Speedboat Cagub Maluku Utara Terbakar

Sherly Tjoanda Sebut Benny Laos Tak Ditangani dengan Baik di RS: Nggak Layak, Saya Kesakitan 24 Jam

Ternyata mendiang Benny Laos dan Sherly Tjoanda tidak mendapat penanganan medis secara baik usai menjadi korban speedboot kebakaran.

tribun
Sherly Tjoanda Sebut Benny Laos Tak Ditangani dengan Baik di RS: Nggak Layak, Saya Kesakitan 24 Jam,Ternyata mendiang Benny Laos dan Sherly Tjoanda tidak mendapat penanganan medis secara baik usai menjadi korban speedboot kebakaran. 

BANGKAPOS.COM--  Istri Benny Laos, Sherly Tjoanda menceritakan seperti apa penanganan medis yang diterima dirinya dan suami manakala menjadi korban kecelakaan spedboat terbakar.

Diketahui sebelumnya, Benny Laos menjadi korban tewas dalam kebakaran speedboat Bella 72 di Pelabuhan Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, pada Sabtu (12/10/2024).

Calon Gubernur Maluku Utara nomor urut 4 itu mengalami luka bakar dan patah kaki.

Ternyata mendiang Benny Laos dan sang istri tidak mendapat penanganan medis secara baik usai menjadi korban speedboot kebakaran.

Blak-blakan, Sherly menyebut bahwa penanganan medis di sebuah rumah sakit  terhadap suaminya tidak layak.

Tak ada alat-alat memadai yang bisa membantu menyelamatkan nyawa Benny Laos.

"Saya di sini sakit terbakar semua obat habis. Bapak pertolongan pertama nggak punya alat yang memadai, pompa napas dan jantung," kata Sherly Tjoanda.

Menurutnya RSUD Bobong tak memiliki alat cek detak jantung dan obat.

"Mana ada alat untuk cek detak jantungnya bagaimana, semua obat habis saya kesakitan selama 24 jam," kata Sherly Tjoanda.

Sherly Tjoanda menekankan bahwa RSUD Bobong tidak layak.

Belum lagi fasilitas di airport yang tidak memadai.

Sosok Sherly Tjoanda Istri Cagub Malut Benny Laos Selamat Insiden Speedboat Terbakar, Suami Tewas

"Manusiakanlah manusia, ini rumah sakitnya gak layak, airport tidak ada, semuanya tidak ada," katanya.

Atas keadaan ini, Sherly Tjoanda berpesan pada calon Gubernur Maluku Utara yang terpilih nanti untuk memperhatikan kondisi di Bobong.

"Jangan lupa seandainya kamu terpilih, lanjutkan perjuangan pak Benny Laos jangan biarkan perjuangannya sia-sia," kata Sherly Tjoanda.

Sebelumnya, Direktur RSUD Bobong, drg Cecilia Octabia Mbotengu mengatakan bahwa dokter sudah berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan Benny Laos.

"Dokter yang menangani sudah melakukan sebaik mungkin untuk menyelamatkan bapak. Dokter sudah menyatakan Bapak Benny Laos meninggal," jelasnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Maluku Utara, Kombes Pol Asri Effendy menerangkan kini tengah mendalami keterangan sejumlah saksi.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan 9 saksi," katanya.

Ia mengatakan polisi akan dengan cepat melakukan penyelidikan terhadap insiden speedboat terbakar di Maluku Utara.

"Kami dari Polda Maluku Utara berusaha menangani perkara ini dengan cepat, profesional dan semaksimal mungkin," katanya.

Harta kekayaan Benny Laos

Dilihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negera (LKHPN) Benny memiliki harta Rp 709.760.235.594.

Suami Sherly Tjoanda ini memiliki 214 tanah dan bangunan senilai Rp 201.133.967.263.

Benny Laos juga memiliki 5 alat transportasi berupa 4 mobil mewas dan satu motor gede senilai Rp 7.063.315.200.

Kekayaan Benny Laos juga terbagi dalam harta bergerak lainnya Rp 37.575.000.000, surat berharga Rp 245.324.000.000, lalu kas dan setara kas Rp 146.173.849.119 juga harta lainnya Rp 96.968.144.090.

Sedangkan hutang Benny Laos Rp 24.478.040.078.

Walau demikian saat menjadi korban insiden speedboat terbakar, menurut Sherly Tjoanda, Benny Laos tidak ditangani dengan baik.

Profil Sherly

Sherly Tjoanda lahir pada 8 Agustus 1984.

Saat ini, Sherly Tjoanda berusia 40 tahun.

Sherly Tjoanda menikah dengan Benny Laos pada 28 Mei 2005.

Sehingga usia pernikahan Benny Laos dan Sherly Tjoanda sudah berusia 19 tahun.

Dari pernikahannya dengan Benny Laos, Sherly Tjoanda dikaruniai tiga orang anak.

Dikutip dari Tribun Ternate, Sherly Tjoanda aktif menjabat sejumlah posisi di berbagai organisasi di Maluku Utara.

Antara lain Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) serta Ketua Yayasan Bela Peduli.

Sherly Tjoanda diketahui kerap menemani Benny Laos berkegiatan, seperti kampanye Pilkada Malut 2024.

Lebih lanjut, Sherly Tjoanda mengaku berbeda latar belakang dengan sang suami.

Tetapi, hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk bersama.

"Saya dan suami datang dari background keluarga yang berbeda, arti bahagia kita berdua juga sangat berbeda .. menurut saya bahasa cinta itu “waktu & perhatian”, menurut si suami bahasa cintanya “tanggung jawab”," tulisnya di akun Instagram.

Sherly Tjoanda juga mengaku, saat awal pernikahan kerap ngambek karena ditinggal suami kerja.

Lambat laun, akhirnya dia paham kerja keras Benny Laos bukan tanpa alasan.

"Awal menikah saya sering ngambek karna hobby suami kerja kerja en kerja. Tapi makin berumur, makin dewasa, makin bisa mikir kalau si suami kerja demi kenyamanan fasilitas dan kestabilan ekonomi saya dan anak-anak juga akhirnya berjalan dengan waktu selama 18 tahun ini."

"Kita berusaha menemukan titik keseimbangan antara waktu utk keluarga - waktu utk kerja - perhatian dan tanggungjawab walau tetap aja ada masa dimana kecewa - ngga happy - berbeda pendapat - berantem - baikan - sebel lagi en akur kembali," tulis Sherly Tjoanda.

(Bangkapos.com/Kompas.com/Tribun Jabar/Tribun Ternate)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved