Bacaan Doa

Doa Awal Tahun Baru Islam 1 Muharam 1446 Hijriah, Lengkap dengan Maknanya

Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam merupakan suatu hari yang penting bagi umat Islam karena menandai peristiwa penting yang terjadi dalam sejara

Penulis: Agis Priyani | Editor: Dedy Qurniawan
Tribunnews
Doa Awal Tahun Baru Islam 1 Muharam 1446 Hijriah, Lengkap dengan Maknanya 

BANGKAPOS.COM - Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam merupakan suatu hari yang penting bagi umat Islam karena menandai peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam yaitu memperingati penghijrahan Nabi Muhammad SAW.

Bertepatan Minggu, 7 Juli 2024, diperingati Tahun Baru Islam 2024 atau 1 Muharram 1446 Hijriah.

Hal tersebut berdasarkan pada surat keputusan bersama SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024.

SKB 3 Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas. SKB ini telah mengalami dua kali perubahan, terbaru disahkan pada 16 Juni 2023.

Disebutkan dalam surat tersebut, 7 Juli 2024 adalah hari Tahun Baru Islam 1446 H.

Sementara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 8 Juli 2024.

Nantinya doa awal tahun dapat dibaca setelah shalat Maghrib akhir bulan Dzulhijjah.

"Awal bulan Muharram 1446 H bertepatan dengan Senin Legi 8 Juli 2024 M (mulai malam Senin) atas dasar istikmal (bulan sebelumnya digenapkan 30 hari)," sebagaimana tertulis dalam surat pengumuman Nomor 045l6/LF–PBNU/VII/2024 yang dikeluarkan pada Sabtu (6/7/2024).

Adapun keputusan didasarkan pada hasil istikmal, bahwa tidak ada yang melaporkan melihat hilal 1 Muharram 1446 H pada Sabtu, 29 Dzulhijjah 1445 H bertepatan 6 Juli 2024 M.

Diketahui bulan Muharram merupakan bulan yang istimewa bagi umat Muslim, lantaran menjadi bulan pembuka tahun Hijriah atau kalender Qomariah.

Bulan Muharram juga merupakan satu di antara 12 bulan yang ada dalam kalender Hijriah.

Di mana 12 bulan dalam kalender Hijriah di antaranya Muharram, Safar, Robi'ul Awal, Robi'ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqo'idah, dan Dzulhijjah.

Dari 12 bulan tersebut, Allah juga menjadikan sebagian bulan lebih utama daripada sebagian yang lain, dan bulan Muharram masuk di dalamnya.

Sebagaimana firman-Nya.

"Di antaranya ada empat bulan yang haram, itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan empat itu." (At-Taubah:36).

Sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW:

"Sesungguhnya Allah membuka tahun dengan bulan haram (bulan Muharam) dan mengakhirinya pula dengan bulan Haram (bulan Dzulhijjah). Maka tiada bulan dalam satu tahun lebih agung di sisi Allah setelah bulan Ramadhan daripada bulan Muharam."

Doa Awal Tahun

Doanya:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ
اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam

Artinya:

Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Semoga Allah tetap melimpahkan rahmat dan salam (belas kasihan dan kesejahteraan) kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat Beliau.

Ya Allah! Engkau Dzat Yang Kekal, yang tanpa Permulaan, Yang Awal (Pertama) dan atas kemurahan-MU yang agung dan kedermawanan-MU yang selalu berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba: kami mohon kepada-MU pada tahun ini agar terhindar (terjaga) dari godaan syetan dan semua temannya serta bala tentara (pasukannya), dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan, serta (kami mohon) agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada-MU dengan sedekat-dekatnya.

Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih!

Makna Tahun Baru Hijriyah Dalam Islam

Tahun baru hijriyah diperingati dengan maksud agar umat Islam mampu mengambil i'tibar (pelajaran) dari peristiwa hijrah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.

Dalam peristiwa hijrah tersebut, umat muslim hendaknya mengambil makna dan pesan yang terkandung. Terutama dapat diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kita umat Islam di Indonesia, sudah tidak relevan lagi berhijrah berbondong-bondong seperti hijrahnya rasul.

Mengingat kita sudah bertempat tinggal di negeri yang aman, di negeri yang dijamin kebebasannya untuk beragama.

Namun kita wajib untuk hijrah dalam makna "hijratun nafsiah" dan "hijratul amaliyah".

Adapun makna yang dimaksud adalah:

  • Perpindahan secara spiritual dan intelektual
  • Perpindahan dari kekufuran kepada keimanan dengan meningkatkan semangat dan kesungguhan dalam beribadah
  • Perpindahan dari kebodohan kepada peningkatan ilmu dengan mendatangi majelis-majelis ta'lim
  • Perpindahan dari kemiskinan kepada kecukupan secara ekonomi dengan kerja keras dan tawakal.

(Bangkapos.com/Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved