Arti Nawaitu Ghusla Liraf'il Hadatsil Akbari Minal Jinabati Fardhan Lillahi Ta‘ala, Niat Mandi Junub

Pertama, keluarnya mani dari alat kelamin, baik secara sengaja atau tidak. Kedua, melakukan jimak atau berhubungan suami istri, meskipun itu tidak...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
Bangkapos.com / IST
Arti Nawaitu Ghusla Lirafil Hadatsil Akbari Minal Janabati Fardhan Lillahi Ta‘ala, Niat Mandi Junub 

BANGKAPOS.COM -- Islam mengajarkan cara membersihkan diri usai seseorang berhadats besar, yakni dengan mandi junub atau mandi wajib.

Seseorang diwajibkan mandi junub saat mengalami satu dari dua hal ini.

Pertama, keluarnya mani dari alat kelamin, baik secara sengaja atau tidak.

Kedua, melakukan jimak atau berhubungan suami istri, meskipun itu tidak sampai keluar mani.

SUntuk menghilangkan hadats kecil bisa dilakukan dengan wudhu.

Sementara untuk menghilangkan hadats besar dengan mandi wajib atau mandi janabah yang biasa disebut mandi junub.

Adapun niat mandi junub yaitu Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta‘ala

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: "Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Secara umum, ada beberapa hal yang mewajibkan seseorang untuk mandi wajib, yaitu:

  • Melakukan hubungan suami istri walaupun tidak keluar mani.
  • Keluar mani yang disebabkan hubungan suami istri.
  • Nifas, keluarnya darah dari rahim yang disebabkan melahirkan atau setelah melahirkan.
  • Ketika seseorang meninggal dunia, dan meninggalnya bukan mati syahid.
  • Haid bagi perempuan
  • Orang yang baru memeluk agama Islam

Tata Cara Mandi Junub Sesuai Sunnah

Mengutip dari kemenag.go.id, berikut tata cara mandi junub, dimulai dari membaca niat.

1. Niat

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta‘ala

Dalam madzhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.

2. Mengguyur seluruh badan

Saat mandi wajib, seluruh badan bagian luar harus terguyur air, termasuk rambut dan bulu-bulunya.

Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus bisa mengalir sampai ke bagian kulit dan pangkal rambut/bulu sehingga tubuh tidak tertempel najis.

Sunah mandi junub

Ada sejumlah kesunnahan yang bisa dilakukan saat melaksanakan mandi junub.

Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidâyah, di antaranya adalah sebagaimana berikut:

1. Membasuh tangan hingga tiga kali.

2. Membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan.

3. Berwudhu dengan sempurna.

4. Mengguyur kepala sampai tiga kali, bersamaan dengan itu melakukan niat menghilangkan hadats besar.

5. Mengguyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan badan sebelah kiri juga tiga kali.

7. Menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali.

8. Menyela-nyela rambut dan jenggot (bila punya).

9. Mengalirkan air ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya hindarkan tangan dari menyentuh kemaluan, kalaupun tersentuh, sebaiknya berwudhu lagi. Wallâhu a‘lam

(Bangkapos.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved