Dukung Open Defecation Free, Desa Kacung Bangun Jamban dengan Bantuan UBB
Stop Buang Air Besar Sembarangan adalah kondisi di mana setiap individu dalam komunitas tidak lagi buang air besar sembarangan
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Isu sanitasi menjadi perhatian global dan merupakan bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Indonesia sendiri menargetkan 0 persen Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan 15 persen akses sanitasi aman pada tahun 2024.
Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan adalah kondisi di mana setiap individu dalam komunitas tidak lagi buang air besar sembarangan. Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan.

Tinja yang dikelola dengan aman dapat mengurangi risiko berbagai penyakit, seperti diare, kolera, sampai stunting pada balita yang menjadi salah satu fokus isu kesehatan di Indonesia saat ini.
Indonesia terus bekerja keras untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs) pada tahun 2030, diantaranya mengakhiri buang air besar sembarangan. Pemerintah Indonesia menargetkan 0 persen Buang Air Besar Sembarangan dan 15 persen akses sanitasi aman pada 2024.
Salah satu desa yang gencar mendukung kegiatan ODF ini adalah Desa Kacung, Kabupaten Bangka Barat ( Babar ), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ).
Hasil pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa keperawatan saat kegiatan Praktik Kerja Lapangan, salah satu masalah utama yang teridentifikasi adalah kebiasaan warga buang air besar sembarangan, dengan alasan tidak memiliki fasilitas dan kurangnya pengetahuan tentang sanitasi.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Kacung, Kabupaten Bagka Barat, tim Dosen UBB melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang diketuai oleh Elni S.Kep., Ns., M.Kep, dosen dari jurusan Keperawatan UBB, dengan anggota tim dari dosen jurusan keperawatan, dosen arsitektur UBB dan mahasiswa.

Kegiatan Pengabdian ini sebagai bentuk upaya menciptakan kepemilikan jamban keluarga menuju Desa Kacung Open Defecation Free di wilayah kerja Puskesmas Kelapa, dan bagian dari program kerja Kabupaten Bangka Barat.
Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah membangun kesadaran warga untuk menggunakan jamban, serta membuat jamban bagi warga yang belum memiliki jamban.
Melalui metode Community-Based Research (CBR), tim UBB melibatkan warga desa, perangkat desa, dan pemangku kepentingan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program. Edukasi tentang pentingnya sanitasi dilakukan, bersamaan dengan pembangunan jamban sehat untuk warga yang belum memilikinya.
Kepala Desa Kacung, Dimas Darmawansyah, turut memberikan dukungan penuh terhadap kelancaran program ini. Kegiatan pengabdian ini juga didanai oleh hibah dari Universitas Bangka Belitung serta didukung oleh Pemerintah Desa Kacung.
Dari dana yang tersedia, tim pengabdian berhasil membangun tiga jamban lengkap dengan septic tank di tiga rumah warga yang layak mendapatkan bantuan. Evaluasi yang dilakukan menunjukkan hasil positif, dengan adanya perubahan perilaku warga yang kini mulai menggunakan jamban yang telah dibangun dan tidak lagi buang air besar sembarangan.
Inisiatif ini diharapkan menjadi solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi masalah sanitasi di Desa Kacung, sekali. (*/E4)
Kasus Anak Ancam Status Kota Layak Anak, Sosiolog UBB Sarankan Dinas Terkait Proaktif |
![]() |
---|
UBB Bekali Siswa SMAN 2 Toboali Pendidikan Politik dan Wirausaha Digital |
![]() |
---|
Tanggulangi Kejahatan Keuangan, Dosen UBB Berikan Sosialisasi Digital SafeGuard Bagi Pelaku UMKM |
![]() |
---|
Rektor UBB Apresiasi Hasil Sementara Pilkada, Ajak Masyarakat Hormati Proses Demokrasi |
![]() |
---|
UBB dan Bank Sumsel Babel Luncurkan Kelas Kemitraan, Dorong Penguatan SDM |
![]() |
---|