Nasib Ketua Panitia Konser di Tanggerang Kabur usai Larikan Uang, Ngaku Ingin Tenangkan Diri
Diketahui, Muhammad Dian Permana Angga, ketua panitia konser Lentera Festival di Tangerang akhirnya berhasil ditangkap Satreskrim Polresta Tangerang,
Penulis: Agis Priyani | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM - Dian Permana ketua panitia Lentera Festival di Tanggerang, kini ditetapkan sebagai tersangka.
Diketahui, Muhammad Dian Permana Angga, ketua panitia konser Lentera Festival di Tangerang akhirnya berhasil ditangkap Satreskrim Polresta Tangerang, Rabu (26/6/2024).
Dian Permana ditangkap di kawasan Leuwidamar, Baduy, Banten usai kabur melarikan uang penonton konser Lentera Festival di Tangerang.
Kini ketua panitia tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka setelah pihak kepolisian melakukan gelar perkara.
"Sudah jadi tersangka. kita tetapkan menjadi tersangka berdasarkan bukti cukup dan dari hasil gelar perkara penyidik Polres," kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Arief Nazarudin saat dihubungi, Kamis (27/6/2024). Dikutip dari Tribunnews.com
"Tidak (melakukan perlawanan saat ditangkap)," tuturnya.
Atas perbuatannya, Dian dijerat dengan dugaan tindak pidana perlindungan konsumen dan atau tindak pidana penipuan dan atau tindak pidana penggelapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 Ayat (1) Jo Pasal 81 huruf f dan/atau Pasal 62 Ayat (2) Jo Pasal 16, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan atau Pasal 378 KUH-Pidana dan atau Pasal 372 KUH-Pidana, dengan ancaman 5 tahun penjara.
Diketahui, Satreskrim Polresta Tangerang akhirnya berhasil meringkus Muhammad Dian Permana Angga selaku Ketua Panitia Penyelenggara Konser Tangerang Lentera Festival.
Alasan Kabur
Adapun alasan ketaua panitia kabur ke Leuwidamar, Baduy, Banten mengaku untuk menenangkan diri.
Ia pun menyadari jika tengah dicari pihak kepolisan, vendor dan penonton.
Hal ini diungkap oleh ucap Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Arief Nazarudin.
"Jadi yang bersangkutan melarikan diri ke Kabupaten Lebak. Rumah itu tempat menenangkan diri. Makanya dia ke sana," ucap Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Arief Nazarudin saat dikonfirmasi, Kamis (27/6/2024). Dikutip dari Kompas.com
Arief mengatakan, rumah itu milik salah satu kerabat MDPA.
Tersangka kabur kesana diduga untuk menghindari polisi yang memburunya.
"Jadi bahasa 'menenangkan diri' itu untuk menghindari dicari orang," kata Arief.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami pemeriksaan MDPA. Arief belum menjelaskan berapa uang tiket konser yang digelapkan MDPA.
"Kami akan sampaikan modus operandi dan lain-lain pada konferensi pers. Sekarang masih pendalaman," tutur Arief.
Awal Mula Kericuhan Saat Konser
Dikutip dari TribunTangerang.com, Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi mengatakan, kercuhan tersebut bermula ketika Lentera Festival menggelar konser musik yang seharusnya dimulai sekira pukul 19.00 WIB.
Pintu masuk menuju area konser pun telah dibuka sejak sore hari hingga dipadati oleh ratusan penonton yang telah membelk tiket.
Namun demikian hingga pukul 19.15 WIB acara tersebut tidak kunjung dimulai. Area panggung nampak gelap dan sepi, tanpa ada kehadiran pembawa acara.
Penonton yang geram pun mulai menyerukan agar acara segera dimulai oleh panitia dengan sorak sorai yang menimbulkan keriuhan.
Hingga 15 menit berlangsung tidak ada tanda-tanda panitia yang akan membuka acara konser, penonton pun kesal dengan melampiaskan kekecawaannya masing-masing hingga kericuhan tidak dapat terelakan.
"Peristiwa berawal dari keriuhan penonton yang kesal acara tidak kunjung dimulai, sehingga mereka berteriak menagih kepada panitia," ujar Ucu saat dikonfirmasi awak media, Minggu (23/6/2024) malam.
"Sampai sekira pukul 19.00 WIB hingga 19.30 WIB, situasi mulai tidak terkendali karena merasa kecewa kepada penyelanggara konser tersebut," imbuhnya.
Menurut Ucu, aksi para penonton tersebut didasari kekecewaan lantaran masyarakat telah hadir dan membeli tiket masuk di atas harga sekira Rp 115.000.
Kekesalan masyarakat semakin menjadi ketika panitia penyelenggara tetap menjual tiket konser secara langsung atau offline di lokasi meskipun mengetahui acara bakal batal untuk diselenggarakan.
