Berita Viral

Terungkap Motif dan Kronologi Daniel Habisi Wanita Cantik di Jambi, Jasad Disembunyikan Dalam Lemari

Korban dianiaya hingga lehernya patah. Jasad Resti kemudian disembunyikan di balik tumpukan baju di dalam lemari pakaian.

Editor: fitriadi
TRIBUN JAMBI/RIFANI HALIM
Polisi menangkap Daniel Sihombing (24), tersangka pembunuh Resti Widia (30), di daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (3/10) sekitar pukul 05.50 WIB.` 

Aksi pembunuhan yang dilakukan Daniel Sihombing terhadap Resti Widia di Jambi terbilang sadis.

Sebelum melakukan penganiayaan, pelaku mengikat tangan dan menyumbat mulut korban.

Korban dianiaya hingga lehernya patah. Jasad Resti kemudian disembunyikan di balik tumpukan baju di dalam lemari pakaian.

BANGKAPOS.COM, JAMBI - Pelaku pembunuhan Resti Widia (30) yang jasadnya ditemukan di dalam lemari kamar kos wilayah Kota Jambi ternyata orang dekat korban.

Polisi berhasil menangkap pelaku bernama Daniel Sihombing (24) di daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada Kamis (3/10/2024) pukul 05.50 WIB.

Daniel yang masih bujangan, melarikan diri setelah membunuh wanita berparas cantik asal Serang, Banten.

Pelariannya selama delapan hari akhirnya terendus polisi.

"Tersangka teman kencan korban," kata Kasat Reskrim Polresta Jambi Kompol Marhara Tua Siregar.

(Kiri) Lemari tempat jasad Risti Midia (30) wanita asal Serang, Banten ditemukan membusuk di kos Kelurahan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, Rabu (25/9/2024) malam. (Kanan) Foto korban semasa hidup.
(Kiri) Lemari tempat jasad Risti Midia (30) wanita asal Serang, Banten ditemukan membusuk di kos Kelurahan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, Rabu (25/9/2024) malam. (Kanan) Foto korban semasa hidup. (Kolase Tribunnews.com)

Pemuda asal Sumatera Utara itu nekat menghabisi nyawa Resti Widia di kosan korban.

Motif tersangka menghabisi nyawa perempuan cantik tersebut karena ingin menguasai harta benda korban.

Tindakan Daniel Sihombing menghabisi perempuan cantik itu awalnya spontan.

Kapolresta Jambi, Kombes Pol Eko Wahyudi, mengatakan Daniel Sihombing awalnya mendatangi indekos korban untuk menggunakan jasa korban. 

Setibanya di lokasi, pelaku masuk kamar korban.

Daniel melihat barang-barang milik Resti Widia.

Saat itu juga, dia tergiur melihat barang berharga milik korban. 

"Ya, sehingga, tersangka ini berniat untuk melakukan pencurian. Tidak ada motif lain, tersangka ini tergiur karena ada barang berharga dan uang milik korban di dalam kamar," kata Eko, Jumat (4/10/2024). 

Tindakan Daniel yang mengakibatkan hilangnya nyawa Resti, termasuk sadis. 

"Tersangka cukup sadis. Sebelum melakukan penganiayaan, tersangka mencekik korban, tangan diikat, mulut disumbat menggunakan kain dan tubuh korban dimasukkan ke dalam lemari," sebutnya. 

Perempuan yang jasadnya ditemukan dalam lemari itu, meninggal dunia karena leher patah dan ada benturan di kepala.

"Korban meninggal dunia karena leher patah, dan benturan di kepala," ungkapnya. 

Barang bukti yang diamankan polisi, yaitu satu setel pakaian milik tersangka, satu sepeda motor, dua ponsel dan sejumlah perhiasan milik korban seperti jam tangan, gelang, cincin, serta aksesori lainnya. 

Tersangka dikenakan Pasal 338 KUHPidana dan atau 365 ayat (3) KUHPidana tentang pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan kematian diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.

Sebelumnya, kasus pembunuhan di Jambi membuat geger media sosial.

Resti Widia (30), warga Kampung Nengger, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padang Rincang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam kamar indekos pada 25 September 2024. 

Tubuhnya tergeletak tak bernyawa di dalam lemari empat tingkat, tepatnya dalam posisi di atas tumpukan baju bagian bawah.

Firasat Ayah Sebelum Anaknya Ditemukan Tewas

Diberitakan sebelumnya, kematian tragis Risti Widia (30) wanita asal Serang, Banten masih menyisakan duka bagi keluarga korban.

Ada cerita menarik sebelum korban ditemukan membusuk di dalam lemari kamar kosnya di Kelurahan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan, Jambi, Rabu (25/9/2024) malam.

Ayah korban sudah merasakan firasat tak enak terhadap anaknya.

Ismed Kaisar (58), ayah korban, mengungkap firasat itu seperti ada burung masuk ke kamar di kampung halamannya pada satu pekan sebelum kejadian.

Korban tinggal di Kota Jambi, sedangkan sang ayah dan keluarganya menetap di Kampung Nengger, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padang Rincang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

"Sebelum anak saya meninggal dunia, sempat ada firasat, namun saya hiraukan saja," kata Ismed di Mapolsek Jambi Selatan, Jumat (27/9/2024), dilansir TribunJambi.com.

Ismed Kaisar datang ke Jambi setelah memastikan putrinya meninggal.

"Salah satu firasat tersebut seperti burung datang masuk ke kamar rumah di kampung halaman Banten dan setelah itu pergi lagi," jelasnya.

Firasat lain yang didapatnya, yakni adanya komunikasi aneh antara korban dengan adik korban lewat WhatsApp. Korban mengaku sedang pusing kepada adiknya.

"Tidak hanya itu, sebelumnya juga almarhum anak saya ada komunikasi kepada keluarga di Banten seperti ia ada kena ancam," tuturnya.

Tak lama berselang, Ismed memperoleh kabar bahwa anaknya meninggal dunia.

Adik korban yang bernama Daia Salsabila (20) yang turut datang ke Kota Jambi menemani ayahnya mengatakan, sehari sebelum korban ditemukan meninggal, dirinya sempat berkomunikasi singkat dengan sang kakak.

Komunikasi itu terjadi pada Selasa, 24 September 2024. Ia menanyakan kabar kakaknya pada sore hari, tetapi baru dibalas pada malam hari.

"Selasa sore saya tanya kabar teteh tepat sekitar 17.00 WIB, namun tidak dijawab."

"Dan sekitar jam 19.30 WIB, teteh baru menjawab dengan singkat, yaitu saya lagi pusing dan setelah tidak ada jawaban lagi," ungkapnya.

Ismed Kaisar datang dari Banten ke Kota Jambi untuk melihat jenazah anaknya.

Ia berharap, anaknya diautopsi supaya diketahui secara pasti penyebab kematiannya.

"Saya berharap anak saya diautopsi demi mengetahui penyebab meninggalnya putri saya tersebut," kata Ismed Kaisar, Jumat (27/9/2024).

Ia mengetahui korban meninggal setelah ditelepon teman anaknya.

Ismed terkejut melihat korban meninggal secara tak wajar di dalam lemari.

Pihak keluarga di Banten langsung menangis karena tidak terima anaknya meninggal secara sadis.

"Saya tidak menyangka ini bisa terjadi meninggal secara tidak wajar," tutur Ismed.

Ia menilai, anaknya pasti dibunuh orang tak bertanggung jawab.

Ismed berharap penegak hukum menangkap pelaku pembunuh anaknya dan pelaku dihukum yang seadil-adilnya.

Ia juga ingin mengetahui motif di balik tewasnya RW sampai dimasukkan ke dalam lemari dengan kondisi tangan terikat dan mulut disumpal pakaian.

Ismed hanya bisa menyerahkan kepada kepolisian agar anaknya diautopsi.

"Saya tahu anak saya meninggal tepat Rabu magrib dan saya langsung bergegas ke Jambi bersama saudara demi ketemu anak saya," ungkapnya.

Korban Hendak Balik Kampung

Diberitakan sebelumnya, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jambi, Muhamad Aulia Nasution, telah menjelaskan awal mula tubuh korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

"Jadi teman-teman korban sempat mencari tahu keberadaan korban dengan cara berkomunikasi lewat HP."

"Namun, karena HP korban tidak aktif, teman korban pun merasa ada yang aneh sehingga mencari tahu sampai ke kos korban," jelasnya, Kamis (26/9/2024).

Berdasarkan keterangan teman korban, korban sempat berkomunikasi bahwa hendak balik kampung halaman.

Namun, saat teman korban ingin kembali mengomunikasikan hal tersebut, ponsel korban tak aktif lagi.

"Dari keterangan teman korban, sempat mau balik kampung halaman."

"Namun nahas, korban malah ditemukan meninggal mengenaskan dalam lemari yang saat ini masih dalam penyelidikan," ucap Aulia.

Pemilik kos, teman korban serta ketua RT membuka paksa pintu kamar korban.

Setelah pintu dibuka, tercium aroma busuk dari dalam kamar.

Aroma tersebut bersumber dari dalam lemari empat tingkat milik korban.

Kondisi jasad korban berada di tingkat paling bawah ditutupi pakaian.

(TribunJambi.com/Rifani Halim) (Kompas.com/Suwandi, David Oliver Purba)

 

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved