Berita Viral

Profil Try Sutrisno Jenderal Paling Sepuh Diduga Tak Disalami Jokowi saat HUT TNI, Wapres ke-6 RI

Namun, saat melewati Try Sutrisno yang masih dalam keadaan duduk, Jokowi terlihat melewatinya. Jokowi terlihat langsung menyalami...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
Kolase Bangkapos.com / Tribun
Profil Try Sutrisno Jenderal Paling Sepuh Diduga Tak Disalami Jokowi saat HUT TNI, Wapres ke-6 RI 

BANGKAPOS.COM -- Usai viral video Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo yang disebut ogah salaman dengan Andika Perkasa, kini viral video Presiden Jokowi diduga melakukan hal serupa.

Presiden Joko Widodo diduga tak menyalami Wakil Presiden Ri ke-6 Try Sutrisno.

Detik-detik Jokowi disebut tidak salami Try Sutrisno terjadi saat acara HUT TNI di Monas beberapa waktu lalu.

Momen ini viral di media sosial yang diunggah akun twitter @BangPino__ pada Minggu (7/10/2024).

Dalam unggahan itu terlihat Jokowi menyapa tamu kehormatan yang hadir dalam Peringatan HUT ke-79 TNI di Lapangan Silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat pada Sabtu (5/10/2024).

Awalnya Jokowi berjalan bersama Wakil Presiden KH Maruf Amin.

Tak lama kemudian Jokowi menyalami Jusuf Kalla dan Boediono yang hadir di lokasi.

Namun, saat melewati Try Sutrisno yang masih dalam keadaan duduk, Jokowi terlihat melewatinya.

Jokowi terlihat langsung menyalami istri mendiang Gus Dur, Sinta Nuriyah.

Kendati begitu, Jokowi terkesan mengabaikan Try Sutrisno yang mengenakan seragam TNI lengkap.

Pasalnya, Jokowi tetap abai meski Wakil Presiden Indonesia ke-6 periode 1993–1998 itu sudah berdiri.

Jokowi tak menyalami sang Jenderal dan meninggalkan tamu undangan.

Mantan Wakil Presiden Soeharto itu pun akhirnya duduk menatap kepergian Jokowi.

Momen ini pun sontak viral di media sosial hingga jadi sorotan publik.

Profil Try Sutrisno

Try Sutrisno pernah mendampingi Presiden Soeharto sebagai Wakil Presiden (Wapres) RI ke-6.

Try Sutrisno menjabat sebagai Wapres dari tahun 1993 hingga 1998.

Sebelum menjadi Wapres, ternyata Try Sutrisno pernah menjalani profesi sebagai ajudan Soeharto.

Dikutip dari laman resmi Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI), tni.mil.id, Try Sutrisno lahir di Surabaya, 15 November 1935.

Pria kelahiran 15 November 1935 ini adalah anak ketiga dari pasangan Soebandi dan Mardiyah.

Dalam kehidupannya, Try Sutrisno memiliki dua putra yang kini memiliki karier moncer di TNI dan Polri.

Mereka adalah Mayjen Kunto Arief Wibowo di Tentara Nasional Indonesia dan Irjen Pol. Firman Shantyabudi di Kepolisian Republik Indonesia.

Awal mula karier Try Sutrisno di dunia militer yakni saat ia berusia 21 tahun tepatnya tahun 1956, ia diterima menjadi taruna Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad).

Baru setahun menjalani pendidikan, Try Sutrisno sudah harus ikut berperang.

Saat itulah ia mengawali karier militer sebagai prajurit yang turut bertempur melawan Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik indonesia (PRRI).

Lima tahun setelahnya atau 1962, Try Sutrisno terlibat dalam Operasi Pembebasan Irian Barat. Di situlah ia mengenal Soeharto.

Kala itu, Soeharto yang sudah berpangkat Mayor Jenderal ditunjuk Presiden Soekarno menjadi Panglima Komando Mandala yang berpangkalan di Sulawesi.

Kedekatan antara Try Sutrisno dengan Soeharto terjalin dari tugas tersebut.

Soeharto kemudian terpilih menjadi Presiden kedua RI pada 1968.

Empat tahun setelahnya yakni 1974, Try Sutrisno ditunjuk Soeharto menjadi ajudannya.

Dari situlah karier Try Sutrisno meroket. Tahun 1978, Try diangkat menjadi Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI/Udayana.

Setahun kemudian, ia menjadi Panglima Daerah KODAM IV/Sriwijaya.

Empat tahun berikutnya, ia diangkat menjadi Panglima Daerah KODAM V/Jaya dan ditempatkan di Jakarta.

Agustus 1985 pangkat Try Sutrisno dinaikkan lagi menjadi Letnan Jenderal (Letjen). Saat itu Try Sutrisno sekaligus diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) mendampingi Kasad Jenderal TNI Rudhini.

Sepuluh bulan kemudian tepatnya Juni 1986, Try Sutrisno diangkat menjadi Kasad menggantikan Rudhini. Tak sampai setahun yakni April 1987, dia naik jabatan ke tingkat tertinggi menjadi Jenderal.

Karier Try Sutrisno moncer. Jabatan Kasad diembannya selama 1,5 tahun hingga pada awal 1988 ia dipromosikan menjadi Panglima ABRI (Pangab) menggantikan Jenderal TNI LB Moerdani.

Try Sutrisno akhirnya memimpin ABRI selama 5 tahun, sejak 1988 hingga 1993. Ketika itu ABRI masih terdiri dari institusi TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan POLRI.

Banyak peristiwa penting yang terjadi selama Try Sutrisno memimpin, seperti meletusnya kembali pemberontakan GPK (Gerakan Pengacau Keamanan) di Aceh pada pertengahan 1989 menyusul dibubarkannya Kodam I/Iskandarmuda.

Peristiwa penting lainnya yakni pembantaian Santa Cruz di Timor Timur pada November 1991.

Menjadi wakil presiden

Try Sutrisno terpilih menjadi Wakil Presiden RI dalam sidang umum Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 1993.

Ia dicalonkan oleh Fraksi ABRI MPR-RI, mendahului pilihan terbuka dari Presiden Soeharto ketika itu.

Try Sutrisno tercatat menjadi wakil presiden Soeharto yang ketiga dari kalangan militer.

Ia menjabat di kursi RI-2 persis setelah Sudharmono turun tahta.

Tahun 1998 tugas Try Sutrisno sebagai wapres berakhir.

Ia lantas digantikan oleh BJ Habibie yang terpilih sebagai wakil presiden melalui Sidang Umum MPR 1998.

Jokowi Jenguk Try Sutrisno di RSPAD Gatot Soebroto

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sempat menjenguk Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno.

Kala itu Try Sutrisno menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (23/12/2022).

Tiba di lokasi sekitar pukul 14.40 WIB, Presiden Jokowi disambut oleh Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Letjen TNI dr. Albertus Budi Sulistya.

Presiden kemudian langsung menuju kamar tempat Try Sutrisno dirawat di Paviliun Kartika.

“Tadi baru saja saya menjenguk Bapak Try Sutrisno dan alhamdulillah beliau dalam keadaan yang baik dan stabil, sehat,” ujar Presiden dalam keterangannya selepas menjenguk.

Saat berada di kamar rawat, Presiden mengatakan bahwa ia juga sempat berbincang-bincang dengan mantan Panglima ABRI tersebut.

“Tadi saya sempat ngobrol banyak dengan Pak Try dan beliau menyampaikan banyak hal mengenai bangsa dan negara ini,” imbuhnya.

Berdasarkan keterangan Kepala RSPAD, Presiden menambahkan, Try Sutrisno kini sudah lebih sehat dan sudah diperbolehkan berjalan.

Presiden pun berharap agar Try Sutrisno segera diberikan kesembuhan dan senantiasa sehat.

“Kita berdoa semoga Pak Try segera bisa diberikan kesembuhan dan bisa pulang ke rumah, bertemu dengan keluarga kembali, dan selalu sehat,” ungkapnya

(Bangkapos.com/TribunSumsel.com/TribunTrends.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved