Bangka Pos Hari Ini
Aon Effect Jadi Momentum, Babel Perlu Ekonomi Baru Lepas Ketergantungan Timah
ada tiga hal dari Aon Effect ini yakni momentum tes mental warga Bangka Belitung, momentum transisi pembiasaan dan momentum transformasi sektoral. ...
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Imbas terseretnya Tamron alias Aon, pengusaha timah asal Koba, Bangka Tengah dalam pusaran kasus mega korupsi tata niaga komoditas di IUP PT Timah Tbk tahun 2015-2022, mulai terasa di Bangka Belitung.
Sebagai daerah yang sangat bergantung pada sektor pertambangan timah, perekonomian Bangka Belitung mengalami kelesuan. Apalagi provinsi ini warganya banyak yang menggantungkan hidup pada timah.
Hal ini diungkapkan Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB) Prof Ibrahim saat menjadi nara sumber di “Seminar Nasional Bangka Belitung Economy Roadmap” yang digelar Bangka Pos dalam rangka HUT Ke25, di Ballroom Santika Bangka, Selasa (28/5).
Prof Ibrahim yang membawakan materi dengan tema Aon Effect cukup mengejutkan. Peserta seminar pun tertegun, menyimak dengan seksama apa yang dipaparkan Prof Ibrahim kata demi kata.
Dengan bahasa yang lugas Prof Ibrahim membeberkan, masyarakat harus mengakui bahwa satu orang (Aon-red) atau satu case (kasus timah) ini mampu menguasai perubahan kondisi ekonomi Babel yang cukup signifikan.
Menurutnya, ada tiga hal dari Aon Effect ini yakni momentum tes mental warga Bangka Belitung, momentum transisi pembiasaan dan momentum transformasi sektoral.
Usai seminar selesai, kepada Bangka Pos, Prof Ibrahim mengaku Aon Effect memang merupakan satu di antara profil yang saat ini menghentakkan perekonomian Bangka Belitung.
“Aon Effect ini tidak dalam konteks negatif, tapi dalam mega dampaknya. Saya kira ini adalah salah satu fenomena yang memberikan implikasi yang sangat besar di pertumbuhan ekonomi di Babel,” sebut Prof Ibrahim.
Dia menyebutkan usai pengungkapan kasus dugaan korupsi timah yang menyeret nama Aon dan telah ditetapkan sebagai tersangka, pertumbuhan ekonomi Babel tiba-tiba turun, jadi harus diakui Aon Effect itu betul-betul ada.
Baca juga: Erzaldi Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Timah
Baca juga: Harwendro Paparkan Gambaran Sektor Pertimahan di Seminar Bangka Belitung Economy Roadmap
Baca juga: Eksepsi Terdakwa Korupsi Washing Plant: Pengacara Sebut Ichwan Azwardi Tidak Memperkaya Diri
“Karena efeknya bukan hanya pada kasus penegakan hukum yang akan berimbas kepada perusahaan beliau (Aon-red) tapi juga perusahaan-perusahaan lain yang ikut terdampak, ada yang dampaknya langsung dan tidak langsung,” jelasnya.
Kata Prof Ibrahim, Aon Effect ini akan terus berjalan di Babel paling tidak 2-3 tahun kedepan.
“Nah di dalam fase itu bagaimana masyarakat Bangka Belitung tetap bisa bertahan, survive dan syukur-syukur bisa keluar dari bayangan dampak itu,” sebutnya.
Kemudian, lanjut Ibrahim, Aon Effect ini sebetulnya adalah momentum Bangka Belitung untuk memikirkan alternatif lain selain timah.
“Penegakan hukum ini adalah momentum untuk kita, di sini peran Pemerintah betul-betul diperlukan bagaimana cara kita survive di kondisi seperti ini yang kemudian membawa kita keluar pelan-pelan dari zona itu,” ujarnya.
Sementara dari sektor perguruan tinggi, kata Prof Ibrahim ada data menunjukan bahwa di sektor diploma ke atas ternyata mengalami peningkatan hingga 13 persen.
| Tolong Mobil Warga, Mobil Damkar Kota Pangkalpinang Malah Terjebak Air Pasang di Pantai Pasir Padi |
|
|---|
| 135 Sekolah di Bangka Selatan Bakal Dapat Smart TV Canggih dari Kemendikdasmen |
|
|---|
| Tower SUTT PLN Terancam Roboh Dampak Tambang Ilegal, Aliran Listrik Bateng dan Basel Bisa Terganggu |
|
|---|
| Kota Pangkalpinang Membutuhkan Pemuda Patriotik Penggerak Perubahan |
|
|---|
| Pemprov Babel Pantau Kinerja TPPS Bangka Turunkan Angka Stunting hingga 18,3 Persen |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.