"Kerusuhan ini terjadi mulai sekitar jam 19.00 WIB, karena penonton masih ada yang nagih-nagih kalau mereka hadir di lokasi itu membayar tiket baik secara online ataupun offline," kata dia.
"Jadi panitia penyelenggara ini tidak membayar artis yang akan tampil, kan kalau enggak ada artisnya acara juga enggak bisa dimulai," sambungnya.
Situasi semakin malam, akhirnya situasi tidak dapat terkendali. Ratusan penonton yang hadir mulai melempar panggung sebagai bentuk kekecewaan.
Bahkan alat pengeras suara atau sound system berukuran besar turut serta menjadi sasaran amukan masyarakat hingga dibakar dan membuat api membumbung tinggi.
"Kalau sound system iya benar dibakar sama penonton, cuma enggak sampai melebar kemana-mana hanya di sound system itu saja," tuturnya.
"Justru panggungnya enggak diisi-isi sama orang, panitianya malah gak berani memunculkan diri pada saat pelaksanaannya, makanya penonton merasa kecewa dan marah," terangnya.
Ucu memastikan, saat ini situasi di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah berhasil dikendalikan dan berangsur-angsur kondusif.
Sebab aparat kepolisian langsung mengambil kendali acara konser tersebut dengan tampil di hadapan penonton untuk mengumumkan bahwa konser dihentikan.
"Sudah kami himbau kepada penonton untuk balik kanan (pulang), karena konser musik ini kami hentikan, karena enggak ada artisnya," ucapnya.
"Jadi situasi sekarang sudah clear, sudah tidak ada penonton, kami juga mengerahkan sebanyak 120 personil gabungan kepolisian dengan TNI untuk mengamankan acara ini," jelas Ucu.
Total Kerugian Vendor
Peristiwa kerusuhan konser musik Lentera Festival di Tangerang pada Minggu (23/6/2024) membuat vendor acara merugi.
Pemilik vendor Mahakarya Equipment, Otem mengungkap jumlah total kerugian para vendor akibat kerusuhan ini mencapai Rp 600 Juta.
Hal itu karena sebagian besar peralatannya habis dibakar oleh penonton yang kecewa.
Bahkan beberapa di antaranya ada yang dijarah.
"Kita rugi sound system, alat-alat band, itu bisa dibilang satu set alat band yang ada di atas panggung dari mulai drum, amplifier, monitor, semuanya habis dibakar."
"Ada yang dibakar, ada yang dijarah," kata Otem, Selasa (25/6/2024).
Tak hanya alat-alat band dan lainnya, pagar-pagar barikade milik vendor juga dibawa kabur pengunjung.
Pembayaran administrasi atas penyewaan barang-barang Mahakarya Equipment juga belum dilunasi panitia.
8 Orang Diperiksa
Sebelumnya, jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Pasar Kemis telah melakukan pemeriksaan terhadap 8 orang saksi.
Menurut Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi, saksi yang diperiksa itu merupakan pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan konser.
"Yang sudah diperiksa sampai sore hari ini (Senin) dari pihak vendor ada 5 orang dan panitia penyelenggara ada 3 orang, jadi total 8 orang yang sudah kami periksa," kata Ucu, Senin (24/6/2024), dilansir TribunTangerang.com.
Ucu menambahkan, terdapat tiga kasus yang tengah didalami oleh pihak kepolisian buntut kericuhan konser musik di Tangerang itu.
Termasuk dari kerugian vendor yang menghadirkan peralatan menggelar konser.
Kemudian, kerugian penonton yang telah membeli tiket.
"Jadi sambil proses penggelapan dana oleh panitia ini berjalan, penyelidikan untuk hal berikutnya juga berjalan, serta tim opsnal juga bergerak, jadi semua beriringan," jelasnya.
"Kemudian bisa jadi ada potensi massa, warga ataupun penonton yang akan diamankan untuk kasus pengerusakan fasilitas saat konser batal dilaksanakan," lanjut Ucu.
Saat ini, pihak kepolisian tengah memburu dalang dari gagalnya penyelenggaraan festival musik tersebut.
(Bangkapos.com/Tribun Sumsel/Tribunnews.com)
| Sekolah Garuda Untuk Apa? |   | 
|---|
| Pria Asal Cilacap Jual Motor Curian Untuk Ongkos Pulang Kampung |   | 
|---|
| Brigjen TNI Nur Wahyudi Komandan HUT RI di IKN Pecah Bintang Jadi Danrem 045 Garuda Jaya Babel |   | 
|---|
| Uang Rp 1 Triliun yang Dikorupsi Eks Dirut Taspen Andi Kosasih Setara Gapok 400 Ribu ASN |   | 
|---|
| Arab Saudi dan Qatar Lolos, Zona Asia dan Afrika Sudah Full Tiket Langsung Piala Dunia 2026 |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.