Profil Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah Ejek Guru Honorer Nangis saat Demo, Dikira Pura-pura

Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah lahir di Garut 14 Maret 1957, saat ini ia berumur 67 tahun. Euis menduduki jabatan sebagai Ketua DPRD periode 2019

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: M Zulkodri
tribun
Profil Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah Ejek Guru Honorer Nangis saat Demo, Dikira Pura-pura 

BANGKAPOS.COM -- Pada Jumat, (14/6/2024) sejumlah guru honorer melakukan aksi demo di gedung DPRD Garut.

Para guru honorer ini ingin memperjuangkan nasib mereka dalam formasi PPPK.

Mereka meminta Pemda membuka kembali penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK, dengan jumlah sisa kuota mencapai 2.000 orang.

Sayangnya aksi yang dilakukan guru honorer tersebut tidak mendapatkan sambutan hangat dari Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah.

Video aksi guru honorer menangis saat demo dan direspons Ketua DPRD Garut itu dibagikan akun Instagram @memomedsos, dikutip Tribunjabar.id, Sabtu (15/6/2024).

Dalam video yang beredar di media sosial, terekam respons Ketua DPRD Garut saat ditemui para guru honorer yang kini jadi sorotan.

Respons Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah seolah tak acuh.

Dalam video memperlihatkan suasana ramai di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut.

Terlihat kerumunan sejumlah guru honorer memakai seragam diduga sedang berdemo.

Tampak seorang guru honorer menangis sembari terduduk di terasnya.

Kemudian di depan guru honorer tersebut keluar dari mobil seorang ibu berkerudung pink yang diketahui adalah Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah.

Kedatangan Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah tersebut dinantikan para guru honorer yang sedang berdemo.

Namun saat tiba, respons Ketua DPRD Garut tersebut tampak membuat guru honorer sakit hati.

Ia terus berjalan menuju gedung sembari memberikan perkataan yang membuat guru honorer geram.

“Narangis we didinya nya, sing sae (menangis saja di situ ya, yang bagus),” ucapnya.

Sontak perkataan Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah itu membuat para guru honorer yang sedang berdemo itu bereaksi.

Sejumlah guru honore itu tampak geram dan kaget dengan respons Ketua DPRD Garut tersebut.

"Kok bahasanya gitu bu? Itu bahasa jaga!" ujar salah seorang peserta aksi demo terdengar dalam rekamam video viral tersebut.

Sejumlah guru honorer itu juga melontarkan tak terima dengan perkataan Ketua DPRD Garut yang dinilai tak etis.

“Kita bicaranya baik-baik, kita gak anarki, kita punya attitude, ibu sendiri tidak punya attitude,” timpal salah seorang guru honorer lainnya.

Terdengar sejumlah pendemo menduga Ketua DPRD Garut itu bisa menjabat karena nembak ijazah.

Kini, video guru honorer menangis direspons tak acuh oleh Ketua DPRD Garut itu viral dan menyita perhatian warganet.

Tak sedikit warganet pun yang geram dengan tingkah Ketua DPRD Garut tersebut.

Euis Ida Wartiah dinilai menyinggung merendahkan profesi guru dan menyebut agar guru itu menangis yang bagus.

Profil Euis Ida Wartiah

Ketua DPRD Garut, Euis Ida Wartiah lahir di Garut 14 Maret 1957, saat ini ia berumur 67 tahun.

Euis menduduki jabatan sebagai Ketua DPRD periode 2019 - 2024.

Dilansir dari laman resmi DRPD Garut, Euis Ida Wartiah memiliki latar pendidikan S2.

Ia juga memiliki gelar Dra (Doktoranda) dan Magister Sains (M.Si).

Euis Ida Wartiah yang dipilih lewat Pileg dari fraksi Golkar yang terpilih di daerah pemilihan atau Dapil 5 di Jawa Barat.

Dikutip dari Kompas.com, sosok Euis Ida Wartiah ini menjadi perempuan pertama yang pimpin DPRD Garut.

Selain bertugas menjadi corong wakil rakyat, Euis juga aktif mengisi kuliah umum.

Seperti pada 2023 lalu, ia pernah mengisi kuliah umum di Pascasarjana Universitas Garut tentang Peran Pengawasan DPRD dalam Program Pembangunan di Kabupaten Garut”.

Klarifikasi Ketua DPRD Garut

Setelah videonya saat hadapi guru honorer yang berdemo viral, Ketua DRPD Garut Euis Ida Wartiah memberikan klarifikasi.

Dikutip dari Instagram @bandungterkini, Euis menerangkan bahwa dirinya tidak bermaksud menyakiti para guru honorer yang sedang berdemo tersebut.

Ia menjelaskan klarifikasi bahwa dalam situasi tersebut ada kejadian yang memang tidak terduga.

Oleh karena itu dia ingin memberi klarifikasi dari perspektifnya saat itu.

Euis menjelaskan kronologi kejadian, saat itu DPRD Garut menerima perwakilan dari guru honorer untuk audiensi melalui Wakil Ketua DPRD Garut Ayi Suryana.

Euis mengaku, dirinya saat itu ada di gedung DPRD Garut namun tidak menerima langsung pendemo karena ada pekerjaan.

Meski demikian Euis mengaku tetap mengawasi jalannya audiensi ketika itu.

Pada pukul 17.00 WIB ia mau hendak pulang dulu, namun mobil yang mau dinaikinya ditahan peserta aksi dari guru honorer yang terlihat antara seperti menangis atau pura-pura nangis.

Situasi tersebut kata politisi Golkar tersebut membuatnya tidak bisa maju dengan kendaraannya ketika itu diadang.

Bahkan ia mengaku, mobilnya digoyang-goyang dan dihalangi oleh peserta aksi dari kalangan guru honorer tersebut.

"Tos lebet Kana mobil, eta mobil diharalangan diujeg-ujeg ku honorer nu nuju narangis duka nanangisan”

(Ketika sudah masuk ke mobil, digoyang-goyang oleh honorer yang sedang nangis atau pura-pura nangis dirinya tidak tahu pasti) ungkapnya.

Karena kondisi tak terkendali, akhirnya ia memilih keluar lagi dari mobil dan kembali masuk ke dalam gedung.

Kemudian Euis juga membeberkan klarifikasi soal ucapannya kepada pendemo yang dinilai tak simpatik.

Euis menjelaskan ucapannya itu terlontar itu untuk menimpali guru honorer yang menangis.

"Abdi mah hayang ceurik Ibu" (artinya: saya mau nangis, Ibu),” ucapnya mencontohkan perkataan guru honorer yang menangis.

Kemudian karena ucapan guru honorer itulah ia menimpal dengan jawaban ucapannya tersebut.

"nga/mangga atuh nangisna sing sae" (silakan nangis yang bagus).

Lalu, Euis menjelaskan bahwa selama audiensi dirinya tidak pulang dan kembali ke ruangan karena dilarang oleh peserta aksi.

Hingga akhirnya ia mengaku berada di kantor Sekretariat DPRD Garut hingga larut malam waktu pukul 22.30 WIB setelah selesai kegiatan audensi para guru honorer yang berdemo tersebut.

(Bangkapos.com/TribunJatim.com/TribunJabar.id)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved