PLN Berikan Bantuan Peralatan dan Pelatihan Ketrampilan Menjahit ke Pondok Pesantren Ziir Hubais

Bantuan ini diberikan melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) untuk menunjukkan komitmennya PLN UIW Babel

Editor: Hendra
IST
Simbolis penyerahan bantuan TJSL PLN . (dari kiri ke kanan : Kemenag Kota Pangkalpinang, Muhhamd Rasyidin, Pimpinan Ponpes Ziir Bin Hubais, Ustadz Tri Ruslan Julianto, Lurah Kacang Pedang, Ikhsan Sugiarto, Manajer APKU PLN UIW Babel, Zulkarnain) 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung memberikan bantuan peralatan dan pelatihan ketrampilan menjadi kepada pengajar dan santri Pondok Pesantren Ziir Hubais Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Bantuan ini diberikan melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) untuk menunjukkan komitmennya PLN UIW Babel dalam mendukung pengembangan ekonomi berbasis pesantren. 

Program ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi mandiri pesantren dan memberdayakan para santri melalui keterampilan yang relevan.

Manajer APKU PLN UIW Babel, Zulkarnain (rompi biru) bersama Lurah Kacang Pedang, Ikhsan Sugiarto (paling kiri) meninjau bantuan TJSL PLN yang diberikan kepada Pesantren Ziir Hubais
Manajer APKU PLN UIW Babel, Zulkarnain (rompi biru) bersama Lurah Kacang Pedang, Ikhsan Sugiarto (paling kiri) meninjau bantuan TJSL PLN yang diberikan kepada Pesantren Ziir Hubais (IST)

Manager Aset Properti, Komunikasi dan Umum (APKU) PLN UIW Babel, Zulkarnain, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa PLN tidak hanya berfokus pada penyediaan listrik, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial untuk memberdayakan masyarakat. 

“Melalui program TJSL ini, kami berharap Ponpes Ziir Hubais dapat meningkatkan kapasitas ekonomi mandiri mereka dengan menyediakan perlengkapan seragam yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan internal pesantren, tetapi juga membuka peluang usaha dengan pihak eksternal." ungkap Zulkarnain.

Sementara itu Ustadz Tri Ruslan Julianto, Pimpinan Pondok Pesantren Ziir Hubais, menyatakan rasa terima kasihnya atas bantuan dan perhatian yang diberikan oleh PLN.

"Bantuan ini sangat berarti bagi kami, khususnya dalam memberikan keterampilan tambahan kepada santriwati dan ustadzah di pondok putri pesantren Ziir Hubais. Program kemandirian pesantren ini sudah lama kami rencanakan, Alhamdulillah atas pertolongan Allah melalui program TJSL PLN kami akan mengoptimalkan bantuan untuk menciptakan kemandirian ekonomi pesantren. Selain itu kami berharap program ini dapat memberikan bekal yang berguna bagi para santri setelah mereka lulus nanti," ujarnya.

Manajer APKU PLN UIW Babel, Zulkarnain (rompi biru) bersama Lurah Kacang Pedang, Ikhsan Sugiarto meninjau pelatihan menjahit santriwati  Pesantren Ziir Hubais dengan menggunakan  peralatan jahit bantuan TJSL PLN .
Manajer APKU PLN UIW Babel, Zulkarnain (rompi biru) bersama Lurah Kacang Pedang, Ikhsan Sugiarto meninjau pelatihan menjahit santriwati Pesantren Ziir Hubais dengan menggunakan peralatan jahit bantuan TJSL PLN . (IST)

Camat Tamansari, yang pada acara ini diwakili oleh Lurah Kacang Pedang, Ikhsan Sugiarto, juga memberikan apresiasi kepada PLN atas kepeduliannya kepada masyarakat.

 "Kami sangat mengapresiasi langkah PLN dalam mendukung pengembangan ekonomi di wilayah kami melalui program TJSL ini. Bantuan berupa pelatihan dan peralatan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi Pondok Pesantren Ziir Hubais, tetapi juga menjadi contoh kolaborasi yang baik antara PLN dan pemerintah dalam memberdayakan masyarakat. Kami berharap program ini terus berlanjut dan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di wilayah kamil," sebut Ihsan.

Dalam keterangan tertulisnya General Manager PLN UIW Babel, Dini Sulistyawati menyebutkan PLN berharap dapat berkontribusi secara berkelanjutan dalam menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat dan pesantren.  Bantuan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun masa depan yang lebih baik dan mandiri bagi para santri.

“Bantuan ini kami berikan sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan kemandirian ekonomi pesantren, sehingga para santri tidak hanya mendapatkan pendidikan umu dan agama, tetapi juga keterampilan yang dapat membantu mereka mandiri secara ekonomi di masa depan”, tutup Dini. (*/E8)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved