Cuaca Buruk, Lion Air JT 143 Sempat Dialihkan ke Palembang, Mendarat di Pangkalpinang Setelah 1 Jam

Jika pilot menggunakan metode jarak pandang visual (VFR), maka standar jarak pandang minimum yang dianjurkan adalah 5.000 meter. Pilot tetap dapat ...

Ist/Lion Air, Lukman
Pesawat Lion Air. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pesawat Lion Air JT 143 yang terbang dari Bandara H.A.S Hanandjoeddin Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang, terpaksa dialihkan ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang pada Senin (18/11/2024) akibat cuaca buruk yang mengganggu proses pendaratan di Pangkalpinang.

Pesawat yang dijadwalkan mendarat pukul 11.00 WIB di Pangkalpinang, mengalami kesulitan karena hujan lebat yang menurunkan jarak pandang di landasan pacu. Keputusan untuk mengalihkan pendaratan demi keselamatan penumpang dan kru pesawat diambil setelah jarak pandang di Bandara Depati Amir berkurang drastis.

Manager Operasi Bandara Depati Amir, Alfian Ahsan menjelaskan, keputusan pengalihan pendaratan dilakukan untuk menghindari risiko yang mungkin terjadi dengan kondisi cuaca yang tidak mendukung.

"Saat itu, penerbangan JT143 TJQ-PGK dialihkan ke PLM karena jarak pandang tiba-tiba terputus akibat hujan lebat di landasan pacu 34. Kami memutuskan untuk mengalihkan pesawat ke Palembang demi keselamatan," kata Alfian.

Pesawat akhirnya mendarat di Palembang pukul 11.20 WIB, setelah sebelumnya dijadwalkan tiba di Pangkalpinang. Setelah menunggu sekitar satu jam di Palembang, pesawat kembali lepas landas dan mendarat dengan selamat di Pangkalpinang pada pukul 13.30 WIB.

Abi Bersyukur

Penumpang pesawat, Abi, yang sempat menunggu di Palembang, menyampaikan rasa syukur karena akhirnya bisa mendarat dengan aman. 

"Alhamdulillah baru mendarat ini di Bandara Depati Amir Pangkalpinang, tadi kurang lebih satu jam mendarat di Palembang karena tidak bisa mendarat di Pangkalpinang akibat kondisi cuaca informasi dari pihak Lion Air," kata Abi satu di antara penumpang kepada Bangkapos.com.

"Kita berangkat dari sana (Palembang) pukul 13.10 WIB," ujarnya.

Diakui Abi, ketika pesawat berada di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin, penumpang hanya disuruh menunggu dan tidak mendapatkan makanan dari pihak Lion Air.

"Menunggulah kami tadi dalam pesawat, makan tidak dapat dari pihak Lion Air dan kami juga membeli makanan tadi," terang Abi.

Dirinya bersyukur karena bisa mendarat dengan selamat meskipun sempat mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang akibat cuaca buruk.

"Ini sudah turun pesawat dan sangat bersyukur, bisa mendarat di Bandara Depati Amir Kota Pangkalpinang dengan selamat bersama rombongan dan penumpang lain," ucapnya.

Pernyataan Resmi Lion

Lion Air dalam pernyataan resmi menyatakan bahwa pengalihan pendaratan dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang serta awak pesawat, yang menjadi prioritas utama dalam setiap penerbangan.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved