Profil Tokoh

Profil Biodata Tumpanuli Marbun, Hakim Praperadilan Tom Lembong, Tangani Kasus David Ozora

Tumpanuli Marbun merupakan pria kelahiran 25 Maret 1965 ia ia menyandang pangkat Pembina Utama Madya (IV/d).

Kolase Istimewa
Profil Biodata Tumpanuli Marbun, Hakim Tolak Praperadilan Tom Lembong, Tangani Kasus David Ozora,Tumpanuli Marbun merupakan pria kelahiran 25 Maret 1965 ia ia menyandang pangkat Pembina Utama Madya (IV/d). 

 BANGKAPOS.COM-- Inilah profil biodata Tumpanuli Marbun Hakim Tunggal PN Jakarta Selatan yang menolak praperadilan eks Mendag Tom Lembong terkait kasus korupsi kebijakan impor gula 2015-2016.

“Menolak tuntutan profisi yang diajukan pemohon, menolak eksepsi pemohon untuk seluruhkan, menolak praperadilan pemohon untuk seluruhnya. Demikian diputusakan selasa 26 nov 2024," kata hakim tunggal Tumpanuli Marbun dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2024). 

Dengan putusan ini, penetapan tersangka Tom yang sebelumnya digugat tetap sah.

Lantas seperti apa sosok Tumpanuli Marbun yang tolak praperadilan Tom Lembong?

Sebelumnya, kedua kubu optimistis memenangkan sidang praperadilan ini. 

Dari kubu Tom Lembong, melalui kuasa hukumnya, Ari Yusuf Amir mengaku optimis bahwa putusan hakim pasca sidang praperadilan akan memenangkan kliennya.

“Kalau kita melihat tentang proses persidangan dari fakta-fakta yang ada dalam persidangan, kami sangat optimis bahwa permohonan kami akan dikabulkan,” kata Kuasa hukum Tom Lembong, Ari Yusuf Amir dalam konferensi pers, Senin (25/11/2024).

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) melalui Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar. 


Harli mengatakan, pihaknya optimis gugatan praperadilan dari Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong akan ditolak oleh majelis hakim.

“Optimis permohonan praperadilan dari pemohon akan ditolak. Karena penyidik selama dalam persidangan telah menunjukkan ketaatannya akan pemenuhan prosedural-prosedural hukum dalam penanganan perkara ini sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 183 dan 184 KUHAP, serta ketentuan hukum lainnya,” kata Harli kepada Kompas.com, Senin (25/11/2024).

Penetapan tersangka Seperti diketahui, Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka pada 29 Oktober 2024. Tom lembong menjadi tersangka bersama Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia 2015-2016 berinisial CS.

"Terhadap dua orang menjadi tersangka karena telah memenuhi alat bukti karena yang bersangkutan telah melakukan tindak pidana korupsi, yaitu TTL Menteri Perdagangan periode 2015-2016 " kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Abdul Qohar dalam konferensi pers, Selasa (29/10/2024) malam.

Dalam konstruksi perkara ini, Abdul Qohar mengungkapkan bahwa pada tahun 2015, berdasarkan rapat koordinasi antar kementerian, telah disimpulkan Indonesia mengalami surplus gula, sehingga tidak diperlukan impor gula Akan tetapi di tahun yang sama, Menteri Perdagangan memberikan izin impor gula kristal mentah tersebut.

Oleh Kemendag, PT AP diberikan izin mengimpor 105.000 ton gula kristal mentah yang diolah menjadi gula kristal putih.

"Pemberian izin ini tidak melalui rapat koordinasi atau tanpa ada rekomendasi dari Kementerian Perindustrian," kata Abdul Qohar.

Profil biodata Tumpanuli Marbun

Tumpanuli Marbun merupakan pria kelahiran 25 Maret 1965.

Saat ini, ia menyandang pangkat Pembina Utama Madya (IV/d).

Tumpanuli juga sudah banyak malang melintang di dunia kehakiman. Ia tercatat pernah menjadi

Ketua Pengadilan Negeri Bangko pada 2019 lalu.

Ia lalu dipindah ke Jakarta dan menjabat sebagai Humas Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Kala itu, namanya mulai dikenal publik karena memberikan keterangan tentang perceraian Wendy Walters dan Reza Arap.

Saat ini, Tumpanuli tercatat menjadi hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Ia pernah juga menjadi hakim anggota yang menangani perkara penganiayaan David Ozora.

Berdasarkan situs LHKPN KPK, Tumpanuli memiliki harta kekayaan Rp 2 miliar.

Kekayaan ini dilaporkannya pada 30 Januari 2024 untuk periodik 2023 sebagai Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta.

Berikut rinciannya:

Sebuah bidang tanah dan bangunan di Medan senilai Rp 966.100.000 yang didapatkan dengan hasil sendiri;
Tiga buah kendaraan berupa mobil Toyota Rush, mobil Toyota Jip, dan sebuah motor Honda Matic, dengan total nilai Rp 722.800.000;
Harta bergerak lainnya; Rp 58.242.200; dan
Kas dan setara kas: Rp 277.251.523.
Total harta kekayaan: Rp 2.024.393.723

(Bangkapos.com/tribun-medan.com/Tribun Kaltara)
  
 


 

  
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved