Berita Viral

Keluarga Vina Tolak Hadiah Menang Boxing Rp30 Juta dari Ramadhani Anak Eks Wabup Cirebon

Alih-alih menerima, keluarga dengan tegas menolak menerima uang yang diberikan oleh Ramadhani sekalipun ia memenangkan pertandingan boxing

Editor: M Zulkodri
YouTube Gritte Agatha
Alasan Keluarga Vina Tolak Hadiah Menang Boxing Rp30 Juta dari Ramadhani Anak Eks Wabup Cirebon,Alih-alih menerima, keluarga dengan tegas menolak menerima uang yang diberikan oleh Ramadhani sekalipun ia memenangkan pertandingan boxing 

BANGKAPOS.COM-- Keluarga Vina menolak hadiah pemberian dari Ramadhani Purwadi Sastra, putra eks Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih yang menang tantangan boxing alias tinju di Bali.

Diketahui beberapa bulan lalu Ramadhani memang sempat berniat memberikan uang hadiah jika dirinya menang boxing kepada keluarga Vina.

Ramadhani Purwadisastra sebelumnya jadi sorotan lantaran dituding terlibat dengan salah satu DPO kasus Vina yakni Dani.

Guna membuktikan ketidakterlibatannya, Ramadhani acap kali membantah dan akhirnya mengadakan laga amal ini dengan hasil yang akan diberikan untuk keluarga Vina Cirebon.

Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Ramadhani mengaku memenangkan pertandingan boxing tersebut dengan hasil menang KO di ronde pertama.

Dengan demikian Ramadhani mendapatkan fee sebesar Rp 15 juta seperti kesepakatan awal yang telah dijanjikan.

Sementara, Ramadhani pun berinisiatif menambahkan uang tersebut dari tabungannya sendiri.

Sehingga secara total, Ramadhani memberikan uang Rp 30 juta kepada keluarga Vina.

Alih-alih menerima, keluarga dengan tegas menolak menerima uang yang diberikan oleh Ramadhani sekalipun ia memenangkan pertandingan tinju melawan Nanda di Bali pada 3 Agustus 2024 lalu.

"Keluarganya menolak katanya sudah cukup,dan ga usah repot-repot," kata Ramadhani kepada Tribun Jakarta, Jumat (9/8/2024).

Penolakan ini dikatakan Ramadhani saat dirinya dan keluarga berkunjung ke kediaman keluarga Vina.

"Dia (keluarga Vina) ga suka kalo di bantu dengan cara dari boxing, jadi menolak," lanjutnya.

Ramdhani pun mengaku sudah menjelaskan jika setengah dari besaran tersebut adalah uang pribadinya.

Namun, lagi-lagi keluarga Vina menolaknya.

Keluarga korban hanya ingin meminta keadilan atas kematian almarhum.

"Iya ditolak semua. Minta di bantu kasusnya agar cepat selesai saja," jelasnya.

Hasilnya Dialihkan ke panti asuahan

Terkait uang tersebut, Ramadhani memutuskan untuk memberikannya kepada panti asuhan di Bali.

"Kita alihkan ke yang membutuhkan di Bali. Ke panti asuhan," jelasnya.

Meski demikian, Ramadhani tak menampik jika awalnya dia merasa bingung akan dikemanakan uang tersebut.

Sebab ia tak memiliki plan B atau rencana lain.

"Bingung juga. Dari pada uangnya kepake mending saya alokasikan ke tempat yang membutuhkan juga," pungkasnya.

Untuk diketahui, Ramadhani Purwadadi Sastra anak mantan bupati Cirebon jadi korban hoax dituding terjerat dalam kasus Vina.

Hadir di acara Catatan Demokrasi TV One, Selasa malam (21/5/2024), Ramadhani sapaan akrabnya mengaku menjadi korban bullying pasca viral dituding pelaku.

Memakai kemeja abu-abu, Ramadhani duduk disebelah kakak almarhum Vina menguak sempat dijauhi teman hingga dibully di media sosial.

"Salah satu benar kata mamah, saya dibully dan dijauhi teman, setiap jalan mata orang seakan selalu tertuju sama saya," tuturnya kepada presenter Andromeda Mercury.

Tak hanya itu, Ramdhani sampai diteriaki sebagai pembunuh oleh orang di jalan.

"Dijalan ada yagn teriaki pembunuh, itu ada beberapa saya tanggapi ada yang tidak," tuturnya.

Lebih jauh Ramadhani mengaku tidak tahu sama sekali siapa yang menyebarkan tuduhan pertama kepadanya.

Adapun awal mula dirinya mengetahui berita hoax tersebut dari teman mengirimkan link dari media sosial baik tiktok maupun instagram.

"Viral nih ram lu diduga sebagai pembunuhm," ucap Ramadhani mengulang isi chat temannya.

"Saya diemin 2 sampai 3 hari, mulai ada DM isi pembuh klarifikasi, ini ditiktok sudah 1 juta penontonnya, nambah liarlah beritanya," terangnya.

Ramadhani menguak bahkan ada akun Tiktok yang ngotot menyebut dirinya sebagai ketua Gang motor.

"Lucu ngotot banget bilang anak SD jadi ketua Gang motor, kaki saya gak nyampe buat angkat stang motor," tuturnya

Tindakan bully tersebut diakui Ramdhani membuat ibundanya menangis.

"Saya nggak tega mama saya meneteskan airmata, saya jadi korban bully, saya ingin lihat mama saya nangis karena kebahagian dan bangga punya anak seperti saya, bukan saya dicap sebagai pembunuh," jelasnya.

Terakhir Ramadhani mengaku turut berduka cita atas kasus Vina dan pihak keluarga.

Dirinya mengaku siap memberikan bantuan yang bisa ia lakukan bagi keluarga Vina.

"Cukup saya saja disitu yang jadi korban Bully, jangan ada pihak lainnya seperti saya," tegasnya.

Diketahui, kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada Sabtu 27 Agustus 2016 silam itu sudah berproses hukum.

Ada delapan pemuda yang ditangkap dan kemudian divonis hingga menjalani pidana penjara.

Mereka adalah Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramdani (Koplak), Hadi Saputra (Bolang), Eka Sandy (Tiwul), Jaya (Kliwon), Supriyanto (Kasdul), Sudirman, Saka Tatal.

Seluruhnya divonis penjara seumur hidup kecuali Saka Tatal yang hanya divonis delapan tahun penjara karena saat peristiwa masih usia anak, dan sudah bebas sejak 2020.

Iptu Rudiana kini jadi sorotan lantaran yang melaporkan para terpidana hingga divonis seumur hidup.

Selain itu para terpidana dihukum berdasarkan kesaksian Aep dan Dede.

(Tribun Sumsel/Wartakota/Bangkapos.com/Vigestha Repit)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved