Berita Bangka Tengah

Harga Bawang Merah di Bangka Tengah Naik, Bupati Dorong Gapoktan Tingkatkan Produksi

upaya untuk meningkatkan produksi dengan mendorong petani di Bangka Tengah memang termasuk solusi yang membutuhkan waktu....

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita).
Ilustrasi __ Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman bersama sejumlah pejabat memantau harga bahan pokok di Pasar Modern Koba, Kamis (14/3/2024) 

Harga Bawanh Merah di Bangka Tengah Naik, Bupati Dorong Gapoktan Tingkatkan Produksi

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Naiknya harga bawang di sejumlah daerah, termasuk di Bangka Tengah ( Bateng ), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), mendapat perhatian langsung dari Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman.

Diketahui, harga bawang merah di Bangka Tengah pascalebaran naik menjadi Rp65 ribu sampai Rp70 ribu perkilogram.  

Adanya kondisi ini, Bupati Bateng Algafry Rahman melakukan pengendalian harga-harga bahan pokok.

"Saya sudah sampaikan kepada teman-teman di dinas pertanian untuk kembali memompa semangat gapoktan yang ada di kita ini terutama bibit bawang merah untuk diserahkan agar dapat diproduksi dengan cepat," kata Algafry Rahman, pada Sabtu (27/4/2024).

Lebih lanjut, dia mengatakan, upaya untuk meningkatkan produksi dengan mendorong petani di Bangka Tengah memang termasuk solusi yang membutuhkan waktu.

"Memang jangka itu agak lama tapi itu program terdekat untuk mengendalikan harga bawang merah, untuk sementara saya pikir masuk bulan Mei akan terjadi penurunan harga," katanya.

Selain itu pemkab juga rutin melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga bahan pokok di Bangka Tengah.

Baca juga: Apresiasi Kejagung RI, Ampuh Babel Minta Kementerian ESDM Perbaiki Tata Kelola Timah

Baca juga: Antisipasi PHK Massal Tenaga Non-ASN, Pemkab Bangka Selatan Siapkan Skema Ini

"Ada juga hasil dari petani yang kita sarankan jual murah , ada operasi pasar," katanya.

Dihubungi terpisah, Guru Besar Bidang Ilmu Pemuliaan Tanaman Universitas Bangka Belitung (UBB), Prof Dr Eries Dyah Mustikarini mengulas soal tanam bawang merah di Bangka Belitung.

"Setiap daerah memiliki perbedaan lahan berupa sifat tanah, cuaca ataupun iklim mikro, sehingga menyebabkan tidak semua tanaman bisa dibudidayakan secara optimal di daerah tersebut. 

Daya dukung lahan inilah yang menjadi dasar pentingnya dilakukan analisis kesesuaian lahan sebelum diputuskan melakukan budidaya tanaman di suatu lahan (wilayah)," katanyaz

Kebutuhan masyarakat Bangka Belitung akan tanaman bawang merah cukup tinggi, namun saaat ini hanya sedikit petani yang membudidayakan tanaman bawang merah. 

"Perlu upaya yang terus berkesinambungan untuk dapat meningkatkan produksi bawang merah melalui kegiatan intensifikasi dan ekstesifikasi pertanian," katanya.

Dalam budidaya tanaman bawang merah ada beberapa hal yang menjadi kendala antara lain;

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved