Berita Bangka Tengah
Harga Bawang Merah di Bangka Tengah Naik, Bupati Dorong Gapoktan Tingkatkan Produksi
upaya untuk meningkatkan produksi dengan mendorong petani di Bangka Tengah memang termasuk solusi yang membutuhkan waktu....
Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
Harga Bawanh Merah di Bangka Tengah Naik, Bupati Dorong Gapoktan Tingkatkan Produksi
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Naiknya harga bawang di sejumlah daerah, termasuk di Bangka Tengah ( Bateng ), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), mendapat perhatian langsung dari Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman.
Diketahui, harga bawang merah di Bangka Tengah pascalebaran naik menjadi Rp65 ribu sampai Rp70 ribu perkilogram.
Adanya kondisi ini, Bupati Bateng Algafry Rahman melakukan pengendalian harga-harga bahan pokok.
"Saya sudah sampaikan kepada teman-teman di dinas pertanian untuk kembali memompa semangat gapoktan yang ada di kita ini terutama bibit bawang merah untuk diserahkan agar dapat diproduksi dengan cepat," kata Algafry Rahman, pada Sabtu (27/4/2024).
Lebih lanjut, dia mengatakan, upaya untuk meningkatkan produksi dengan mendorong petani di Bangka Tengah memang termasuk solusi yang membutuhkan waktu.
"Memang jangka itu agak lama tapi itu program terdekat untuk mengendalikan harga bawang merah, untuk sementara saya pikir masuk bulan Mei akan terjadi penurunan harga," katanya.
Selain itu pemkab juga rutin melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga bahan pokok di Bangka Tengah.
Baca juga: Apresiasi Kejagung RI, Ampuh Babel Minta Kementerian ESDM Perbaiki Tata Kelola Timah
Baca juga: Antisipasi PHK Massal Tenaga Non-ASN, Pemkab Bangka Selatan Siapkan Skema Ini
"Ada juga hasil dari petani yang kita sarankan jual murah , ada operasi pasar," katanya.
Dihubungi terpisah, Guru Besar Bidang Ilmu Pemuliaan Tanaman Universitas Bangka Belitung (UBB), Prof Dr Eries Dyah Mustikarini mengulas soal tanam bawang merah di Bangka Belitung.
"Setiap daerah memiliki perbedaan lahan berupa sifat tanah, cuaca ataupun iklim mikro, sehingga menyebabkan tidak semua tanaman bisa dibudidayakan secara optimal di daerah tersebut.
Daya dukung lahan inilah yang menjadi dasar pentingnya dilakukan analisis kesesuaian lahan sebelum diputuskan melakukan budidaya tanaman di suatu lahan (wilayah)," katanyaz
Kebutuhan masyarakat Bangka Belitung akan tanaman bawang merah cukup tinggi, namun saaat ini hanya sedikit petani yang membudidayakan tanaman bawang merah.
"Perlu upaya yang terus berkesinambungan untuk dapat meningkatkan produksi bawang merah melalui kegiatan intensifikasi dan ekstesifikasi pertanian," katanya.
Dalam budidaya tanaman bawang merah ada beberapa hal yang menjadi kendala antara lain;
(1) Perlu penyesuaikan jenis varietas bawang merah yang sesuai untuk tanah di Babel yag merupakan jenis tanah berordo Ultisol,
(2) Saat ini jika belum mampu memproduksi benih sendiri, maka harga benih umbi cukup tinggi sampai ke Bangka,
(3) Terkadang sulit mendapatkan benih umbi yang berkualitas, umumnya benih umbi setelah sampai di Bangka biasanya 50 persen yang layak di tanam,
(4) sarana pengairan terkadang kurang memadai, sementara pengairan harus dilakukan secara intensif,
(5) Serangan hama ulat (utama) yg sulit di atasi,
(6) Pengolahan pasca panen sebagian petani masih belum optimal.
(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)
| Kasus Ibu Dianiaya Anak Kandung di Bangka Tengah, Dosen Hukum UBB Nilai Pelaku Lolos Jeratan Pidana |
|
|---|
| Pipi Nenek Nor di Sungaiselan Tiba-tiba Ditikam Anaknya, Pelaku Langsung Serahkan Diri ke Polisi |
|
|---|
| Ibu di Sungaiselan Ditikam Anak Kandung dengan Pisau Dapur, Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi |
|
|---|
| Kajari Bangka Tengah Imbau Waspadai Penipuan Mengatasnamakan Kejaksaan |
|
|---|
| Festival Anak Hebat 2025 Resmi Ditutup, Wabup Efrianda: Wadah Menumbuhkan Generasi Kreatif Bateng |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/Algafri-Cek-Pasar-di-Koba.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.