Berita Bangka Tengah

Kak Seto Miris Marak Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Babel, Ingatkan Perlunya Peran Semua Pihak

Untuk mencegah kekerasaan anak perlu peran serta orangtua dalam melakukan pengawasan sehingga perlu diperhatikan saat anak ingin ke luar

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Hendra
KOMPAS.COM/A. FAIZAL
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi (Kak Seto). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Psikolog anak sekaligus Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto miris mengetahui maraknya terjadi kekerasan terhadap anak di Bangka Belitung yang terjadi dalam kurun satu bulan terakhir ini.

Dari pantauan bangkapos.com, terjadi sekira empat kasus asusila terhadap anak di bawah umur pada bulan Juni 2024 yakni di Kabupaten Bangka, Bangka Selatan, Bangka Barat dan Bangka Tengah dengan korban sekira belasan orang itu.

"Maraknya kejadian seperti ini terjadi karena adanya pembiaran, ketidakpedulian warga sekitar juga dan ransangan yang bertebaran di sosial media," ujar Kak Seto, Kamis (27/6/2024).

Untuk mencegah kekerasaan anak perlu peran serta orangtua dalam melakukan pengawasan sehingga perlu diperhatikan saat anak ingin ke luar.

"Orangtua perannya sangat penting bahkan 80 persen pengawasan di tangan orangtua, maka orangtua juga perlu diberikan edukasi dan pembinaan," katanya.

Dia menegaskan kasus kekerasaan terhadap anak ini harus menjadi perhatian semua pihak untuk melakukan penanganan bahkan dalam hal pencegahan sehingga tak terulang lagi.

"Perlu dikampanyekan pemberdayaan masyarakat, kalau yang mengawasi hanya negara seperti dinas, polisi dan sebagainya itu tidak cukup.

Melindungi anak itu perlu orang sekampung, masyarakat harus diberdayakan, dengan kami merintis Satuan Tugas Perlindungan Anak Tingkat Rukun Tetangga (Sparta) di seluruh RT, ada beberapa wilayah mengembangkan itu, semoga di Bangka Belitung bisa menerapkan ini untuk menekan kekerasaan anak," katanya.

Dia mengajak agar seluruh masyatakat untuk menciptakan lingkungan yang ramah anak sehingga saling mengawasi anak-anak di sekitarnya.

"Jadi dalam hal ini pemberdayaan anak bisa menekan angka kekerasaan anak, termasuk kekerasaan seksual terhadap anak," katanya.

(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved