunikasi dengan tokoh masyarakat setempat sebelum menyampaikan khotbah sholat Id itu.

Namun, Untung mengatakan, ceramah itu sudah dipersiapkan sebelumnya.

Panitia Minta Maaf

Sementara itu, Panitia penyelenggara salat Idulfitri 1445 H di Bantul juga telah menyampaikan permintaan maaf.

Diketahui, Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan mengundang akademisi bernama Untung Cahyono.

Ketua PHBI Tamanan, Sujendro Nugroho, mengatakan kejadian itu baru pertama kali terjadi selama dirinya menjabat sebagai Ketua PHBI.

Dikutip dari TribunJogja.com, Nugroho menilai, semua khotib paham dengan aturan dan batasan materi ceramah saat Idul Fitri.

"Sejak tahun 1987 saya menjadi ketua PHBI tidak pernah minta materi, saya anggap sudah tahu semua (aturan-aturan),"

"dulu tidak ada masalah apa-apa, baru kali ini," katanya, Jumat (12/4/2024).

Apalagi khotib yang bersangkutan pernah dimintai oleh panitia PHBI untuk mengisi ceramah salat id, dan saat itu materi ceramahnya hanya membahas puasa.

Nugroho pun merasa sang khotib akan khotbah dengan aturan yang berlaku.

Sehingga, ia tak mengonfirmasi terkait materi yang akan disampaikan oleh khotib.

Terlebih Nugroho mengatakan, pihaknya  juga disibukan kegiatan takbiran dan festival lomba menyambut Lebaran.

Terkait keadaan di lapangan, Sujendro menyebut tidak semua jamaah pergi meninggalkan lokasi.

Ia memperkirakan, sekitar 25 persen jamaah yang pulang lebih dahulu setelah mendengar ceramah itu.

Setelah kejadian, Sujendro Nugroho menyebut, pihaknya telah menghubungi yang bersangkutan dan memberikan imbauan agar tak menyampaikan ceramah bermuatan politik.

Ia juga telah mengklarifikasi masalah tersebut, kepada Kemenag Bantul.

(Bangkapos.com/Tribunnews.com/TribunTrends.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved