Ingat Hacker Bjorka, Kembali Berulah Jual Data NIK dan NPWP Jokowi Gibran dan Kaesang, Harga Segini

Dalam sampel data yang dibagikan akun Bjorka, terdapat nama Presiden Jokowi dan anak-anaknya yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
Kolase Bangkapos.com / Kompas.com
Ingat Hacker Bjorka, Kembali Berulah Jual Data NIK dan NPWP Jokowi Gibran dan Kaesang, Harga Segini 

BANGKAPOS.COM -- Ingat dengan Hacker Bjorka?

Sosok Hacker Bjorka dulu sempat viral lantaran mengaku berhasil membobol sejumlah data penting milik petinggi Tanah Air.

Hacker Bjorka pernah melakukan penyebaran data (doxing) jajaran menteri yang disebarkan ke grup Telegram.

Data yang disebarkan tersebut meliputi nama lengkap, nomor KTP, nomor KK, nama orang tua, alamat rumah, tempat dan tanggal lahir, status agama, riwayat pendidikan, dan sebagainya.

Lama tak ada kabar, kini Hacker Bjorka kembali berulah.

Namun sasarannya kali ini adalah orang nomor satu di Indonesia yakni Presiden Joko Widodo beserta dua jagoannya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Tak hanya Jokowi dan anak-anaknya, Bjorka juga membobol data enam juta orang lainnya serta sejumlah menteri.

Terkait hal tersebut, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Dwi Astuti mengatakan, pihaknya masih belum dapat mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut lantaran masih dilakukan pendalaman.

"Terkait dengan informasi kebocoran data yang beredar, saat ini tim teknis DJP sedang melakukan pendalaman," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (18/9/2024). 

Sebagai informasi, kabar kebocoran data ini diungkapkan oleh akun X Teguh Aprianto @secgron pada Rabu kemarin. 

Dia mengunggah tangkapan layar sebuah akun bernama Bjorka yang menjual enam juta data NIK dan NPWP

Data tersebut dijual di sebuah forum seharga 10.000 dolar AS atau setara Rp 153 juta (kurs Rp 15.300). 

"Sebanyak enam juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar 150 juta rupiah. Data yg bocor diantaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email dll," tulis akun X @secgron. 

Dalam sampel data yang dibagikan akun Bjorka, terdapat nama Presiden Jokowi dan anak-anaknya yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep. 

Kemudian ada juga nama menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, hingga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. 

"NPWP milik Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo, Sri Mulyani & menteri lainnya juga dibocorkan di sampel yg diberikan oleh pelaku," ungkap akun X @secgron.

Sederet Kasus Kebocoran Data Bjorka

1. Doxing pejabat publik Jajaran menteri tidak lolos dari ulah penyebaran data (doxing) Bjorka.

Data jajaran menteri yang disebarkan ke grup Telegram itu meliputi nama lengkap, nomor KTP, nomor KK, nama orang tua, alamat rumah, tempat dan tanggal lahir, status agama, riwayat pendidikan, dan sebagainya.

Jajaran menteri yang menjadi sasaran doxing Bjorka, di antaranya:

  • Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate
  • Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani
  • Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan
  • Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan
  • Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.

2. Kebocoran data KPU

Jauh sebelum doxing yang dilakukannya, Bjorka menyebarkan data warga Indonesia yang diklaim berasal dari Komisi Pemilihan Umum (6/9/2022).

Adapun data yang tersebar meliputi nama lengkap warga, nomor KTP, nomor KK, alamat, nomor TPS (Tempat Pemungutan Suara), tempat dan tanggal lahir warga, usia, jenis kelamin, hingga status penyandang disabilitas.

3. Kebocoran data kartu SIM

Berikutnya, aksi Bjorka yang tidak kalah menggemparkan publik adalah kebocoran data kartu SIM.

Pasalnya, Kominfo sempat menganjurkan masyarakat untuk memasukkan data diri mereka ketika hendak mengaktifkan SIM.

Hal itu membuat masyarakat kecewa karena pemerintah justru tidak bisa menjaga keamanan data tersebut.

Adapun data yang disebar meliputi nomor KTP, nama operator seluler, nomor telepon, dan tanggal registrasi.

Dikutip dari Kompas.com (12/9/2022), selama ini Bjorka membagikan data yang diduga berasal dari sejumlah instansi pemerintah itu melalui Breached Forums.

Namun, semua instansi terkait tidak membenarkan informasi data yang diungkap Bjorka.

Mulai dari BIN, KPU, hingga Kominfo mengatakan bahwa data yang berada di tangan mereka aman dan tidak mengalami kebocoran.

(Bangkapos.com/Wartakotalive.com/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved