Sosok Satori Anggota DPR RI dari NasDem, Ngaku Terima CSR BI & Diperiksa KPK, Dulu Kuli Bangunan
Satori merupakan anggota DPR RI dari partai NasDem yang ngaku menerima CSR BI dan diperiksa KPK. Ia dulu adalah kuli bangunan.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM - Berikut profil sosok Satori, anggota DPR RI yang ngaku terima CSR BI dan diperiksa KPK.
Satori merupakan anggota DPR RI dari partai NasDem yang ngaku menerima CSR BI dan diperiksa KPK.
Ia dulu adalah kuli bangunan.
Dalam kasus ini, Satori menyebut semua anggota Komisi XI dapat CSR BI.
Satori sebelumnya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan korupsi dana corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI).
Ia dipanggil dan diperiksa KPK sebagai saksi pada Jumat (27/12/2024).
Selain Satori, Heri Gunawan, politisi Partai Gerindra juga diperiksa KPK.
Keduanya sama-sama diperiksa terkait kasus dugaan korupsi dana CSR BI.
Namun, KPK belum mau membeberkan apa saja pertanyaan terhadap Satori.
KPK masih mendalami kasus ini.
Siapa sosok Satori lebih jauh?
Profil
Satori merupakan anggota DPR RI dari Partai Nasional Demokrat atau NasDem.
Lahir di Palimanan, Cirebon, 25 Februari 1970, umur atau usia Satori saat ini adalh 54 tahun.
Saat ini, Satori menjabat sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Jabar XIII, yang meliputi Kota/Kabupaten Cirebon dan Indramayu.
Namun, sebelum menjadi Anggota DPR RI, Satori ini punya pengalaman hidup yang cukup berliku.
Ia bahkan pernah menjadi kuli bangunan, sebelum akhirnya sukses menjadi politisi.
Dikutip dari Tribun Jabar, Satori sejak usia tiga bulan sudah ditinggal ibunya.
Almarhumah ibunya, Marfuah meninggal dunia kala itu.
Terlepas dari kehilangan tersebut, cinta dan kasih sayang dari ayahnya, Abdul Qodir, membentuk dasar kehidupannya bersama dua saudaranya, Saadah dan Oman.
"Saya tumbuh bersama sang Ayah, yang menjadi tumpuan kasih sayang."
"Kehilangan orangtua tunggalnya saat di SMP menjadi cobaan berat," ujar Satori, ketika wawancara eksklusif di rumahnya di Desa Panongan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon pada Jumat (5/1/2024).
Meski menghadapi kesedihan, Kang Satori, sapaan akrabnya, terus mengenang kedua orang tuanya dengan penuh rasa hormat.
"Orangtua saya adalah cahaya. Insha Allah, suatu saat kita bersama," ucapnya sambil menahan tangis.
Berkaca-kaca, Kang Satori mengekspresikan rasa kehilangan yang tak tergantikan.
"Mereka tak pernah meminta balas, semua demi kebahagiaan anak-anaknya," jelas politikus Partai NasDem itu.
Meskipun ditinggal kedua orang tuanya, tekad Satori untuk melanjutkan hidup tetap kuat.
Mulai dari menjadi karyawan harian pabrik dengan upah minim hingga bekerja sebagai kuli bangunan, ia menjalani perjalanan panjang untuk mewujudkan impian dan nasihat orang tuanya.
"Nasihat mereka (orang tua)membuat saya semangat, baik itu bekerja di pabrik, menjadi kuli bangunan, atau mengejar impian di dunia politik," katanya.
Dengan tekad bulat, Kang Satori berhasil melanjutkan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Agama Islam Cirebon pada tahun 2007.
Ia meraih gelar sarjana pada 2011 dan melanjutkan ke jenjang S2 di Sekolah Tinggi Manajemen Jakarta hingga 2013.
Di masa kecilnya, Kang Satori juga berhasil lulus di berbagai tingkatan pendidikan, seperti di SDN 2 Panongan Palimanan tahun 1977-1983, SMP PGRI Palimanan tahun 1983-1986 dan SMAN 1 Palimanan tahun 1986-1989.
"Melanjutkan pendidikan bukan hanya untuk strata, tapi juga untuk meningkatkan pengetahuan. Impian menjadi anggota dewan terwujud," ujarnya.
Sekarang, suami Hj Rusmini yang kini menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) atau Kuwu Desa Panongan hingga 2025 ini telah mencapai puncak karirnya sebagai anggota DPR RI, memberikan inspirasi kepada banyak orang melalui perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan.
"Berdirinya saya sekarang sebagai anggota parlemen dan kembali mencalonkan di Pileg 2024-2029 RI, tak lepas dari bekal saya yang memiliki pengalaman organisasi sejak sekolah jadi Ketua OSIS SMP dan SMA dan ikut atau belajar berorganisasi sejak dini," ucap ayah dari Rizki Fadillah dan Sahrul Faizin tersebut.
Tak hanya merintis di dunia pendidikan, Kang Satori juga sebelum menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024, ia lebih dulu menjadi anggota DPRD Kabupaten Cirebon tahun 2009-2014.
Lalu tahun 2014-2019, Kang Satori juga menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi hingga akhirnya akan kembali mencalonkan menjadi anggota DPR RI dari Partai NasDem nomor urut 1.
Ngaku Semua Anggota Komisi XI Dapat CSR BI
Mengutip Kompas.tv , Satori buka suara usai diperiksa oleh KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI) pada Jumat, (27/12/2024).
"Kita sebagai warga negara mengikuti tetap prosedur yang akan dilakukan oleh penyidik. Insyaallah saya akan kooperatif," ujar Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi NasDem, Sator.
Satori mengatakan bahwa seluruh anggota Komisi XI juga menggunakan dana CSR Bank Indonesia untuk kegiatan di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing.
"Semuanya sih semua anggota Komisi XI programnya itu dapat. Bukan, bukan kita aja," ungkap Satori.
Selain Satori, Anggota DPR RI Heri Gunawan dari Fraksi Gerindra juga turut diperiksa KPK.
(tribun-medan/ kompas.tv/ bangkapos.com)
Sosok Ahmad Sahroni Anggota DPR RI Sebut Pengkritik DPR Bubar 'Tolol', Segini Harta Kekayaannya |
![]() |
---|
KPK Didesak Jadikan Bupati Sudewo Tersangka Kasus Korupsi DJKA, Diduga Terima Dana Rp 720 Juta |
![]() |
---|
Peran Miki Mahfud di Kasus Immanuel dan Irvian Bobby, Seret Sang Istri Auditor Ahli KPK |
![]() |
---|
Sosok FF Auditor KPK Diperiksa, Buntut Miki Mahfud Suaminya Tersangka Kasus K3 Noel dan Irvian |
![]() |
---|
Kaji dan Pantau Potensi Pelanggaran, Pilkada Ulang Kabupaten Bangka Jadi Atensi KPK dan Bawaslu RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.