Berita Pangkalpinang
Optimalisasi Lahan Pekarangan, 64 Rumah Hidroponik di Pangkalpinang Hasilkan 4 Ton Sayuran pada 2024
Produksi sayur dari hidroponik KWT ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan anggota KWT, tetapi juga dibagikan kepada masyarakat kurang mampu...
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Optimalisasi lahan pekarangan menjadi alternatif yang efektif dalam pemenuhan kebutuhan sayur-mayur di Pangkalpinang.
Salah satu langkah inovatif yang diambil Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Dinas Pangan dan Pertanian adalah pengembangan rumah hidroponik yang kini dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT).
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pangan dan Pertanian Pangkalpinang, Yiyi Zilaida Dwitri menjelaskan, hingga saat ini terdapat 64 rumah hidroponik yang tersebar di seluruh kecamatan. Program ini didukung oleh dana APBD, APBD Perubahan, serta dana PSBI (Program Sosial Bank Indonesia).
"Produksi sayur dari hidroponik KWT ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan anggota KWT, tetapi juga dibagikan kepada masyarakat kurang mampu, keluarga terdampak stunting, dan sebagian dijual sebagai pendapatan KWT," ujar Yiyi kepada Bangkapos.com, Kamis (19/12/2024).
Sayur-sayuran yang dihasilkan antara lain sawi manis, pok coy, selada, dan seledri. Selama tahun 2024, total produksi sayuran dari rumah hidroponik ini mencapai sekitar 4 ton.
Capaian ini menunjukkan keberhasilan program yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mendukung upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Selain menjawab tantangan keterbatasan lahan, program ini juga berdampak langsung pada pemenuhan gizi masyarakat, terutama keluarga yang membutuhkan perhatian khusus seperti yang terdampak stunting," tambah Yiyi.
Kelompok Wanita Tani yang mengelola rumah hidroponik ini juga diberikan pendampingan intensif oleh Dinas Pangan dan Pertanian. Pendampingan meliputi pelatihan teknik hidroponik, pengelolaan hasil panen, hingga pemasaran produk.
"Program ini memberikan kesempatan bagi ibu-ibu KWT untuk berdaya secara ekonomi sekaligus berkontribusi pada ketahanan pangan daerah," kata Yiyi.
Yiyi berharap program ini dapat terus berkembang dengan dukungan lebih banyak pihak.
"Kami mendorong keterlibatan semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk mendukung ketahanan pangan berbasis hidroponik di Pangkalpinang," ujarnya.
Dengan keterbatasan lahan yang ada, rumah hidroponik di Pangkalpinang tidak hanya menjadi solusi praktis, tetapi juga inovasi yang menjawab kebutuhan pangan lokal secara berkelanjutan. Program ini sekaligus menjadi bukti bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk menciptakan peluang. (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)
| Dari Laporan Medsos Juru Parkir Ilegal Dirazia, Pungli UMKM Rp20 Ribu Sehari, Dalih Diberi Sukarela |
|
|---|
| Dishub dan Polresta Pangkalpinang Gencar Razia Juru Parkir Ilegal, Banyak Laporan Masuk Lewat Medsos |
|
|---|
| Dishub dan Polresta Pangkalpinang Tindak Juru Parkir Diduga Pungli Rp20.000 per Hari ke Pedagang |
|
|---|
| Tangis Haru Warga Babel Lepas Irjen Hendro Pandowo, Sosok Polisi Humanis dan TegaS |
|
|---|
| Jelang Lomba PKK KB KES Tingkat Provinsi, TP PKK Pangkalpinang Matangkan Persiapan Empat Kategori |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.